Wisudawan terbaik UIN Walisongo
Semarang (Kemenag) — Yuni Yusrotin, anak tukang becak asal Bojonegoro, meraih gelar sarjana terbaik pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. Prestasi Yuni Yusrotin ini diumumkan dalam wisuda sarjana, Sabtu (24/5/2025), di Audit 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Yuni lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sangat membanggakan, yakni 3,96.
Yuni merupakan alumni MTs dan MA Islamiyyah Attanwir. Sejak dari madrasah, Yuni aktif mengikuti berbagai olimpiade biologi. Hal itu menumbuhkan minatnya yang besar dalam bidang ilmu hayati. Ketertarikan ini membawanya memilih Biologi sebagai program studi pertamanya di UIN Walisongo Semarang, dan lolos melalui jalur SNMPTN.
Perjalanan Yuni tidak mudah. Keterbatasan ekonomi keluarga sempat menjadi penghalang restu orang tua untuk melanjutkan pendidikan ke luar kota. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak dan ibunya sebagai pedagang. Namun, dengan tekad yang kuat, Yuni berupaya meringankan beban orang tua dengan mencari peluang beasiswa. Setelah sempat gagal pada pengajuan pertama, ia akhirnya berhasil meraih Beasiswa Sepuluh Sarjana Per Desa dari Pemerintah Daerah Bojonegoro.
Meskipun sempat mengalami kesulitan dalam memahami materi perkuliahan di awal masa pandemi, Yuni tidak menyerah. Ia aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik. Sejak semester tiga, ia menjadi asisten laboratorium biologi, menangani berbagai mata kuliah praktikum dan mendapatkan pengalaman berharga. Pengalaman berharga lainnya juga ia dapatkan dengan menjadi asisten riset dosen yang sedang menempuh pendidikan doktoral (S3) di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menjadi asisten riset mahasiswa S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB), memperdalam pemahamannya dalam proses penelitian ilmiah secara mendalam.
Prestasi Yuni semakin bersinar melalui partisipasinya dalam berbagai kompetisi dan forum ilmiah. Ia meraih Juara 6 Olimpiade Biologi pada Olimpiade Agama, Sains, dan Riset PTKI II se-Indonesia pada 2023, meraih Bronze Medal dalam International Walisongo Science Competition 2023, menjadi pembicara dalam National Student Conference on Environmental Engineering, Science, and Technology, serta menjadi pembicara pada Webinar Nasional Keilmuan Biologi #6 Universitas Riau.
Selain aktif di bidang akademik, Yuni juga aktif dalam berbagai organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus. Ia tergabung dalam KSM Riset dan Teknologi, Bank Sampah Walisongo, Ikatan Keluarga Arek-Arek Jawa Timur (IKA-JATIM), dan Ikatan Keluarga Ma’had Islami Attanwir (IKAMI).
Pengalaman magang dan riset tugas akhir di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kebun Raya Bogor semakin memperkaya pengetahuannya di bidang botani, khususnya taksonomi tanaman bonsai. Ia berhasil menyelesaikan skripsinya dan mengikuti sidang munaqosyah pada 30 Desember 2024, menuntaskan masa studinya selama 3 tahun 6 bulan.
Keberhasilan Yuni tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dosen pembimbingnya, Ibu Niken Kusumarini, M.Si. dan Bapak Muhammad Rifqi Hariri, M.Si., yang menjadi inspirasi dan teladan baginya.
Yuni bersyukur atas segala yang telah diraihnya dan berterima kasih kepada kedua orang tuanya atas segala pengorbanan. Ia meyakini bahwa pendidikan adalah warisan paling berharga. Kisah Yuni Yusrotin menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih impian dan kesuksesan.