WAmenag Romo Syafii (tengah), foto bersama cendekiawan INSISTS
Jakarta (Kemenag) — Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafii hari ini menerima kunjungan Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS). Pertemuan ini membahas upaya membangun pendidikan islam yang lebih kritis terhadap isu-isu kontemporer.
Romo Syafi’i menyambut baik kunjungan dari INSISTS dan menyatakan dukungannya terhadap peran INSISTS sebagai lembaga pemikir Islam yang kritis dan konstruktif. “Untuk program-program pendidikan, kalau bisa untuk bekerja sama dengan PTKN, supaya ajaran di PTKN khususnya UIN dan IAIN lebih kritis lagi dalam membahas isu-isu saat ini,” ujar Romo di Kantor Kemenag Lap. Banteng, Kamis (11/9/25).
INSISTS didirikan pada 2003, sebagai respons atas tantangan pemikiran yang dihadapi umat Islam. Lembaga ini bertujuan untuk melahirkan kembali tradisi intelektual Islam yang autentik dan menumbuhkan pemikir-pemikir yang mampu berkontribusi secara signifikan pada peradaban modern.
“Kami memiliki beberapa program Romo, seperti kajian-kajian isu terkini, kajian tafsir, workshop ilmiah, dan juga beberapa kali turut mengkaji rancangan-rancangan kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai islam,” ujar Direktur INSISTS, Hamid Fahmy Zarkasyi.
Setelah paparan dari direktur INSISTS, Wamenag menyoroti terkait program-program yang ada. Menurutnya program-program yang digagas oleh kumpulan intelektual muslim ini dapat mengembangkan studi pemikiran islam yang lebih baik lagi.
“Saya melihat sinergi yang bagus dari program-program INSISTS ini, untuk masalah popularitas memang bisa dibilang kurang, tapi kalau masalah studi pemikiran Islam sudah tidak perlu diragukan”, puji Romo.
Audiensi ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menjalin komunikasi yang intensif di masa mendatang. Romo Syafi’i berharap INSISTS dapat terus memberikan masukan dan kajian yang mendalam sebagai landasan pengambilan kebijakan di Kementerian Agama.
“Masyaallah, ini baru pertemuan kita yang pertama kali, tapi sudah bisa membuka pandangan baru yang lebih kritis terkait Islam, saya harap kita dapat bekerja sama lagi kedepannya untuk mengembangkan pendidikan di ranah pendidikan Islam”, tandasnya.