Mantan bintang Inter Milan, Juan Sebastian Veron yakin Nerazzurri adalah favorit untuk Derby d’Italia mendatang melawan Juventus karena mereka memiliki struktur yang terbukti.
Veron, mantan pemain internasional Argentina, yakin klub lamanya, Inter, akan bertandang ke Turin akhir pekan ini sebagai favorit melawan Juventus, rival langsung mereka.
“Prediksi selalu rumit, tetapi saya melihat Inter sebagai favorit, terlepas dari keraguan yang saya dengar,” kata Veron kepada Gazzetta.
“Tim ini memiliki struktur yang terbukti,” sambungnya.
Juventus memiliki 6 poin setelah dua pertandingan pertama musim ini, sementara Inter memiliki 3 poin setelah secara mengejutkan kalah dari Udinese .
“Ini adalah pertandingan yang spesial ,” ujar Veron.
“Itu adalah salah satu pertandingan di mana Anda merasakannya sejak minggu sebelumnya. Anda mempersiapkan diri dan memimpikannya. Hanya ada satu pikiran di kepala Anda: menang. Anda harus membayangkannya sebagai sebuah novel, kumpulan cerita di mana setiap orang dapat menuliskan perannya. Itu terjadi pada saya, dan saya sangat bangga karenanya.”
“Tentu saja, tapi yang paling saya nikmati adalah sensasi dari acaranya,” lanjutnya.
Juventus selalu menjadi klub yang bergengsi dan kuat. Bahkan ketika saya menonton Serie A di TV Argentina, Napoli yang dilatih Maradona kesulitan mengalahkan mereka. Secara umum, saya pikir setiap pemain yang berpartisipasi dalam pertandingan besar seperti ini merasa lebih bersemangat dari biasanya.
Legenda Serie A, Veron, pernah bermain untuk beberapa klub Italia: Parma, Sampdoria, Lazio, dan Inter. Ia mencetak 22 gol dan memberikan 39 assist dalam 189 pertandingan di kasta tertinggi Italia tersebut.
Veron memenangkan 2 gelar Serie A, 4 Coppa Italia, 1 Piala Super UEFA, 1 Piala UEFA, dan 2 Supercoppa Italiana selama kariernya di Italia. Mantan gelandang ini juga pernah bermain untuk Chelsea, Manchester United, dan Estudiantes.
Rekor Pertemuan Juventus dan Inter Milan
Secara head-to-head, Juventus unggul dengan 110 kemenangan dari 240 pertemuan, sementara Inter meraih 70 kemenangan dan 60 laga berakhir imbang. Musim lalu, kedua tim bermain imbang 4-4 di San Siro, namun Juventus menang 1-0 di Turin melalui gol Francisco Conceicao.
Dalam enam pertemuan terakhir di Serie A, Juventus memenangkan tiga laga dan hanya kalah sekali, menunjukkan dominasi tipis di Derby d’Italia.Laga ini diprediksi ketat. Juventus punya keunggulan bermain di kandang dan performa stabil, tetapi Inter memiliki kualitas individu seperti Lautaro Martinez yang bisa mengubah jalannya pertandingan.
Juventus, di bawah asuhan Igor Tudor, memulai musim dengan performa impresif. Dua kemenangan beruntun tanpa kebobolan—2-0 atas Parma dan 1-0 melawan Genoa—menunjukkan soliditas lini belakang yang dikomandoi Bremer dan Gatti, serta ketajaman Dusan Vlahovic yang sudah mencetak dua gol. Kedatangan Lois Openda di bursa transfer musim panas menambah daya gedor, meski Francisco Conceicao diragukan tampil karena cedera.
Sementara itu, Inter Milan yang dilatih Cristian Chivu mengalami pasang surut. Kemenangan telak 5-0 atas Torino di pekan pertama diikuti kekalahan mengejutkan 1-2 dari Udinese. Marcus Thuram menjadi tumpuan dengan dua gol, tetapi lini belakang Inter, meski diperkuat Manuel Akanji, masih perlu membuktikan konsistensi.
Skor 1-1 sepertinya jadi prediksi realistis, dengan kedua tim berbagi poin dalam duel sengit.