Dalam dunia investasi yang terus berkembang, khususnya di sektor kripto yang dikenal sangat volatil, analisis sentimen pasar menjadi alat penting yang tidak bisa diabaikan.
Mengutip Pintu Academy, bagian edukasi dari aplikasi investasi kripto PINTU, menekankan bahwa pemahaman terhadap sentimen pasar dapat menjadi pembeda antara keputusan investasi yang matang dan keputusan yang terpengaruh emosi sesaat.
Apa Itu Sentimen Pasar?
Sentimen pasar merujuk pada persepsi kolektif investor mengenai arah pergerakan pasar dalam waktu tertentu. Ketika mayoritas investor merasa optimis dan yakin bahwa harga aset akan naik, kondisi ini disebut sebagai sentimen bullish.
Sebaliknya, jika pasar diliputi pesimisme dan banyak pelaku pasar memperkirakan harga akan turun, kondisi tersebut disebut bearish.
Baca juga: Bitcoin Tembus Rekor, PINTU Gelar Kompetisi Trading Derivatif Berhadiah Puluhan Juta
Sentimen pasar bukanlah faktor teknis atau fundamental yang bisa dihitung secara pasti. Namun, ia sangat mempengaruhi pergerakan harga melalui dinamika permintaan dan penawaran.
Oleh karena itu, banyak investor dan trader menjadikan sentimen pasar sebagai salah satu komponen penting dalam strategi investasinya.
Manfaat Memahami Sentimen Pasar
Menurut Pintu Academy, memahami sentimen pasar dapat memberikan sejumlah manfaat penting bagi investor, antara lain:
- Meningkatkan akurasi analisis fundamental: Sentimen pasar bisa memberikan konteks tambahan terhadap analisis fundamental yang dilakukan terhadap aset.
- Menentukan waktu terbaik untuk masuk dan keluar dari pasar: Dengan membaca sentimen yang berlaku, investor bisa lebih tepat memilih waktu untuk membeli atau menjual aset.
- Mengenali fase dalam siklus pasar: Setiap siklus pasar memiliki fase berbeda, seperti akumulasi, ekspansi, distribusi, dan penurunan. Sentimen bisa membantu mengidentifikasi fase-fase ini.
Belajar dari Gelembung Bitcoin 2017
Salah satu contoh paling jelas dari pengaruh sentimen pasar terhadap keputusan investasi adalah lonjakan harga Bitcoin pada tahun 2017.
Saat itu, Bitcoin mencatatkan kenaikan harga yang luar biasa dan mendapat perhatian luas dari media. Hal ini menciptakan sentimen pasar yang sangat bullish.
Banyak orang yang baru masuk ke dunia kripto akhirnya membeli Bitcoin di harga puncak, hanya untuk mengalami penurunan drastis tak lama kemudian.
Baca juga: Bitcoin vs Uang Fiat: Mana yang Unggul di Era Digital?
Peristiwa ini menunjukkan bagaimana sentimen yang terlalu optimis bisa membuat investor terjebak pada euforia pasar dan mengambil keputusan berdasarkan emosi, bukan analisis yang matang. Karena itu, penting untuk selalu mengimbangi sentimen dengan pendekatan analitis lainnya.
Apa Dampak Sentimen Terhadap Harga Aset
Secara langsung, sentimen pasar memengaruhi harga melalui dua elemen utama: permintaan dan penawaran. Dalam kondisi bullish, permintaan akan aset meningkat karena banyak orang ingin membeli dengan harapan harga akan terus naik.
Sebaliknya, dalam kondisi bearish, penawaran meningkat karena banyak investor ingin menjual asetnya sebelum harga turun lebih jauh.
Sebagian besar investor profesional memadukan analisis sentimen dengan analisis teknikal dan fundamental untuk membentuk pandangan pasar yang lebih komprehensif.
Dengan pendekatan ini, mereka tidak hanya bergantung pada satu sumber informasi, melainkan membuat keputusan yang lebih rasional dan data-driven.
Animal Spirit dan Perilaku Investor
Konsep “Animal Spirit” yang diperkenalkan oleh ekonom John Maynard Keynes juga relevan dalam konteks ini. Istilah ini merujuk pada faktor psikologis dan emosional yang memengaruhi keputusan ekonomi, termasuk dalam berinvestasi.
Investor sering kali tidak bertindak rasional dan bisa dipengaruhi oleh insting atau dorongan emosional massal yang terjadi di pasar.
Inilah sebabnya, Pintu Academy menyarankan agar investor tidak hanya mengandalkan berita atau opini populer, tetapi juga mengembangkan pemahaman sendiri terhadap sentimen yang berkembang dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi keputusan mereka.