Terra Drone Indonesia menegaskan komitmennya pada transformasi digital sektor energi dengan turut berpartisipasi dalam Annual Energy Symposium (AES) 2025 yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineers Java Section.
Kehadiran Terra Drone Indonesia di panggung bergengsi ini menjadi momen penting untuk menunjukkan bagaimana inovasi drone dapat mempercepat modernisasi operasional dan mendukung target transisi energi nasional.
Semangat kolaborasi terpancar sejak hari pertama AES 2025, ketika para peserta saling bertukar gagasan tentang tantangan dan peluang dalam menghadapi krisis iklim serta kebutuhan ketahanan energi.
Dalam kerangka itulah Terra Drone Indonesia menampilkan rangkaian solusi drone industri yang dirancang khusus untuk sektor minyak dan gas. Dengan mengusung tiga platform unggulan Elios 3, DJI Dock 3, dan Matrice 400 perusahaan menghadirkan teknologi inspeksi, pemantauan, dan logistik udara yang siap diaplikasikan dalam kondisi ekstrem serta lokasi terpencil.
Elios 3 mencuri perhatian berkat kemampuannya melakukan inspeksi internal di ruang tertutup tanpa menghentikan operasi pabrik atau kilang. Dukungan sensor LiDAR yang terintegrasi dengan sistem navigasi SLAM memungkinkan pemetaan 3D real time di dalam tangki, pipa, atau lorong sempit.
Fitur ini tidak hanya memangkas waktu peninjauan, tetapi juga mengurangi risiko keselamatan personel, sekaligus menghasilkan data berpresisi tinggi untuk analisis preventif dan perawatan terjadwal.
Sementara itu, DJI Dock 3 membuka era baru dalam otomatisasi pengawasan fasilitas energi. Dengan konsep docking station mandiri, drone dapat lepas landas dan mendarat secara otomatis di lokasi yang sulit dijangkau, sekaligus melakukan pengisian daya tanpa campur tangan operator.
Pendekatan ini sangat relevan bagi perusahaan migas yang tersebar di wilayah offshore, di mana tantangan cuaca ekstrem dan kondisi geografis menuntut solusi logistik yang cepat, aman, dan andal.
Di sisi lain, DJI Matrice 400 tampil sebagai primadona drone industri berkat ketangguhan rangka, fleksibilitas payload, dan sistem transmisi terdepan. Drone ini mendukung beragam misi survei, dari pemantauan infrastruktur pipa hingga pemetaan topografi lapangan, sekaligus mampu bertahan dalam kondisi angin kencang atau suhu ekstrim.
Integrasi perangkat keras dan perangkat lunak terbaik memungkinkan perusahaan energi memperoleh data detail yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan strategis secara real time.
Di tengah sorotan teknologi, salah satu penerapan menarik adalah penggunaan DJI Dock 3 untuk pengiriman suku cadang ringan antar platform lepas pantai. Sistem otonom ini memperlihatkan bagaimana drone mampu menjawab celah logistik di laut lepas menghantarkan peralatan kecil dengan cepat tanpa tergantung kapal atau helikopter.
Bagi industri migas, metode ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menurunkan risiko kecelakaan selama proses distribusi.
Puncak AES 2025 semakin berwarna dengan kehadiran tokoh-tokoh kunci di sektor energi, termasuk perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta pemimpin perusahaan migas terkemuka. Diskusi-diskusi strategis mengangkat tema seputar ketahanan energi nasional dan peran inovasi teknologi dalam mendorong keberlanjutan.
Dari sesi “Navigating Your Professional Development at the Crossroads of the Energy Transitions” hingga forum “Fueling a Sustainable Future Through Innovative Action”, setiap pertemuan menegaskan bahwa pengembangan talenta dan solusi adaptif menjadi fondasi di era transisi energi.
Marketing Manager Terra Drone Indonesia, Adi P Pratama, memaparkan bahwa di industri energi yang kian kompleks, inovasi drone bukan lagi sekadar tambahan, melainkan kebutuhan mendesak.
“Kemampuan drone untuk bekerja di lingkungan ekstrem dan melakukan automasi rutin akan menjadi faktor pembeda dalam upaya menekan biaya operasional, mengurangi risiko kecelakaan, serta memaksimalkan produktivitas tim lapangan,” jelasnya.