Eder Militao mengalami cedera saat Real Madrid kalah 0-2 dari Celta Vigo pada pekan ke-15 LaLiga 2025/2026 di Santiago Bernabeu, Senin 8 Desember 2025 dini hari WIB.
Pada menit ke-21, Eder Militao mencoba berlari dari tengah lapangan menuju kotak penalti dan berhasil menghalau bola dengan tepat ke gawang Real Madrid. Segera setelah kejadian tersebut, gelandang Brasil tersebut berguling ke lapangan dan meletakkan tangannya di belakang pahanya.
Dokter datang dan mengumumkan bahwa Militao tidak dapat melanjutkan bermain. Gelandang kelahiran 1998 itu bahkan harus dibantu keluar lapangan. Menurut laporan dari AS, Militao mengalami cedera hamstring yang serius. Pemain berusia 27 tahun itu berisiko absen selama berbulan-bulan.
Ini merupakan kehilangan besar bagi Real Madrid, karena Militao adalah bek tengah terbaik tim ibu kota musim ini. Belum lagi Real Madrid harus menjamu Man City di Liga Champions pertengahan pekan ini.
Setelah Militao meninggalkan lapangan, pertahanan Real Madrid bermain buruk dan kebobolan 2 gol. Pelatih Xabi Alonso menggelengkan kepala karena kecewa ketika melihat Fran Garcia dan Alvaro Carreras meninggalkan lapangan karena dua kartu kuning berturut-turut.
Untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, Real Madrid kalah di kandang sendiri dari Celta Vigo. Hasil mengecewakan ini membuat pelatih Alonso dan timnya tertinggal empat poin dari Barcelona dalam perebutan gelar juara.
Satu Menit Kehilangan Kendali, Real Madrid Harus Membayar Harganya
Sementara itu, Fran Garcia menerima dua kartu kuning hanya dalam satu menit, membuat Real Madrid bermain dengan sepuluh orang tepat ketika tim sedang berusaha mencari gol penyeimbang, dan menyulut kemarahan pelatih Xabi Alonso.
Real Madrid mengalami malam yang mengecewakan di BernabĂ©u, di mana mereka tak hanya tertinggal dari Celta Vigo, tetapi juga kehilangan satu pemain dengan cara yang tak terduga. Fran Garcia menjadi sorotan atas apa yang dianggap sebagai tindakan “merusak diri sendiri”, menerima dua kartu kuning berturut-turut di menit ke-62 dan ke-63, yang menempatkan tim tuan rumah dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan.
Kartu kuning pertama bek kiri tersebut cukup dapat diterima. Celta Vigo melancarkan serangan balik cepat setelah berhasil mengatasi tekanan Madrid, memaksa Fran untuk melanggar Carreira guna menghentikan serangan. Itu adalah taktik yang khas, yang memungkinkan tim Xabi Alonso untuk kembali menguasai diri.
Namun semenit kemudian, segalanya runtuh dengan cara yang tak terduga. Fran Garcia, dalam upaya menekan tinggi, menekel Swedberg di penghujung laga, lalu mengayunkan lengannya dan mengenai wajahnya. Hasilnya adalah kartu kuning kedua. Alonso di pinggir lapangan hanya bisa berteriak:
“Fran, berhentilah membuatku menderita,” mencerminkan kemarahan yang menyebar di tribune dan ruang ganti.
Bermain dengan satu pemain lebih sedikit saat tertinggal 0-1 hampir memaksa Real Madrid untuk menghentikan upaya comeback mereka. Rekan-rekan setim Fran Garcia hanya bisa terdiam menyaksikan bek berusia 26 tahun itu meninggalkan lapangan, karena kesalahannya bukan karena tekanan taktis, melainkan karena momen langka di mana ia kehilangan kendali.
Di musim di mana setiap poin dapat menentukan hasil, Real Madrid tahu mereka telah merugikan diri sendiri. Bagi Fran Garcia, ini adalah pelajaran berharga tentang konsentrasi, bahwa setiap penyimpangan kecil saja sudah cukup untuk merugikan tim.
Bagi Real Madrid, kekalahan 0-2 dari Celta Vigo membuat mereka tertinggal empat poin di belakang Barcelona dalam perburuan gelar LaLiga.
