Dunia sedang menyaksikan babak baru dalam revolusi digital. Kali ini bukan dari ruang laboratorium raksasa teknologi atau inovasi eksklusif yang hanya bisa dibeli perusahaan miliaran dolar, tetapi justru dari sebuah gerakan terbuka: kecerdasan buatan (AI) open source.
Model seperti LLaMA, yang dikembangkan oleh Meta dan tersedia gratis, bukan hanya menciptakan solusi teknis yang mumpuni, tapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi global.
Temuan ini datang dari studi bertajuk “The Economic and Workforce Impacts of Open Source AI” yang dirilis oleh Linux Foundation Research dan didanai oleh Meta.
Laporan ini menyuguhkan fakta bahwa AI open source kini menjadi pendorong utama efisiensi bisnis, inovasi teknologi, dan penciptaan lapangan kerja, terutama bagi usaha kecil dan menengah yang selama ini kesulitan bersaing karena keterbatasan akses teknologi canggih.
“Open source AI bukan sekadar alat. Ia adalah kekuatan ekonomi baru yang memperluas peluang dan mendemokratisasi teknologi,” ujar Hilary Carter, SVP Research di Linux Foundation.
Studi tersebut mencatat bahwa 89 persen organisasi yang mengadopsi AI kini menggunakan model open source, sebagian besar karena alasan biaya.
Dua pertiga responden menyatakan bahwa AI open source lebih murah dibandingkan model proprietary, dan hampir separuh di antaranya menyebut penghematan biaya sebagai alasan utama pemakaian.
Bagi pelaku bisnis kecil, perbedaan ini sangat krusial. Tanpa open source, banyak dari mereka mungkin tak akan pernah mampu menerapkan AI ke dalam operasional mereka. Inilah yang membuat AI terbuka menjadi jembatan antara teknologi dan kesetaraan ekonomi.
“Tanpa perangkat lunak open source, perusahaan harus membayar 3,5 kali lebih mahal untuk solusi serupa,” tulis laporan tersebut.
Salah satu sektor yang paling cepat terdampak oleh teknologi ini adalah manufaktur. Dengan fleksibilitas kode terbuka, AI dapat dengan cepat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pabrik, mulai dari otomasi lini produksi hingga manajemen pesanan. McKinsey memperkirakan sektor ini akan mengalami peningkatan nilai sebesar $170–290 miliar berkat penerapan AI.
Di sektor kesehatan, AI open source bahkan bisa menyelamatkan nyawa. Rumah sakit dan praktik medis yang kekurangan sumber daya kini bisa mengakses alat bantu diagnosis berbasis AI secara gratis.
Prediksi McKinsey menyebut bahwa AI dapat menambah nilai $150–260 miliar untuk sektor kesehatan global jika diimplementasikan secara luas.
Peluang bukan hanya untuk bisnis, tetapi juga untuk pekerja. Studi ini menemukan bahwa memiliki keahlian di bidang AI dapat meningkatkan gaji hingga 20 persen. Ini berarti, AI open source juga menciptakan efek riak dalam dunia kerja, meningkatkan kebutuhan akan pelatihan dan pendidikan di bidang teknologi mutakhir.
“AI open source tak hanya mengubah cara perusahaan bekerja, tetapi juga cara orang bekerja,” kata Carter.