Google menggelar konferensi Google Cloud Next di Las Vegas minggu ini, menghadirkan sejumlah inovasi dan fitur AI teranyar yang semakin mengokohkan posisi mereka sebagai pemimpin dalam teknologi cloud dan kecerdasan buatan.
Dalam konferensi yang sangat dinanti-nantikan ini, Google mengumumkan chip pemrosesan AI generasi berikutnya, yang diberi nama Ironwood, serta model AI terbarunya, Gemini 2.5 Flash. Fitur-fitur ini dirancang untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan keamanan dalam pengolahan data serta mendukung transformasi digital di berbagai sektor industri.
Inovasi Teknologi AI dari Google Cloud
Dikutip dari Techcrunch, Senin (14/4/2025), pada konferensi tersebut, Google memamerkan sejumlah fitur dan teknologi canggih yang menunjukkan komitmennya terhadap inovasi di bidang AI.
Chip Ironwood merupakan salah satu terobosan yang dikembangkan untuk mengoptimalkan pemrosesan AI, memungkinkan analisis data menjadi lebih cepat dan responsif dalam berbagai aplikasi.
Sedangkan model AI Gemini 2.5 Flash dirancang untuk memberikan keunggulan kompetitif melalui pemrosesan bahasa alami, analisis data mendalam, dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Keduanya merupakan contoh nyata bagaimana Google Cloud terus memperbarui infrastrukturnya untuk memenuhi tuntutan era digital dan memperluas kemampuan teknologi AI secara global.
Kemitraan dengan Startup AI Unggulan
Google juga mengumumkan daftar panjang perusahaan rintisan (startup) AI yang telah menandatangani perjanjian untuk menggunakan layanan Google Cloud. Daftar ini mencakup beberapa startup yang saat ini menjadi inkubator inovasi di dunia AI.
Salah satu contohnya adalah Safe Superintelligence (SSI), yang didirikan oleh salah satu pendiri OpenAI dan mantan kepala ilmuwan Ilya Sutskever. Startup ini menunjukkan betapa besarnya ekspektasi dari para innovator terkait implementasi AI di sektor teknologi.
Di antara startup unggulan lainnya terdapat:
- Anysphere: Pencipta editor kode bertenaga AI, Cursor, yang memanfaatkan model Claude Anthropic melalui Google Cloud. Cursor telah mendapatkan penilaian senilai $10 miliar dan diposisikan sebagai rival utama GitHub CoPilot, dengan Microsoft sebagai salah satu pesaing utamanya.
- Hebbia: Startup yang menggunakan AI untuk pencarian dokumen besar dan menjawab pertanyaan, menjadikannya populer di industri hukum. Hebbia berhasil mengumpulkan pendanaan Seri B senilai $130 juta dengan dukungan dari Andreessen Horowitz, Index Ventures, Google Ventures, dan Peter Thiel.
- Magic: Fokus pada pengembangan model-model terdepan untuk mengotomatiskan proses pengkodean dan penelitian. Magic memilih Google Cloud sebagai mitra strategisnya, memanfaatkan GPU dari platform tersebut. Putaran dana tahun 2024 yang mencapai $320 juta melibatkan CapitalG dari Alphabet dan investor seperti mantan CEO Google, Eric Schmidt.
- Physical Intelligence: Startup yang mengembangkan perangkat lunak untuk robot dengan pendirian yang didukung oleh investor ternama seperti Lachy Groom serta beberapa pendiri yang pernah bekerja di Google DeepMind. Perusahaan ini berhasil mengumpulkan $400 juta dengan valuasi pra-uang mencapai $2 miliar.
Photoroom: Salah satu startup AI paling populer di Eropa, terutama di Paris, menawarkan layanan penyuntingan foto AI dan menggunakan model pembuatan video seperti Veo 2 dari Google Cloud serta model teks-ke-gambar Imagen 3.
Synthesia: Menghasilkan produk avatar AI yang sangat realistis dengan menggunakan berbagai model Google. Synthesia berhasil mengumpulkan $180 juta dalam putaran pendanaan senilai $2,1 miliar yang dipimpin oleh NEA dan diikuti oleh investor seperti GV (Google Ventures).
Dukungan Startup AI Melalui Mitra VC dan Kredit Cloud
Google Cloud tidak hanya mengumumkan inovasi teknologinya, tetapi juga mengumumkan inisiatif strategis untuk mendukung ekosistem startup AI global. Dalam upaya memperkuat kemitraan, Google menambahkan program Lightspeed untuk mitra VC, selain mitra besar seperti Sequoia dan Y Combinator.
Melalui inisiatif ini, perusahaan portofolio dari investor mitra akan mendapatkan akses ke chip dan model AI terbaru dari Google Cloud. Startup Lightspeed dinilai dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit cloud senilai $150.000.
Langkah ini diharapkan akan menarik lebih banyak startup inovatif untuk bergabung dan mengembangkan solusi AI mereka pada platform Google Cloud, sehingga memperkuat posisi Google dalam persaingan beban kerja AI melawan Microsoft Azure dan Amazon Web Services (AWS).
Daftar Startup AI Tambahan yang Dipamerkan
Selain startup-startup yang telah disebutkan di atas, Google juga memamerkan sejumlah startup AI lainnya yang menunjukkan beragam inovasi di bidang teknologi. Beberapa startup tersebut antara lain:
- Augment Code: Agen pengkodean perangkat lunak AI yang membantu mengoptimalkan proses pengembangan aplikasi.
- Autoscience: Agen AI yang dirancang untuk mendukung penelitian ilmiah secara otomatis.
- Big Sur AI: Solusi rekomendasi yang dipersonalisasi untuk e-commerce.
- Teks: Pembuat dan editor video berbasis suara yang memungkinkan pembuatan konten multimedia secara efisien.
- Eon.io: Platform pencadangan dan pemulihan data perusahaan yang otonom.
- Fal adalah: Layanan transformasi teks ke gambar dan gambar ke video.
- Spot AI: Teknologi AI untuk meningkatkan keamanan melalui kamera pengawas.
- Cerita: Platform blockchain untuk penyimpanan dan pelisensian kekayaan intelektual.
- StudyHall AI: Solusi AI untuk melatih siswa dalam membaca, menulis, dan persiapan ujian.
- Ubie: Penganalisis gejala yang inovatif dalam sektor perawatan kesehatan di Jepang.
- Udio: Platform kreasi musik berbasis AI yang menawarkan solusi produksi audio.
- Ufonia: Agen AI untuk konsultasi perawatan kesehatan klinis.
- Wagestream: Platform kesejahteraan finansial yang dibangun oleh lembaga amal.
- Wondercraft: Solusi pembuatan konten audio realistis dengan teknologi Generative AI (GenAI).
Secara keseluruhan, konferensi Google Cloud Next di Las Vegas menjadi momentum penting bagi Google untuk mengukuhkan kembali posisinya sebagai penyedia teknologi cloud dan AI terkemuka di pasar global.