Lima mahasiswa STABN Sriwijaya
Jakarta (Kemenag) — Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya Tangerang, Banten, memberi kesempatan bari mahasiswanya untuk mengikuti program internasional di India. Ada lima mahasiswa yang berangkat untuk ikut dalam program Sriwijaya International Student Mobility.
Program ini terselenggara atas kerja sama STABN dengan Tibetan Buddhist Center Singapura dan Board of Organizers of Southeast Asian Countries. Kegiatan internasional di Kangra, Dharamsala, Himachal Pradesh, India pada 15–24 September 2025.
Ketua STABN Sriwijaya, Edi Ramawijaya Putra mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai konteks agama Buddha global, keberagaman tradisi, serta pertukaran budaya antarnegara. “Selain itu, program ini juga menjadi momentum memperkenalkan STABN Sriwijaya dan Indonesia dalam forum internasional,” jelasnya di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Sebanyak lima mahasiswa terpilih mewakili kampus setelah melalui proses audisi ketat dan seleksi yang dilakukan panitia. Mereka berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Bisnis dan Manajemen, serta Ilmu Komunikasi dan Kepenyuluhan Buddha.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa bersama dosen pendamping berkesempatan memberikan penghormatan kepada His Holiness Dalai Lama ke-14 di Dharamsala. Mereka juga memperkenalkan budaya Indonesia melalui penampilan tari pendet asal Bali.
Selain itu, mahasiswa mengunjungi beberapa perguruan tinggi Buddha seperti Gyuto Monastery, Dola Ling Nunnery, Namgyal Tantric Institute, Norbulingka Institute, dan Sara Institute. “Melalui kunjungan ini, mereka memperkaya pengetahuan akademik sekaligus membandingkan pengalaman belajar di kampus dengan praktik nyata di institusi Buddha internasional,” sebut Edi Ramawijaya.
Sebagai wujud apresiasi, panitia memberikan kesempatan audiensi khusus dengan His Holiness Dalai Lama. Dalam kesempatan itu, beliau memberikan blessing agar mahasiswa terus menjadi agen penggerak cinta kasih, perdamaian dunia, dan sumber kebahagiaan bagi semua makhluk.
“Program ini merupakan bentuk edukasi sekaligus praktik nyata bagi mahasiswa untuk memahami tradisi dan keberagaman agama Buddha secara global,” tandas Edi Ramawijaya Putra.