Sony kembali memanjakan para kreator dengan kehadiran kamera terbaru dari lini Cinema Line, yakni FX2. Kamera ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas tinggi, performa profesional, dan kemudahan pengoperasian dalam satu perangkat ringkas.
Sony Indonesia resmi meluncurkan FX2 (ILME-FX2), sebuah kamera sinema full-frame yang menggabungkan kualitas gambar sinematik dengan kepraktisan yang dibutuhkan oleh kreator independen maupun tim produksi kecil.
Kamera ini hadir sebagai pelengkap dari seri FX yang sudah lebih dulu populer seperti FX3 dan FX30, tetapi dengan fitur yang semakin disempurnakan.
Sony FX2 dibekali dengan sensor Exmor R™ back-illuminated 33 megapiksel yang mampu menghasilkan gambar resolusi tinggi dengan efek bokeh yang natural.
Baca juga: Sony Hentikan Penjualan Xperia 1 VII Sementara Waktu karena Masalah Teknis
Kemampuan dynamic range hingga 15+ stop dengan dukungan S-Log3 menjadikan kamera ini ideal untuk kondisi pencahayaan ekstrem, mulai dari area terang hingga bayangan pekat.
Kamera ini memiliki Dual Base ISO (800 dan 4000) serta sensitivitas ISO yang bisa ditingkatkan hingga 102400 untuk pengambilan gambar di lingkungan minim cahaya.
Selain itu, FX2 mendukung perekaman video berkualitas tinggi dengan format 4:2:2 10-bit All-Intra, termasuk XAVC S-I DCI 4K dan mode slow motion 120 fps di resolusi Full HD.
Fitur Video Profesional dalam Desain Ringkas
Meskipun tergolong kamera sinema profesional, FX2 tetap menjaga portabilitas dengan dimensi hanya 129,7 x 77,8 x 103,7 mm dan berat sekitar 679 gram.
Ini menjadikannya sangat cocok untuk kreator solo atau kru kecil yang mengutamakan mobilitas tanpa mengorbankan performa.
Fitur-fitur seperti mode Cine EI, Cine EI Quick, Flexible ISO, serta kemampuan mengimpor hingga 16 LUT pengguna, membantu kreator mencapai tampilan sinematik yang konsisten dari awal hingga proses pascaproduksi.
Sony juga menyematkan teknologi S-Cinetone™ secara default, mendukung tampilan warna natural dan estetika khas sinema langsung dari kamera.
Fokus Canggih dan Stabilitas Maksimal
Sony FX2 membawa teknologi Real-time Recognition AF terbaru, yang mengenali berbagai subjek seperti manusia, hewan, burung, kendaraan hingga serangga dengan akurasi tinggi. Fokus otomatis bisa disesuaikan dengan kecepatan dan sensitivitas yang fleksibel, serta dilengkapi fitur pendukung seperti focus breathing compensation dan AF Assist.
Baca juga: Bikin ‘Ngiler’, Ini Spesifikasi dan Harga Sony Xperia 1 VII
Untuk pengambilan gambar yang stabil, tersedia Mode Aktif dan Mode Aktif Dinamis yang membantu hasil rekaman tetap halus saat handheld. Fitur Framing Stabiliser dan Auto Framing turut menyempurnakan pengalaman perekaman, khususnya bagi pengguna tripod atau konten one-man show.
Fleksibilitas Tinggi untuk Foto dan Video
Tak hanya andal untuk video, FX2 juga mendukung pengambilan gambar diam beresolusi tinggi 33MP. Kreator dapat dengan mudah beralih antara mode foto dan video berkat tuas khusus, serta menu dinamis yang menyesuaikan sesuai kebutuhan.
FX2 juga dilengkapi dengan electronic viewfinder (EVF) beresolusi tinggi 3,68 juta titik yang bisa dimiringkan, serta layar LCD sentuh tipe vari-angle berukuran 3 inci untuk kemudahan framing dari berbagai sudut.
Konektivitas Modern dan Fitur Siaran Langsung
Sony membekali FX2 dengan berbagai opsi konektivitas termasuk HDMI Type-A yang mendukung output RAW 16-bit, port USB-C SuperSpeed 10Gbps, serta Wi-Fi dual-band dan LAN kabel (via adaptor). Kamera ini juga mendukung siaran langsung dan remote control berbasis jaringan, menjadikannya pilihan tepat untuk produksi konten jarak jauh.
Sekadar informasi, Sony FX2 diproduksi dengan pendekatan ramah lingkungan dalam rangka mendukung program “Road to Zero” yang menargetkan nol jejak karbon pada 2050. Kamera ini juga dilengkapi fitur aksesibilitas seperti pembaca layar dan pembesaran teks untuk pengguna dengan gangguan penglihatan.
Sony FX2 dijadwalkan mulai tersedia di berbagai negara Asia Pasifik termasuk Indonesia pada Juli 2025. Dengan semua fitur yang ditawarkan, kamera ini menjadi pilihan menarik untuk profesional maupun kreator konten yang membutuhkan kualitas tinggi dalam desain ringkas dan fungsional.