Qualcomm kembali memanaskan persaingan chip flagship dengan kemunculan Snapdragon 8 Elite 2 di platform benchmark Geekbench. Meski peluncuran resminya baru dijadwalkan pada Snapdragon Summit tanggal 23 September mendatang, bocoran performa awal dari chip ini sudah cukup untuk mengguncang jagat teknologi.
Dikutip dari Gizmochina, Selasa (12/8/2025), terlihat dari hasil pengujian Geekbench 6.4, Snapdragon 8 Elite 2 menunjukkan peningkatan performa yang menjanjikan, bahkan saat diuji dalam kondisi belum maksimal.
Benchmark tersebut berasal dari perangkat Samsung dengan kode model SM-S947U, yang diyakini sebagai prototipe Galaxy S26 Edge. Ini mengindikasikan bahwa chip yang diuji adalah varian khusus Snapdragon 8 Elite 2 “for Galaxy,” versi yang biasanya dioptimalkan lebih lanjut untuk perangkat flagship Samsung.
Dalam pengujian tersebut, chip ini mencetak skor single-core sebesar 3.393 dan multi-core mencapai 11.515 angka yang menunjukkan peningkatan sekitar 10% dibandingkan pendahulunya, Snapdragon 8 Elite generasi pertama.
Meski peningkatan performa ini terbilang signifikan, hasilnya belum sepenuhnya mencerminkan potensi maksimal dari chip tersebut. Hal ini terlihat dari clock speed inti CPU utama yang hanya mencapai 4,0 GHz, sementara spesifikasi maksimalnya berada di angka 4,74 GHz.
Fakta ini menunjukkan bahwa perangkat yang diuji masih dalam tahap pra-rilis, dan performa finalnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi saat chip ini resmi digunakan dalam perangkat komersial.
Snapdragon 8 Elite 2 juga mempertahankan konfigurasi CPU 6+2 yang telah menjadi ciri khas Qualcomm dalam beberapa generasi terakhir. Enam inti efisiensi berjalan pada kecepatan 3,63 GHz, memberikan keseimbangan antara performa dan konsumsi daya.
Selain itu, chip ini mendukung set instruksi terbaru SME (Scalable Matrix Extensions), yang dirancang untuk mempercepat proses AI dan machine learning—fitur yang semakin penting dalam ekosistem perangkat pintar masa kini.
Prototipe Galaxy S26 Edge yang digunakan dalam pengujian dilengkapi dengan RAM 12GB dan menjalankan Android 16, kemungkinan besar dengan versi awal One UI 8.0. Kombinasi ini memberikan gambaran awal tentang bagaimana performa Snapdragon 8 Elite 2 akan diintegrasikan dalam ekosistem Samsung ke depan.
Meski belum ada data resmi untuk membandingkan chip ini dengan rival utamanya, Dimensity 9500, satu hal sudah jelas: Snapdragon 8 Elite 2 berhasil mengungguli Exynos 2600 dengan selisih yang cukup mencolok.
Sebagai gambaran, Exynos 2600 mencetak skor 2.155 untuk single-core dan 7.788 untuk multi-core dalam pengujian yang sama. Artinya, bahkan dalam kondisi belum optimal, Snapdragon 8 Elite 2 sudah menunjukkan dominasi performa yang solid. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Qualcomm siap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar chipset Android untuk tahun 2025.
Dengan peluncuran resminya yang tinggal menghitung minggu, antusiasme terhadap Snapdragon 8 Elite 2 terus meningkat. Chip ini tidak hanya menjanjikan performa tinggi, tetapi juga efisiensi daya, dukungan AI yang lebih canggih, dan integrasi yang mulus dengan sistem operasi Android terbaru.
Bagi para penggemar teknologi, kehadiran Snapdragon 8 Elite 2 menjadi salah satu momen paling dinantikan tahun ini sebuah langkah besar menuju era smartphone yang lebih cepat, lebih pintar, dan lebih efisien.