Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) menggelar konferensi pers guna mengklarifikasi tudingan terkait naturalisasi pemain secara ilegal yang dilakukan lembaga ini.
“Saya tidak tahu apa lagi yang bisa dilakukan untuk membuktikan keabsahan para pemain ini,” ujar pelatih Malaysia, Peter Cklamovski dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh FAM pada 23 Juli.
Konferensi pers tersebut digelar setelah tim nasional dituduh memalsukan dokumen naturalisasi lima pemain asal Amerika Selatan.
Insiden ini bermula setelah kemenangan Malaysia 4-0 atas Vietnam di babak kualifikasi terakhir Piala Asia 2027 pada bulan Juni. Lima pemain naturalisasi, Jon Irazabal, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, dan Facundo Garces, berkontribusi besar terhadap kemenangan tersebut, tetapi di saat yang sama, muncul keraguan mengenai asal-usul dan legalitas dokumen naturalisasi mereka.
“Saya lelah dengan semua ini. Sudah berminggu-minggu sejak pertandingan melawan Vietnam, tetapi diskusi belum berakhir,” ungkap pelatih Cklamovski, mengungkapkan rasa frustrasinya, dan mengatakan ia ingin timnya fokus pada tujuan yang ada di depan.
Juru taktik asal Australia itu juga berbagi pengorbanan para pemain naturalisasi: “Machuca melewatkan momen kelahiran putranya untuk bermain, Holgado terbang dari Amerika Selatan hanya untuk kembali ke klub setelah pertandingan… Entah apa lagi yang harus mereka korbankan untuk membuktikan keinginan mereka berkontribusi bagi tim Malaysia.”
Pelatih Cklamovski menyimpulkan: “Indonesia menaturalisasi pemain sebelum kami, dan saya tahu Vietnam juga mengubah undang-undangnya. Para pemain ini bermain untuk Malaysia, terlepas dari asal mereka. Mereka pantas mendapatkan dukungan dari para penggemar.”
Setelah mengundurkan diri dari Kejuaraan Asia Tengah karena kekurangan pemain tangguh, timnas Malaysia akan menjalani pertandingan persahabatan melawan Singapura (4 September) dan Palestina (8 September) di Kuala Lumpur. Ini merupakan langkah persiapan untuk pertandingan melawan Laos di kualifikasi Piala Asia dan untuk mempertahankan posisi puncak Grup F tim ini.
AFC Menepis Isu Sanksi FIFA terhadap Timnas Malaysia Terkait Dugaan Naturalisasi Ilegal
Isu dugaan pelanggaran aturan naturalisasi pemain oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menjadi topik panas di jagat sepak bola Asia Tenggara. Tuduhan ini mencuat setelah kemenangan telak Timnas Malaysia atas Vietnam dengan skor 4-0 pada laga kualifikasi Piala Asia 2027, 10 Juni 2025, di Stadion Bukit Jalil. Dalam pertandingan tersebut, Malaysia menurunkan sembilan pemain naturalisasi, termasuk Facundo Garces, Jon Irazabal, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, dan Rodrigo Holgado, yang memicu spekulasi tentang keabsahan proses naturalisasi mereka.
Namun, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dengan tegas menepis rumor bahwa Malaysia telah dijatuhi sanksi oleh FIFA.Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor John, menegaskan bahwa isu sanksi terhadap Malaysia tidak memiliki dasar resmi.
Dalam wawancara dengan New Straits Times pada 21 Juli 2025, Windsor menjelaskan bahwa urusan naturalisasi pemain sepenuhnya berada di bawah yurisdiksi FIFA, bukan AFC.
“Kami tidak menerima informasi apa pun terkait sanksi. FAM pasti akan mengetahui lebih dulu jika ada keputusan resmi dari FIFA,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa AFC tidak memiliki kewenangan untuk mengintervensi proses verifikasi pemain, yang telah dilakukan secara ketat oleh FIFA.
Kabar sanksi ini awalnya dipicu oleh unggahan media sosial dan laporan dari beberapa media Vietnam, seperti Soha.vn dan Thanh Nien, yang mempertanyakan kecepatan proses naturalisasi Malaysia. Salah satu sorotan utama adalah Facundo Garces, bek Deportivo Alaves, yang diklaim memiliki garis keturunan Malaysia melalui neneknya, meski dokumen pendukungnya belum dipublikasikan secara luas. Media sosial juga diramaikan oleh tuduhan dari pengamat sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana, yang menyebut FAM memalsukan garis keturunan pemain asal Amerika Selatan. Namun, hingga kini, tidak ada pernyataan resmi dari FIFA atau AFC yang membenarkan tuduhan tersebut.
Presiden FAM, Datuk Mohd Joehari Mohd Ayub, menegaskan bahwa semua pemain naturalisasi telah melalui proses verifikasi ketat oleh FIFA. “Kami hanya mengikuti prosedur yang ditetapkan. FIFA sangat teliti, dan semua pemain kami telah disetujui,” ujarnya kepada Berita Harian. Ia juga menegaskan bahwa FAM tidak wajib mempublikasikan silsilah pemain, selama FIFA telah memberikan lampu hijau.
Isu ini mengingatkan pada kasus Timor Leste pada 2017, ketika sembilan pemain naturalisasi dinyatakan tidak memenuhi syarat, yang berujung pada sanksi berat dari FIFA dan AFC. Namun, berbeda dengan kasus tersebut, Malaysia belum terbukti melanggar aturan. AFC menegaskan bahwa spekulasi sanksi hingga 2027, denda Rp30 miliar, atau larangan merekrut pemain keturunan hanyalah hoaks yang tidak didukung bukti resmi.