Nvidia baru saja mengumumkan langkah strategis yang bisa mengubah peta persaingan teknologi global. Pada hari Senin, perusahaan ini menyatakan telah mengajukan aplikasi resmi kepada pemerintah Amerika Serikat untuk melanjutkan kembali penjualan chip kecerdasan buatan H20 ke Cina.
Dikutip dari Techcrunch, Rabu (16/7/2025), pengumuman ini menandai berakhirnya periode ketidakpastian yang sempat mengganggu pasar teknologi akibat kebijakan ekspor yang berubah-ubah dari pemerintahan Trump. Langkah ini menunjukkan upaya Nvidia untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah lanskap regulasi yang dinamis.
Peluncuran RTX Pro: Solusi AI Khusus untuk Cina
Sebagai bagian dari strategi ekspansi yang lebih luas, Nvidia juga memperkenalkan chip baru bertajuk “RTX Pro” yang dirancang eksklusif untuk memenuhi regulasi di pasar Cina. Chip ini diposisikan sebagai solusi ideal untuk aplikasi manufaktur digital, mulai dari pabrik pintar hingga sistem logistik canggih.
Dengan klaim “sepenuhnya patuh” terhadap ketentuan ekspor, RTX Pro tampak ditujukan untuk menjaga kehadiran Nvidia di pasar Cina tanpa melanggar aturan yang berlaku.
Chip H20: Pusat Ketegangan Teknologi AS-Cina
Meskipun H20 bukan chip AI tercanggih milik Nvidia, ia tetap menjadi komoditas paling kuat yang dapat secara legal dijual ke Cina. Fokus utamanya adalah pada tugas inferensi, yakni menjalankan model AI yang sudah dilatih, dibandingkan pelatihan model baru dari nol.
Hal ini membuat H20 sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan besar seperti ByteDance, Alibaba, dan Tencent yang telah menimbun chip ini demi mengantisipasi kemungkinan pengetatan regulasi.
Keunggulan H20 dan Daya Tariknya di Cina
H20 unggul dalam hal bandwidth memori dan kompatibilitas dengan ekosistem perangkat lunak Nvidia yang sudah mapan. Keunggulan teknis ini membuatnya lebih menarik dibandingkan alternatif lokal di Cina, yang masih tertinggal dalam hal efisiensi dan kemudahan penggunaan.
Kombinasi antara performa dan ekosistem menjadikan H20 pilihan utama dalam mengembangkan aplikasi berbasis AI dengan cepat dan efektif.
Dampak Regulasi dan Perubahan Kebijakan
Kisruh regulasi bermula pada bulan April ketika pemerintahan Trump melarang penjualan chip H20 yang melebihi ambang batas bandwidth tertentu. Larangan ini diperkirakan dapat menyebabkan kerugian hingga $16 miliar bagi Nvidia, mengingat besarnya pembelian chip oleh perusahaan Cina di kuartal pertama.
Namun, larangan ini tak bertahan lama. Setelah CEO Jensen Huang menghadiri jamuan makan malam eksklusif di Mar-a-Lago yang menarik perhatian publik pemerintah AS segera membatalkan pembatasan tersebut.
Perubahan sikap ini dianggap sebagai hasil dari janji investasi Nvidia dalam pembangunan pusat data AI di AS senilai hingga $500 miliar dalam empat tahun mendatang, bersama mitra seperti TSMC.
Kritik dan Kontroversi Politik
Langkah pelonggaran ekspor mendapat kritik tajam dari sejumlah anggota parlemen AS. Mereka menilai bahwa kebijakan yang berubah-ubah justru melemahkan upaya membatasi pengembangan AI oleh Cina.
Salah satu sorotan datang dari keberhasilan startup DeepSeek, yang menggunakan chip H800 pendahulu H20 untuk membangun model AI yang mengesankan sebelum chip tersebut dilarang pada Oktober 2023.
Meskipun chip H800 kini tak lagi tersedia, banyak perusahaan Cina berhasil menemukan celah untuk tetap mengakses teknologi serupa.
Diplomasi Teknologi: Upaya Nvidia Menjembatani Dua Dunia
Juru bicara Nvidia Hector Marinez menyampaikan bahwa CEO Jensen Huang telah bertemu dengan pejabat di Washington dan Beijing. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menekankan kontribusi positif AI terhadap bisnis dan masyarakat global, serta mencari jalan tengah antara kepentingan ekonomi dan isu keamanan nasional.
Refleksi Politik dan Ekonomi di Tahun 2025
Episode ini menjadi cermin dari dilema regulasi teknologi yang dihadapi pembuat kebijakan. Di satu sisi, ada kekhawatiran soal keamanan nasional; di sisi lain, tekanan ekonomi dari perusahaan teknologi raksasa tak bisa diabaikan. Melihat tren dan dinamika saat ini, kemungkinan akan lebih banyak lagi pembalikan kebijakan serupa di masa depan.