Artificial Intelligence (AI) kini menjadi elemen kunci dalam transformasi strategi pemasaran global, termasuk di Indonesia. Data dari MMA Global Indonesia menunjukkan bahwa 38% pemasar di Indonesia masih berada dalam tahap eksperimen terkait AI, sementara hanya 16% telah sepenuhnya mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis mereka.
Melihat tren ini, BINUS University dan BINUS Business School berkolaborasi dengan Marketing Enthusiast Community (MEC) menggelar acara MEC Meetup bertajuk “AI for Marketers”. Acara ini bertujuan untuk menjembatani mahasiswa dengan dunia industri, memperluas wawasan mereka tentang peran AI dalam pemasaran, serta membuka peluang koneksi langsung dengan profesional di bidangnya.
AI dalam Pemasaran: Efisiensi, Personalisasi, dan Strategi Berbasis Data
Dalam sesi pembuka, peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang penerapan AI dalam pemasaran modern, termasuk peningkatan efisiensi operasional, personalisasi konten, hingga penguatan strategi pertumbuhan bisnis berbasis data. Diskusi juga menyoroti bagaimana perusahaan besar di Indonesia memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mendekatkan layanan mereka kepada konsumen.
Selain sesi talkshow, MEC Meetup menghadirkan sesi networking, memungkinkan peserta berdiskusi langsung dengan para pembicara dan memperluas jaringan profesional dalam dunia pemasaran berbasis teknologi.
AI sebagai Mitra Strategis dalam Pengalaman Pelanggan
Untung, Chief Marketing Officer BIENSI FESYENINDO yang menaungi merek fashion ternama Charles & Keith serta Pedro, menekankan pentingnya memahami integrasi AI dalam strategi pemasaran.
“AI bukan sekadar alat, melainkan mitra strategis dalam membangun pengalaman pelanggan yang lebih relevan dan berdampak,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Mashable Indonesia, Senin (19/5/2025).
Sementara itu, Vice President of Marketing & Growth LinkAja, Windaryatno, juga menegaskan bahwa adopsi AI bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan dalam menghadapi persaingan pasar.
“Data yang dikumpulkan dan diolah melalui AI membantu kami mengambil keputusan lebih cepat dan akurat, sehingga mampu memberikan layanan yang lebih personal kepada pengguna,” jelas Windaryatno.
Sedangkan Glenn Karela, CPM (Asia) selaku Ketua dan Founder Marketing Enthusiast Community (MEC) menekankan pentingnya koneksi nyata antara mahasiswa dan dunia industri.
“Melalui MEC Meetup, kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga membangun relasi langsung dengan praktisi industri, sehingga lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ujarnya.
BINUS University: Mempersiapkan Talenta Digital Masa Depan
Perwakilan BINUS University, Aldridge Christian Seubelan, turut menyampaikan harapannya terhadap acara ini.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri agar mahasiswa BINUS dapat menjadi talenta unggul yang relevan dengan kebutuhan pasar global, khususnya dalam era transformasi digital yang semakin dinamis,” ujarnya.
Dengan menghadirkan para ahli dari berbagai sektor industri, MEC Meetup: “AI for Marketers” diharapkan menjadi jembatan efektif antara teori akademik dan aplikasi nyata, sejalan dengan misi BINUS University dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi di era digital.