Samsung kembali membuktikan dirinya sebagai pionir inovasi teknologi global dengan meraih penghargaan bergengsi R&D 100 tahun 2025 berkat terobosan pendingin Peltier generasi terbaru.
Penghargaan ini, yang sering dijuluki sebagai “Hadiah Nobel Teknik” atau “Oscar-nya Inovasi,” diberikan oleh Majalah R&D World kepada 100 teknologi paling revolusioner di dunia setiap tahunnya.
Dikutip dari GSM Arena, Selasa (26/8/2025), kolaborasi Samsung dengan Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins menjadi fondasi dari pencapaian ini, menandai langkah besar menuju masa depan pendinginan yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.
Teknologi pendingin Peltier yang dikembangkan Samsung bukanlah sekadar pembaruan dari sistem lama. Ini adalah lompatan ilmiah yang menggabungkan nanoteknologi dengan prinsip termoelektrik untuk menciptakan solusi pendinginan tanpa refrigeran.
Dalam publikasi ilmiah yang dirilis awal tahun ini di jurnal Nature Communications, para insinyur Samsung bersama tim peneliti termoelektrik yang dipimpin oleh Dr. Rama Venkatasubramanian berhasil mengoptimalkan efisiensi perangkat Peltier hingga 75% sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat mereka hanya menggunakan 0,1% material dibandingkan generasi sebelumnya.
Keunggulan utama dari teknologi ini terletak pada kemampuannya untuk mendinginkan tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya seperti CFC atau HFC yang selama ini menjadi ancaman bagi lingkungan.
Memanfaatkan material semikonduktor dan struktur nano yang presisi, perangkat Peltier Samsung mampu menghasilkan pendinginan yang stabil, cepat, dan hemat energi. Ini bukan hanya kabar baik bagi dunia teknologi, tetapi juga bagi planet kita yang semakin membutuhkan solusi ramah lingkungan.
Samsung telah mulai mengintegrasikan teknologi ini ke dalam produk konsumen, seperti Kulkas Hibrida AI yang dipamerkan di ajang IFA tahun lalu. Produk tersebut menjadi bukti nyata bahwa inovasi ini bukan sekadar konsep laboratorium, melainkan sudah siap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan ukuran yang lebih kecil dan bobot yang ringan, perangkat pendingin berbasis Peltier ini juga membuka peluang baru untuk aplikasi di berbagai sektor, mulai dari otomotif, pusat data, hingga sistem HVAC untuk rumah dan kantor.
Bayangkan mobil listrik yang tetap dingin tanpa sistem AC konvensional, atau pusat data yang beroperasi dengan suhu optimal tanpa konsumsi energi berlebihan. Teknologi Peltier Samsung memungkinkan semua itu terjadi. Bahkan dalam skenario ekstrem seperti eksplorasi luar angkasa atau perangkat medis portabel, efisiensi dan fleksibilitas sistem pendingin ini bisa menjadi game-changer.
Penghargaan R&D 100 bukan hanya pengakuan atas kecanggihan teknologi, tetapi juga validasi atas visi jangka panjang Samsung dalam menciptakan solusi yang berdampak nyata. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis energi, inovasi seperti ini menjadi harapan baru.
Samsung menunjukkan bahwa teknologi tinggi tidak harus mengorbankan keberlanjutan, dan bahwa masa depan bisa dibangun dengan cerdas, efisien, dan bertanggung jawab. Dengan pencapaian ini, Samsung tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin inovasi, tetapi juga membuka jalan bagi industri lain untuk mengikuti jejaknya.
Dunia kini menantikan langkah selanjutnya dan jika tren ini berlanjut, kita mungkin akan segera hidup di era baru di mana pendinginan tidak lagi bergantung pada bahan kimia, melainkan pada kecerdasan material dan desain. Masa depan terasa lebih sejuk, lebih bersih, dan lebih canggih berkat teknologi Peltier Samsung.