Samsung tampaknya bersiap melakukan perombakan besar terhadap lini flagship Galaxy S Series pada tahun 2026. Berdasarkan temuan terbaru dalam basis data IMEI Asosiasi GSM, perangkat dengan nama Galaxy S26 Pro telah terdaftar secara resmi, mengindikasikan bahwa model standar Galaxy S26 kemungkinan besar tidak akan dirilis.
Nomor model SM-S942U1 yang sebelumnya dikaitkan dengan Galaxy S26 kini muncul sebagai Galaxy S26 Pro, memperkuat spekulasi bahwa Samsung tengah mengubah arah strategi penamaan produknya.
Dikutip dari GSM Arena, Kamis (31/7/2025), langkah ini bukan sekadar perubahan kosmetik, melainkan sinyal bahwa Samsung ingin memposisikan ulang lini flagship-nya ke arah yang lebih premium.
Dengan mengganti model “biasa” menjadi “Pro,” dan menggeser varian “Plus” menjadi “Edge,” Samsung tampaknya ingin menyederhanakan sekaligus meningkatkan citra eksklusivitas dari setiap perangkat yang dirilis. Strategi ini sejalan dengan tren industri yang semakin menekankan diferensiasi fitur dan harga berdasarkan label produk.
Namun, perubahan nama ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah Galaxy S26 Pro hanya merupakan versi rebranding dari Galaxy S26, atau akan hadir dengan peningkatan spesifikasi yang signifikan?
Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi mengenai fitur-fitur unggulan yang akan membedakan Galaxy S26 Pro dari pendahulunya. Beberapa rumor menyebutkan kemungkinan peningkatan pada sektor kamera, layar, dan performa, yang akan menjadikannya layak menyandang label “Pro.”
Selain itu, isu mengenai kenaikan harga juga mulai mencuat. Mengingat perangkat dengan embel-embel “Pro” biasanya dibanderol lebih tinggi, tidak mengherankan jika Galaxy S26 Pro akan mengalami penyesuaian harga dibandingkan Galaxy S25. Hal ini bisa menjadi bagian dari strategi Samsung untuk meningkatkan margin keuntungan sekaligus memperkuat posisi kompetitifnya di segmen flagship global.
Menariknya, entri IMEI lama yang masih mencantumkan nama Galaxy S26 menunjukkan bahwa perubahan ini bukan keputusan yang diambil secara tiba-tiba. Samsung tampaknya telah mempertimbangkan berbagai skenario sebelum akhirnya memutuskan untuk mengadopsi nomenklatur baru.
Dengan Galaxy S26 Pro, Edge, dan Ultra sebagai trio utama, Samsung berupaya menyederhanakan pilihan konsumen sekaligus mempertegas hierarki fitur dan harga di dalam ekosistem Galaxy.
Transformasi ini juga mencerminkan dinamika pasar smartphone yang semakin kompetitif, di mana branding dan positioning menjadi kunci utama dalam menarik perhatian konsumen. Jika strategi ini berhasil, Samsung bisa saja menetapkan standar baru dalam penamaan produk flagship, yang kemudian diikuti oleh kompetitor lainnya.
Samsung belum mengumumkan tanggal peluncuran resmi, tetapi jika mengikuti pola sebelumnya, Galaxy S26 Series kemungkinan akan debut pada awal tahun 2026. Dengan strategi baru ini, Samsung tampaknya ingin memperkuat posisinya di pasar smartphone premium dan menetapkan standar baru dalam penamaan serta fitur flagship.
Lantas, apakah dengan perubahan nama ini bisa membuat Samsung mendulang kesuksesan yang sama seperti produk-produk sebelumnya yang sudah dipasarkan? Menarik untuk ditunggu.