Dalam langkah yang mengguncang lanskap teknologi global, Samsung Electronics resmi menjalin kemitraan jangka panjang dengan salah satu pabrikan mobil listrik terbesar di dunia yakni Tesla untuk memproduksi chip AI generasi terbaru, A16, dalam kesepakatan bernilai fantastis sebesar 22,8 triliun won atau sekitar $16,5 miliar.
Dikutip dari Engadget, Selasa (29/7/2025), kontrak ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2033 dan menjadi tonggak penting bagi kedua perusahaan dalam memperkuat dominasi mereka di sektor kecerdasan buatan dan kendaraan otonom.
Kesepakatan ini pertama kali terungkap melalui pengajuan regulasi Samsung yang menyebutkan adanya kontrak besar dengan entitas global yang dirahasiakan. Namun, CEO Tesla Elon Musk segera mengonfirmasi bahwa perusahaannya adalah pihak yang dimaksud, melalui unggahan di platform X.
Musk menyatakan bahwa pabrik baru Samsung di Taylor, Texas akan secara eksklusif didedikasikan untuk memproduksi chip AI6 generasi berikutnya untuk Tesla, dan menekankan bahwa pentingnya hal ini secara strategis sulit untuk dilebih-lebihkan.
Langkah ini menjadi titik balik bagi Samsung, yang sebelumnya sempat menunda pembukaan pabrik Texas hingga 2026 akibat minimnya permintaan.
Dengan hadirnya Tesla sebagai klien utama, proyek tersebut kini mendapatkan dorongan baru yang sangat dibutuhkan untuk menghidupkan kembali divisi foundry Samsung yang selama ini tertinggal dari pesaing utamanya, TSMC.
Samsung sendiri saat ini memproduksi chip A14 yang menjadi otak dari sistem Full Self-Driving (FSD) Tesla. Namun, kontrak untuk chip A15 jatuh ke tangan TSMC, yang akan memproduksinya di fasilitas mereka di Taiwan dan Arizona.
Menurut Musk, desain chip A15 telah rampung, dan chip A16 akan menjadi evolusi berikutnya yang dirancang untuk mendukung kendaraan otonom, robot humanoid Optimus, serta pusat data AI Tesla.
Menariknya, kesepakatan ini bukan sekadar transaksi pasokan chip biasa. Musk mengungkapkan bahwa Samsung telah menyetujui keterlibatan langsung Tesla dalam proses manufaktur untuk memaksimalkan efisiensi produksi.
Menurut Musk, kerjasama ini sangat penting untuk kemajuan teknologi chipset pada mobil listrik di masa depan. Selain itu, Musk juga berjanji akan turut membantu pengembangan teknologi tersebut dari awal sampai akhir.
“Ini adalah poin penting. Karena saya sendiri akan turun langsung ke lantai produksi untuk mempercepat laju kemajuan,” tulis Musk.
Musk juga menambahkan bahwa lokasi pabrik Samsung yang berdekatan dengan rumahnya di Austin, Texas, memberikan keuntungan logistik yang signifikan.
Kemitraan ini dipandang sebagai langkah strategis yang tidak hanya memperkuat rantai pasokan Tesla, tetapi juga membuka peluang bagi Samsung untuk memperluas pangsa pasarnya di industri chip AI yang sangat kompetitif.
Dengan meningkatnya permintaan global terhadap semikonduktor berperforma tinggi, kolaborasi ini berpotensi menjadi katalis bagi inovasi teknologi yang lebih canggih dan efisien dalam dekade mendatang.