ByteDance, perusahaan induk dari aplikasi media sosial TikTok, dilaporkan sedang mengembangkan perangkat wearable baru berupa kacamata realitas campuran yang digarap oleh unit virtual reality mereka, Pico.
Langkah ini menandai upaya ByteDance untuk bersaing langsung dengan Meta dalam pasar augmented reality dan perangkat wearable pintar yang tengah berkembang pesat.
Dilansir dari Engadget, Selasa (15/7/2025), kacamata yang dirancang Pico bertujuan untuk melapisi elemen digital di atas dunia nyata, menghadirkan pengalaman augmented reality (AR) yang lebih ringan dan fungsional dibandingkan dengan headset VR konvensional.
Berbeda dari pendekatan sebelumnya yang menyasar pasar headset VR seperti Pico 4, perangkat terbaru ini akan hadir dengan bentuk yang lebih ramping dan bobot ringan, mendekati profil perangkat seperti Bigscreen Beyond yang hanya berbobot sekitar 0,28 pon.
Untuk menjaga efisiensi dan kenyamanan penggunaan, sebagian besar proses komputasi akan dialihkan ke unit eksternal berbentuk keping yang terhubung langsung melalui kabel. Strategi ini mirip dengan pendekatan Meta saat mendemonstrasikan prototipe kacamata AR Orion yang memanfaatkan keping nirkabel guna mengurangi beban fisik pada perangkat.
Di sisi teknis, Pico juga dilaporkan tengah mengembangkan chip khusus yang dirancang untuk memproses data sensor secara real-time. Chip ini berfungsi mengurangi latensi antara gerakan fisik pengguna dan respons visual dalam AR, sehingga interaksi pengguna terasa lebih alami dan responsif.
Meski detail komersialnya masih belum tersedia secara publik, laporan dari The Information menunjukkan bahwa desain dan kemampuan kacamata baru ByteDance ini sangat mirip dengan perangkat AR generasi selanjutnya yang sedang dikembangkan oleh Meta.
Sebagai referensi, Meta sendiri dikabarkan sedang mengubah fokus pengembangan dari Quest 4 ke perangkat wearable yang lebih ringan dan menyerupai kacamata pintar. Usai peluncuran Quest 3S, perusahaan mulai mempromosikan produk seperti Oakley Meta HSTN yang menggabungkan estetika kacamata kasual dengan teknologi AI yang terintegrasi.
Pergeseran ini menunjukkan arah baru dalam kompetisi antara dua raksasa teknologi untuk mendefinisikan kembali bagaimana pengguna berinteraksi dengan dunia digital melalui perangkat yang semakin seamless dan wearable.
Meski masih belum diketahui kapan produk ByteDance/Pico tersebut akan dirilis atau dipasarkan, ada tantangan besar yang harus dihadapi jika ingin menjangkau konsumen global.
Saat ini, headset Pico tidak tersedia di pasar Amerika Serikat, dan kekhawatiran seputar kepemilikan TikTok oleh ByteDance bisa menjadi penghalang distribusi.
Dengan regulasi teknologi yang semakin ketat, peluncuran perangkat AR ini berpotensi menghadapi resistensi di pasar barat jika tidak didukung oleh strategi transparansi dan kolaborasi internasional yang jelas.
Apabila kacamata pintar ini jadi diproduksi, tentunya persaingan di pasar segmen tersebut bakal semakin seru karena sebelumnya sudah diisi oleh Apple, Samsung dan juga Huawei.