Mantan bintang sepak bola Brasil, Ronaldinho mengejutkan semua orang ketika ia mengungkapkan pengalaman langka yang dialaminya selama 171 hari di penjara karena menggunakan paspor palsu pada tahun 2020.
Dalam wawancara dengan Globo, Ronaldinho untuk pertama kalinya menceritakan detail masa-masanya di penjara Paraguay pada tahun 2020. Alih-alih kisah-kisah horor yang biasa di lingkungan penjara, “Rô vẩu” menceritakan beberapa kenangan yang luar biasa. Ia tidak hanya diperlakukan dengan baik tetapi juga menjadi bintang di penjara tersebut.
“Saya pikir saya akan dipukuli, disiksa, dan mengalami semua hal mengerikan yang orang-orang katakan tentang penjara. Tapi kenyataannya justru sebaliknya. Mereka memanggil para penjaga untuk mengatur pertandingan sepak bola, lalu meminta saya melakukan beberapa trik menggiring bola untuk hiburan semua orang,” kenang Ronaldinho sambil tertawa.
Hanya satu pagi setelah ditangkap karena menggunakan paspor palsu bersama saudaranya, Roberto de Assis, Ronaldinho dibawa ke lapangan futsal di penjara Agrupación Especializada. Para penjaga, staf administrasi, dan narapidana lainnya hadir, merekam dan bersorak riuh.
“Kami bersenang-senang bermain sepak bola, semua orang tertawa dan mengobrol dengan bebas. Saya bisa bilang itu bukan saat yang buruk,” ujarnya.
Ronaldinho bahkan berpartisipasi dalam sebuah turnamen kecil di penjara dan memenangkan kejuaraan bersama timnya dengan rekor impresif: mencetak 17 gol dan 6 assist dalam satu pertandingan. Trofi kejuaraan terbuat dari kayu, dan bola emas untuk pencetak gol terbanyak juga dibuat oleh para narapidana sendiri.
Meskipun menghabiskan 171 hari di penjara (32 hari di penjara dan sisanya di hotel dengan status tahanan rumah), Ronaldinho tetap mempertahankan optimismenya yang khas. Ia yakin sepak bola kembali menyelamatkannya. Berkat itu, ia mendapatkan teman-teman baru dan kenangan yang mungkin tak akan pernah terlupakan.
Ronaldinho Pernah Mengejutkan Semua Orang dengan “Pesta”-nya di Meksiko
Cerita tentang masa Ronaldinho bermain untuk Querétaro di Meksiko membuat banyak orang terkejut.
Hanya dalam 6 bulan, karier Ronaldinho di Querétaro FC (Liga MX) menjadi salah satu babak paling unik dalam sejarah sepak bola dunia. Bukan karena gelar juaranya, bukan karena gol-gol indahnya (meskipun ada beberapa), melainkan karena seorang legenda Brasil mengubah gurun Querétaro menjadi miniatur Rio de Janeiro.
Setelah memenangkan segalanya dalam kariernya, Ronaldinho memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan klub Meksiko Queretaro pada tahun 2014, tiga tahun setelah kembali dari Eropa.
Meski belum mencapai performa terbaiknya, Ronaldinho tetap memukau para penggemar klub dengan penampilannya yang gemilang musim itu. Legenda Brasil ini mencetak 8 gol dalam 29 pertandingan di semua kompetisi.
Namun itu terjadi di lapangan sepak bola, dalam kehidupan nyata, “Rô vẩu” mengejutkan pimpinan tim Meksiko dengan gaya hidupnya yang mewah.
Ronaldinho meminta klub untuk memberinya rumah pribadi layaknya hotel bintang lima, dengan banyak kamar. Alasannya? Karena rumah itu selalu penuh sesak dengan teman dan kerabat dari Brasil.
Ia tak pernah merindukan masakan tanah kelahirannya, jadi “Rô vẩu” membawa koki pribadinya dari Brasil untuk memasak setiap hari. Feijoada, picanha, churrasco… semuanya harus Samba asli. Selain itu, ia juga ingin bermain sepak bola pantai di gurun Meksiko yang keras.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Joaquín Beltrán, mantan direktur olahraga Querétaro, mengerahkan 3 truk pasir untuk mengisi stadion kandang Ronaldinho. Ketika Ronaldinho ingin pergi ke plaza untuk membeli kaus, tetapi takut dikenali penggemar, ia meminta pusat perbelanjaan untuk buka 1 jam lebih awal, khusus untuk pemain ini.
Meskipun dimanja, Ronaldinho masih merasa bosan di tanah kering Meksiko. Pada Februari 2015, Ronaldinho meninggalkan Querétaro untuk bermain sepak bola pantai di Brasil tanpa mengucapkan selamat tinggal secara resmi.
