Nama Niccolo Pirlo tercatut dalam penyelidikan Kantor Kejaksaan Milan terkait jaringan taruhan sepak bola ilegal.
Niccolo, putra mantan pesepakbola Andrea Pirlo, dikatakan terlibat dalam taruhan pada platform ilegal yang dijalankan oleh dua warga negara Italia. Menurut penyelidikan awal, jaringan ini diduga juga melibatkan beberapa pemain terkenal seperti Leandro Paredes, Angel Di Maria dan Junior Firpo.
Pers Italia melaporkan bahwa Niccolo muncul dalam percakapan antara gelandang Niccolo Fagioli (Fiorentina) dan wasit Pietro Marinoni, dua orang yang sedang diselidiki karena mencari “pelanggan” baru untuk jaringan taruhan ilegal.
Fagioli dilarang bermain selama 7 bulan pada tahun 2023 karena melanggar peraturan taruhan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Ia mengungkap, Niccolo sempat bercerita soal keterlibatannya di platform judi ilegal.
“Dia mengatakan dia tidak bisa tidur di malam hari karena dia selalu bertaruh pada NBA, tetapi dia selalu kekurangan poin,” kata Fagioli.
Wasit Marinoni juga angkat bicara: “Dia salah satu dari kami.”
Pirlo disebut-sebut mengetahui perilaku putranya dan memutuskan untuk memblokir semua akun Niccolo hingga ia berusia 18 tahun. Menurut Fagioli, Niccolo terlilit utang hingga 30.000 euro saat berusia 17 tahun.
Selama penyelidikan, polisi Milan menyita 1,5 juta euro dari beberapa tersangka, termasuk bandar taruhan dan mitra toko perhiasan terkait.
Selain Fagioli, gelandang Newcastle Sandro Tonali juga disebutkan. Apabila terlibat dalam kegiatan taruhan pada pertandingan sepak bola, maka sekelompok pemain tersebut akan mendapat hukuman yang berat. Jika hanya menggunakan platform taruhan ilegal (tidak berlisensi di Italia), denda administratif maksimum adalah 250 euro.
Niccolo lahir pada tahun 2003, putra dari Pirlo dan mantan istrinya Deborah Roversi. Niccolo diundang untuk mencoba bergabung dengan Juventus pada usia 15 tahun tetapi belum memiliki prestasi signifikan dalam karier sepak bolanya.
Petunjuk Baru dari Sandro Tonali dalam Skandal Taruhan di Italia
Penyelidikan terhadap skandal taruhan ilegal di Italia terus meluas dengan Sandro Tonali menjadi “mata rantai” utama.
Tonali menjadi mata rantai utama dalam perluasan fase investigasi kasus taruhan ilegal di Italia. Namun, menurut Mail Sport , gelandang Newcastle United itu kemungkinan tidak akan menerima skorsing lebih lanjut.
Saat ini, rincian terbaru kasus ini berkisar pada penggunaan platform taruhan ilegal. Tahap investigasi kelompok pemain ini berlangsung dari Desember 2021 hingga Oktober 2023.
Corriere della Sera mengungkapkan bahwa melalui proses interogasi dan analisis data telepon Tonali dan Nicolo Fagioli, jaksa Milan mengidentifikasi 12 pemain lainnya, termasuk banyak wajah yang dikenal yang pernah bermain atau sedang bermain di Serie A, yang terlibat dalam jaringan taruhan ilegal.
Daftar tersebut mencakup sederet bintang seperti Weston McKennie, Mattia Perin, Leandro Paredes, Nicolo Zaniolo, Alessandro Florenzi dan Angel di Maria. Namun, tidak ada indikasi bahwa kelompok pemain ini terlibat dalam taruhan sepak bola.
Apabila terlibat dalam kegiatan taruhan pada pertandingan sepak bola, maka sekelompok pemain tersebut akan mendapat hukuman yang berat. Jika hanya menggunakan platform taruhan ilegal (tidak berlisensi di Italia), denda administratif maksimum adalah 250 euro.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) akan membuka penyelidikannya sendiri dari perspektif disiplin olahraga. Tindakan inilah yang menyebabkan Tonali dan Fagioli menerima larangan berkompetisi dalam jangka panjang.
Tonali dilarang selama 10 bulan pada tahun 2023 karena pelanggaran taruhan, termasuk taruhan pada pertandingan yang melibatkan Newcastle. Larangan tersebut berakhir pada akhir Agustus, dan sejak itu ia telah tampil 46 kali untuk Newcastle dan Italia.