Pdt. Melkisedek Sni’uth, S. Th, M. Si., Ketua Badan Studi Tata Gereja, Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT)
Kupang (Kemenag) — Pemimpin masa depan mesti diciptakan dengan sengaja mulai saat ini. Semua orang berpotensi menjadi pemimpin masa depan yang ideal. Dibutuhkan partisipasi demi terciptanya kepemimpinan yang kolaboratif, inovatif dan berintegritas di era transformasi.
Menjawabi kebutuhan ini, Program Studi Kepemimpinan, Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, menggelar kuliah tamu, “Membangun Pemimpin Masa Depan: Kolaborasi, Inovasi, dan Integritas di Era Transformasi”. Kuliah yang berlangsung di halaman IAKN Kupang, Rabu (7/5) ini menghadirkan Pdt. Melkisedek Sni’uth, S. Th, M. Si., Ketua Badan Studi Tata Gereja, Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).
Dalam kuliah itu, Pdt. Melkisedek Sni’uth, berfokus pada praksis lapangan. Menurutnya, era transformasi telah menghadirkan berbagai perubahan besar dan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kehidupan seperti tekhnologi, ekonomi, sosial, politik dan lingkungan, yang membawa dampak luas dan mendalam pada setiap individu, organisasi dan masyarakat.
“Seorang pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan dan karakteristik untuk memimpin dan mengarahkan masyarakat menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Ia harus mampu beradaptasi secara tepat tanpa kehilangan jati diri, mengembangkan solusi baru dan kreatif untuk masalah yang kompleks, membangun kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan sanggup membuat keputusan yang tepat dan bertanggungjawab ketika menghadapi tantangan dan peluang,” jelasnya.
Menurutnya, kalau orang-orang baik dan berkarakter takut Tuhan tidak siap menjadi pemimpin maka bersiaplah untuk dipimpin oleh orang jahat yang ambisius dan menuntut ketaatan mutlak. Prodi Kepemimpinan Kristen IAKN Kupang musti memastikan bahwa lulusannya memahami teori, mampu mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang terukur dan memiliki moralitas, integritas, dan karakter kepemimpinan Kristen yang kuat
Untuk itu ia memberikan beberapa tips praktis membangun kolaborasi, inovasi dan integritas, seperti mengembangkan komunikasi yang efektif, menghargai perbedaan dan membangun budaya kejujuran dan transparansi.
“Sebagai orang Kristen kita musti belajar dari pola kepemimpinan Yesus yang melayani, yang mengubah, fokus pada tugas dan tidak membiarkan diri terganggu dengan hal-hal yang tidak penting, berdoa dan memulihkan diri agar terus memimpin dengan efektif dengan memberikan rasa aman dan mengembangkan mereka yang dipimpin untuk menggantikannya,” tegasnya.
Ketua Panitia Yusmina E. Hauoni, Ph. D, dalam laporannya mengatakan melalui kuliah tamu ini diharapkan membantu mahasiswa dan program studi memiliki perspektif praktis untuk mengimplementasikan capaian pembelajaran.
“Tujuan kuliah umum ini adalah memberikan wawasan baru tentang kepemimpinan Kristen yang berintegritas dan inovatif di era digital yang berdaya saing global, menghubungkan teori kepemimpinan dengan praktik nyata dari para tokoh atau praktisi,” ujarnya.
Kuliah Tamu ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th. Dalam sambutannya, Rektor memberikan apresiasi kegiatan yang dinilainya amat relevan menjawabi tantangan dalam kepemimpinan.
Menurutnya realitas pemimpin itu memimpin, maka ketika memimpin harus bertanggugjawab. Tanggungjawab itu ada kaitan dengan masa depan. Masa depan itu dikaitkan dengan kenyataan masa kini. Dan masa kini itu faktanya, bukan katanya. Apa yang sudah dilakukan, perubahan apa yang sudah dilakukan dalam ruang yang disebut hari ini.
“Hari ini, Bapak Pdt. Melkisedek Sni’uth hadir di sini membagikan faktanya, sebuah dedikasi yang dilakukan selama ini sebagai Ketua Badan Studi Tata Gereja. Mari kita mengatur kepemimpinan masa depan dan yang mengaturnya adalah faktanya hari ini apa, kekuatan kita apa, dan itu kita lunaskan, kita tuntaskan hari ini. Tidak ada besok. Prinsip kolaborasi, inovasi, integritas membantu kita menuntaskan tanggungjawab kita hari ini,” ujarnya.
Kuliah tamu ini diikuti sekitar 250 mahasiswa yang terdiri dari semua mahasiswa Prodi Kepemimpinan, utusan prodi-prodi pada Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen serta Fakultas Seni Keagamaan Kristen. Turut hadir Wakil Rektor II, Dekan FISKK dan para dosen. (JB Kleden)