Penyerahan bantuan Program Inkubasi Wakaf Produktif (IWP) kepada pesantren
Sumedang (Kemenag) — Kementerian Agama (Kemenag) bersama NU CARE-LAZISNU dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyerahkan bantuan Program Inkubasi Wakaf Produktif (IWP) kepada Pondok Pesantren Hikamussalafiyah, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).
Penyerahan bantuan itu dihadiri Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur, Direktur Eksekutif NU CARE-LAZISNU Qohari, Ketua Tim Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jawa Barat Muhammad Rifai, serta perwakilan Badan Wakaf Indonesia Provinsi Jawa Barat.
Program IWP merupakan inisiatif Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf untuk mengembangkan tanah wakaf produktif melalui empat skema pembiayaan, yaitu bantuan APBN, kolaborasi dana kemaslahatan BPKH, imbal hasil wakaf uang ASN, dan kerja sama dengan lembaga wakaf. Ponpes Hikamussalafiyah menjadi salah satu penerima manfaat dari skema kedua, yaitu kolaborasi antara Kemenag, BPKH, dan NU CARE-LAZISNU sebagai mitra pelaksana.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, berharap, program IWP dapat mendukung pendidikan dan ekonomi umat melalui pesantren. “Kami ingin mendorong kolaborasi antarpesantren dalam bentuk jual beli, pendampingan, dan pelatihan. Kami juga akan membantu aspek pelaporan dan tata kelola usaha agar lebih profesional,” ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada BPKH dan NU CARE-LAZISNU atas dukungannya terhadap program yang bertujuan memperluas manfaat wakaf untuk kemaslahatan umat.
Pimpinan Ponpes Hikamussalafiyah, Kyai Saadullah, mengatakan, pihaknya telah mengembangkan sejumlah unit usaha, antara lain peternakan ayam, perikanan, tiga unit mart, kantin pesantren, dan produksi air minum kemasan “Kang Santri”. Omzet usaha mencapai Rp100 juta per bulan dan telah membebaskan biaya makan serta pendidikan bagi 70 santri tidak mampu.
“Tidak semua pesantren berhasil mengelola bantuan secara berkelanjutan. Namun Ponpes Hikamussalafiyah menunjukkan kapasitas pengelolaan yang baik. Ini membuktikan bahwa penguatan kelembagaan dan pemberdayaan santri bisa berjalan beriringan,” tandasnya.
And/Mr