Handheld gaming PC semakin populer berkat kemampuan mereka memainkan game AAA dalam genggaman.
ASUS ROG Ally yang hadir pada pertengahan 2023 sempat menjadi salah satu pilihan terbaik. Kini, Microsoft bekerja sama dengan ASUS untuk memperkenalkan Xbox Ally, handheld baru yang menghadirkan pengalaman Xbox ke dalam ekosistem Windows 11.
Lantas, bagaimana perbandingan antara dua perangkat ini? Berikut ulasan lengkapnya yang dirangkum dari laman website masing-masing.
1. Waktu Rilis dan Harga
ASUS meluncurkan ROG Ally pada Juni 2023 dengan dua varian, yaitu Ryzen Z1 dan Ryzen Z1 Extreme. Harga awalnya masing-masing dibanderol sebesar US$599 atau sekitar Rp9.7 jutaan dan US$699 atau sekitar Rp11 jutaan, menjadikannya kompetitif dibanding Steam Deck dan Ayaneo.
Sementara itu, Xbox Ally diumumkan secara resmi dalam ajang Xbox Games Showcase 2025 dan akan diluncurkan menjelang musim liburan akhir tahun.
Baca juga: Microsoft Xbox Adaptive Joystick Resmi Tersedia, Harganya 400ribuan
Meski harganya belum diumumkan, perangkat ini diperkirakan akan memiliki harga premium karena membawa sejumlah pembaruan desain dan fitur eksklusif Xbox.
2. Performa dan Spesifikasi Teknis
Performa adalah aspek penting bagi gamer. ASUS ROG Ally versi Z1 Extreme mengusung chip AMD Ryzen Z1 Extreme, arsitektur Zen 4 dengan 8 core dan 16 thread, serta GPU RDNA 3 dengan 12 Compute Units. Ini membuatnya mampu menjalankan game berat dengan pengaturan tinggi secara stabil.
Di sisi lain, Xbox Ally menggunakan prosesor AMD Ryzen Z2 A, yang merupakan varian baru dengan performa mendekati Steam Deck. Chip ini memiliki arsitektur Zen 2 dengan 4 core dan 8 thread, serta GPU RDNA 2 dengan 8 Compute Units. Meskipun tidak sekuat Z1 Extreme, Ryzen Z2 A menawarkan efisiensi daya yang lebih baik dan panas yang lebih rendah.
Keduanya dibekali RAM LPDDR5 16 GB dan SSD 512 GB. Menariknya, Xbox Ally menggunakan slot M.2 2280, yang lebih umum dan mudah diganti dibanding slot M.2 2230 yang digunakan ROG Ally.
3. Layar dan Tampilan Visual
Baik Xbox Ally maupun ROG Ally menggunakan layar IPS LCD 7 inci, resolusi Full HD (1920×1080 piksel) dengan refresh rate 120Hz dan dukungan Variable Refresh Rate (VRR).
Dengan spesifikasi serupa, kualitas visual keduanya dapat dikatakan setara. Namun pengalaman pengguna dalam bermain bisa terasa berbeda karena desain fisik dan user interface masing-masing perangkat.
4. Desain Ergonomis
Xbox Ally hadir dengan desain yang lebih ergonomis dibanding pendahulunya. Gagang (grip) yang lebih tebal dan tombol bergaya controller Xbox menjadikannya nyaman untuk sesi bermain panjang. Banyak pengguna menyebut desainnya menyerupai kontroler Xbox Elite.
Sementara itu, ROG Ally tetap tampil stylish dengan estetika khas ROG, namun desain grip-nya lebih tipis sehingga mungkin terasa kurang mantap di tangan bagi sebagian gamer.
5. Baterai dan Efisiensi
Salah satu peningkatan besar yang ditawarkan Xbox Ally adalah kapasitas baterai 60Wh, jauh lebih besar dibanding ROG Ally yang hanya memiliki 40Wh.
Dengan optimalisasi yang dilakukan Microsoft melalui antarmuka Xbox Mode, pengguna dijanjikan masa pakai baterai lebih lama—bahkan saat bermain game berat sekalipun.

Baca juga: Xbox Ally Terbaru, Lebih Ringkas, Lebih Kencang, Lebih Xbox!
Sebaliknya, ROG Ally seringkali dikritik karena daya tahan baterainya yang hanya sekitar 2–4 jam tergantung jenis game dan pengaturan grafis. Ini menjadi kelemahan utama ROG Ally sejak peluncurannya.
6. Antarmuka Sistem dan Pengalaman Gaming
Keduanya menjalankan Windows 11 Home, memberikan fleksibilitas penuh untuk menjalankan berbagai platform game seperti Steam, Epic Games, GOG, EA App, hingga Xbox Game Pass.
Namun Xbox Ally menghadirkan Xbox Mode yang mengubah antarmuka Windows menjadi mirip konsol Xbox.
Mode ini bekerja dalam layar penuh dan menonaktifkan proses latar belakang yang tidak perlu, sehingga performa game bisa meningkat sekaligus menghemat daya dan memori. Selain itu, tombol Armoury Crate diganti dengan tombol Xbox, memperkuat nuansa ekosistem Xbox dalam genggaman.
Sementara itu, ROG Ally menggunakan software Armoury Crate SE yang memungkinkan kustomisasi dan pengaturan cepat, namun antarmukanya cenderung rumit bagi pengguna baru.
7. Fitur Tambahan dan Ekosistem
Xbox Ally dirancang sebagai bagian dari strategi Microsoft untuk menghadirkan pengalaman Xbox ke perangkat Windows. Dengan dukungan Game Pass, Xbox Cloud Gaming, dan sinkronisasi dengan Xbox Series X|S, perangkat ini menjadi penghubung menarik antara konsol dan PC.
ASUS ROG Ally juga kompatibel dengan sebagian besar layanan tersebut, namun tidak memiliki integrasi ekosistem sedalam Xbox Ally.
8. Kesimpulan
Aspek |
ROG Ally |
Xbox Ally |
Prosesor |
Ryzen Z1 Extreme, performa tinggi |
Ryzen Z2 A, hemat daya & stabil |
Baterai |
40Wh, daya tahan 2–4 jam |
60Wh, efisiensi lebih baik |
Layar |
7” FHD 120Hz |
7” FHD 120Hz (setara) |
Slot SSD |
M.2 2230 (kurang umum) |
M.2 2280 (lebih mudah upgrade) |
Software Gaming |
Armoury Crate SE |
Xbox Mode (lebih simpel & efisien) |
Desain & Grip |
Desain stylish, grip tipis |
Desain ergonomis seperti Xbox |
Ekosistem |
Windows & ASUS |
Windows & Xbox full integration |
Nah, bagaimana menurut kalian ?