Google Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf), bersama kolaborasi dengan Unity dan Asosiasi Game Indonesia (AGI), hari ini mengumumkan peluncuran tahun ketiga program Google Play x Unity Developer Training.
Program ini merupakan inisiatif pelatihan dan sertifikasi gratis yang mendalam serta telah diakui secara global. Inisiatif ini ditujukan untuk peminat serta profesional developer game di seluruh Indonesia dan bertujuan mencetak talenta lokal yang mampu bersaing di panggung internasional, sekaligus mendukung pertumbuhan ekosistem industri game nasional.
Diluncurkan pertama kali pada tahun 2023, program Google Play x Unity menawarkan lebih dari 30 jam pelatihan online komprehensif dengan tiga jalur pembelajaran khusus yang meliputi aspek teknis dan artistik: jalur bagi Game Developer, Artist, dan Programmer.
Modul-modul pelatihan ini dikembangkan bersama Unity, platform terdepan dalam pembuatan dan pengoperasian konten 3D real-time yang telah menopang kesuksesan game-game populer seperti Free Fire dan Mobile Legends: Bang Bang.
Kurikulum yang dirancang secara inovatif tidak hanya membekali para peserta dengan keahlian industri yang sangat dibutuhkan, tetapi juga memberikan akses kepada sertifikasi Unity yang diakui secara global, sehingga membuka peluang karir yang semakin luas di kancah internasional.
Dalam dua tahun terakhir, hampir 1.300 pengembang dan pelajar game dari berbagai daerah di Indonesia telah bergabung dalam program ini. Peningkatan yang signifikan tersebut mencerminkan antusiasme dan kebutuhan yang besar terhadap pelatihan berkualitas dalam industri game.
Pada tahun 2024, jumlah peserta mengalami peningkatan hingga lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dan jumlah lulusan yang mendapatkan sertifikasi meningkat sebesar 3,5 kali lipat. Menariknya, sekitar 10% dari peserta baru adalah perempuan, yang menandakan semakin meningkatnya keberagaman serta inklusivitas dalam ekosistem pengembangan game Indonesia.
Tahun ini, program pelatihan kembali menargetkan sejumlah 500 pengembang baru dengan pembaruan kurikulum yang telah disempurnakan secara signifikan. Salah satu inovasi utama adalah pengintegrasian modul kecerdasan buatan (AI) terbaru dari Google mulai tahun 2025.
Modul AI tersebut dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang penerapan teknologi AI dalam pengembangan game sehingga para peserta dapat menguasai keterampilan terkini yang relevan dengan perkembangan industri digital.
Selain itu, kolaborasi dengan Asosiasi Game Indonesia memperluas peluang pengembangan karir, dengan memberikan akses langsung ke kesempatan magang dan pekerjaan. Langkah ini menjembatani kesenjangan antara pelatihan dan dunia kerja, memastikan bahwa para lulusan siap menerapkan ilmunya di lingkungan industri yang kompetitif.
Dukungan dari pejabat pemerintah juga semakin memperkuat inisiatif ini. Teuku Riey Harsya, Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, menyampaikan bahwa program pelatihan Google Play x Unity Developer Training 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri game nasional.
“Kolaborasi strategis ini menjadi salah satu inisiatif unik yang tidak hanya mencetak talenta lokal bersertifikasi global, tetapi juga membuka peluang nyata bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Kolaborasi erat antar-pihak ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif, inovatif, dan kompetitif, sehingga mampu memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Testimoni positif dari para alumni turut menegaskan keberhasilan program ini dalam menciptakan industri game yang lebih inklusif. Anggina Primanita, seorang alumni angkatan 2024 yang juga merupakan Certified Unity Associate Game Developer, mengungkapkan bahwa selama tiga tahun mengajar, kelas game programming cenderung didominasi oleh laki-laki.
“Program pelatihan Google Play x Unity tidak hanya memberikan bekal keahlian teknis yang sesuai standar internasional, tetapi juga sebagai wadah komunitas yang menyatukan berbagai pihak dengan minat serupa, tanpa memandang gender. Hal ini membuka kesempatan bagi lebih banyak perempuan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam dunia pengembangan game, sekaligus memberikan dampak positif terhadap keberagaman industri,” jelasnya.
Sementara itu, Karen Teo selaku VP of Platform & Ecosystem, APAC, menegaskan bahwa investasi berkelanjutan dalam ekosistem developer game di Indonesia menjadi prioritas utama bagi Google.
“Dengan dukungan penuh dari Unity, AGI, dan Kemenekraf/Bekraf, program ini terus berupaya memberikan akses gratis kepada talenta lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka melalui pelatihan dan sertifikasi kelas dunia,” tutup Karen.