Momen Paulus Tasik Galle bersalaman dengan Paus Fransiskus
Hari ini, Sabtu (26/4/2025), Paus Fransiscus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang letaknya di tengah kota Roma, Italia. Kepergian selamanya meninggalkan duka dan rasa kehilangan yang mendalam, bukan hanya bagi umat Katolik tetapi juga bagi dunia ikut merasakan kehilangan sosok seorang Paus Fransiscus.
Indonesia masih sangat segar menyimpan ingatan akan kunjungan apostolik Paus Fransiscus di Tanah Air tanggal 3 s.d. 6 September 2024. Ingatan akan kehadirannya terekam dan tersimpan dalam jejak berbagai media dan arsip yang kini dapat berbicara banyak setelah mangkatnya Paus Fransiscus. Indonesia ikut memperbicangkan dan memberikan kesaksian tentang sosoknya kepada dunia karena pernah sungguh hadir dan ada di tengah masyarakat bangsa dan negara Indonesia.
Paus hadir menyapa, bersalaman, berjumpa, bertatap muka, berkomunikasi, berdialog dengan masyarakat Indonesia, memimpin Ibadah/Misa untuk umat Katolik, dan menandatangani Deklarasi Istiqlal; semuanya telah menggoreskan jejak dalam sejarah Indonesia. Paus Fransiscus adalah Paus yang ke-266 dalam sejarah kepemimpinan Paus untuk umat Katolik dunia terhitung sejak Paus pertama yakni Rasul Petrus yang adalah murid langsung Yesus Kristus.
Paus Fransiscus adalah Paus yang ketiga mengunjungi Indonesia selain Paus Paulus VI (3/12/1970) dan Santo Paus Yohanes Paulus II (8-12/10/1989). Perjumpaan formal dan informal oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia dalam ragam alasan perjumpaan dan terjadi di tempat yang berbeda-beda dengan Paus Fransiscus, Kementerian Agama RI boleh mencatat bahwa ada 3 (tiga) Menteri Agama RI yang pernah berjumpa dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Paus Fransiscus.
Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saefuddin adalah Menteri Agama RI pertama dalam sejarah berkunjung ke Vatikan dan pada tanggal 2 Oktober 2019 bertemu dengan Paus Fransiscus dalam audiensi umum di lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kehadiran Lukman Hakim Saefuddin di Vatikan pada waktu itu untuk sejumlah agenda di antaranya mewakili pemerintah Indonesia menghadiri pelantikan Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Kardinal oleh Paus Fransiscus, bertemu dan berdialog dengan Presiden Ponfical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Tahta Suci Vatikan, bertemu dengan Imam Besar dan Pengurus Masjid Raya Roma, bertemu dan berdialog dengan masyarakat Indonesia di KBRI Roma, dan melakukan napak tilas ke kota Asisi, wilayah Umbria, Provinsi Perugia, Italia, kurang lebih 2 Jam 20 Menit perjalanan darat dari kota Roma, yang sering dijuluki sebagai “Kota Perdamaian”.
Kota Asisi adalah kota tinggal Santo Fransiscus, putra seorang saudagar kaya yang kemudian memutuskan menjadi biarawan dan menjalani hidup yang sederhana, penuh kasih sayang, perdamaian dan persaudaraan. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1219, Fransiscus memutuskan pergi ke Mesir dan berbicara dengan Sultan Malik El Kamil untuk mengakhiri perang salib kelima. Kota Asisi pada tahun 1986 oleh Paus Santo Yohanes Paulus II dijadikan lokasi pertemuan doa untuk perdamaian dunia yang dihadiri oleh para pemimpin agama dari seluruh dunia. Ketika Kardinal Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus pada tanggal 13 Maret 2013, Beliau memilih nama Fransiscus dari Asisi sebagai nama kepausannya, sebagai Paus Fransiscus.
Menteri Agama RI 2020 – 2024 Yaqut Cholil Qoumas berjumpa dengan Paus Fransiscus dalam audiensi umum di lapangan Santo Petrus Vatikan; pertama sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor pada tanggal 29 September 2019 dan kedua sebagai Menteri Agama RI pada tanggal 8 Juni 2022, yang pada perjumpaan itu Gus Menteri menyampaikan undangan resmi pemerintah Indonesia kepada Paus Fransiscus untuk berkunjung ke Indonesia. Peristiwa perjumpaan Gus Menteri yang disaksikan oleh ribuan umat Katolik dan pengunjung lainnya serta dibidik oleh sekian banyak awak media dengan berpakaian batik dan berkopiah menjadi kelompok yang nampak “istimewa” di tengah kerumunan ribuan pengunjung yang ada di lapangan Santo Petrus Vatikan dan Paus menyalami dan bercakap-cakap dengan Gus Yaqut bersama rombongan dengan penuh keramahan.
Pada 13 Februari 2023, Paus Fransiscus dianugerahi Doktor Honoris Causa bersama dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staqut dan Dewan Pakar Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah Sudibyo Markus (Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010) oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang diterima dan diwakilkan oleh Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Vatikan Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, yang meninggal padan 25 November 2024. Perjumpaan Gus Menteri dengan Paus Fransiscus semakin intens dan dekat ketika kunjungan apostolik Paus Fransiscus ke Indonesia.
Menteri Agama RI dalam Kabinet Merah Putih sejak 25 November 2024, Nasaruddin Umar, yang juga adalah Imam Besar Masjid Istiqlal telah memahkotai perjumpaan dan relasi yang mendalam dengan Paus Fransiscus. Kunjungan Paus Fransiscus di Masjid Istiqlal dan ditandatanganinya Deklarasi Istiqlal oleh Paus Fransiscus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjadikan perjumpaan dengan Paus Fransiscus meninggalkan goresan jejak sejarah di mana Paus sungguh hadir di dalam hati bangsa dan negara Indonesia.
Kehadiran Paus Fransiscus di Masjid Istiqlal mengartikulasi dan melegitimasi hubungan kuat Islam dengan agama-agama lainnya. Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani di pelataran Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katolik Katedral mengirim pesan monumental kepada dunia yang pasti akan selalu menjadi perbincangan sepanjang sejarah dan akan menjadi referensi berbagai podium pembicaraan tentang Indonesia, Perdamaian, Kemanusiaan, Dialog Antaragama, Tanggung-jawab dan Kesadaran Lingkungan dalam memelihara dan menyelamatkan Bumi: Ensiklik/Surat Edaran “Laudato Si” Paus Fransiscus kepada dunia dan “Ekoteologi” Nasaruddin Umar berjumpa dalam tarikan nafas yang sama.
Selamat Jalan dan Selamat Beristirahat dalam tidur yang panjang Sri Paus Fransiscus, Selamat Beristirahat Dalam Damai, Requiescat In Pace, Rest In Peace, RIP.
Paulus Tasik Galle’ (ASN Pusat Kerukunan Umat Beragama-PKUB. Alumnus Fakultas Teologi Katolik Ludwig-Maximilians Univaersitas Muenchen, Jerman dan Program Doktor SPs UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta).