Patch keamanan Windows Agustus 2025 ternyata menjadi titik rawan bagi Microsoft. Alih-alih memperkuat sistem, pembaruan ini justru memicu gelombang keluhan dari pengguna yang mengalami gangguan serius saat melakukan streaming.
Dengan lebih dari 100 kerentanan yang harus ditambal, termasuk satu celah zero-day pada Windows Kerberos, Microsoft menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas sistem operasinya.
Namun yang paling disorot adalah dampaknya terhadap aplikasi streaming populer seperti OBS dan NDI Tools, yang kini mengalami lag dan stuttering parah setelah update diterapkan.
Mengutip Tom’s Guide, Selasa (26/8/2025), Microsoft akhirnya angkat bicara melalui pelacak masalah resmi Windows Update. Dalam pernyataannya, mereka mengakui bahwa gangguan audio dan video yang tersendat terjadi saat menggunakan protokol NDI (Network Device Interface) untuk mentransfer umpan antar perangkat.
NDI sendiri merupakan teknologi yang banyak digunakan dalam dunia produksi dan penyiaran karena kemampuannya mengirimkan video definisi tinggi dengan latensi rendah. Sayangnya, pembaruan Agustus ini justru mengganggu performa NDI, terutama saat fitur “Display Capture” diaktifkan pada perangkat sumber.
Masalah ini diketahui muncul setelah pengguna menginstal pembaruan KB5063878 dan KB5063709, yang ditujukan untuk Windows 11 versi 24H2 serta Windows 10 versi 21H2 dan 22H2. Tim teknis NDI mengonfirmasi bahwa lalu lintas data mengalami penurunan drastis setelah update tersebut.
Akar persoalan tampaknya terletak pada protokol komunikasi Reliable User Datagram Protocol (RUDP), yang menjadi default untuk NDI. Ketika koneksi menggunakan RUDP, performa streaming menurun drastis, sementara koneksi berbasis UDP atau Single-TCP tetap berjalan normal tanpa gangguan berarti.
Meski dampaknya tidak merata ke semua pengguna, insiden ini menyoroti betapa rumitnya menjaga ekosistem Windows tetap stabil di tengah siklus pembaruan yang agresif. Microsoft saat ini masih menyelidiki bug tersebut untuk menemukan solusi jangka panjang.
Sementara itu, pihak NDI telah merilis panduan sementara yang bisa membantu pengguna mengurangi gangguan streaming. Salah satu langkah yang disarankan adalah mengubah mode penerimaan NDI dari RUDP ke TCP atau UDP. Pengguna cukup membuka aplikasi NDI Access Manager, masuk ke tab lanjutan, lalu mengganti mode terima ke TCP atau UDP tunggal dan menyimpan pengaturan tersebut.
Jika cara tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan, opsi terakhir yang bisa dicoba adalah menghapus pembaruan bermasalah dari sistem. Pengguna dapat membuka menu Pengaturan Windows, masuk ke bagian Riwayat Pembaruan, lalu memilih opsi untuk menghapus instalasi KB5063878 atau KB5063709. Meski bukan solusi ideal, langkah ini bisa menjadi jalan keluar sementara hingga Microsoft merilis patch perbaikan yang lebih stabil.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pembaruan sistem, meski bertujuan meningkatkan keamanan, tetap memiliki risiko yang bisa berdampak besar pada produktivitas pengguna. Terutama bagi para kreator konten dan profesional streaming yang mengandalkan performa real-time, gangguan seperti ini bisa sangat merugikan.
Semoga Microsoft segera menemukan solusi permanen agar ekosistem Windows tetap menjadi platform andalan yang stabil dan dapat diandalkan.