Perusahaan di balik ChatGPT, OpenAI, tengah dalam pembicaraan serius dengan sejumlah investor besar dari Timur Tengah dan Asia untuk menggalang pendanaan jumbo senilai $40 miliar atau setara lebih dari Rp650 triliun.
Dana ini ditujukan untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan generasi selanjutnya dan pembangunan infrastruktur berskala masif melalui proyek bertajuk Stargate.
Menurut laporan eksklusif dari The Information, OpenAI telah berdiskusi dengan Public Investment Fund (PIF) milik Arab Saudi, Reliance Industries milik konglomerat Mukesh Ambani dari India, serta MGX, perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab yang juga merupakan pemegang saham eksisting.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa setiap investor potensial diperkirakan akan menyuntikkan dana ratusan juta dolar AS. Pendanaan ini disebut akan dipimpin oleh raksasa teknologi asal Jepang, SoftBank, yang sebelumnya telah memimpin putaran investasi besar lainnya ke perusahaan teknologi global.
Melansir juga dari forbesmiddleeast.com, CEO OpenAI, Sam Altman, sebelumnya telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Teknologi Informasi India untuk mendiskusikan ekosistem AI berbiaya rendah di negara tersebut.
Setelah itu, Altman juga direncanakan bertemu dengan investor dari Abu Dhabi untuk mengeksplorasi peluang kerja sama pendanaan lebih lanjut, menurut dua sumber kepada Reuters.
OpenAI yang didukung oleh Microsoft ini juga dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan dua perusahaan modal ventura ternama asal Amerika Serikat, yakni Coatue Management dan Founders Fund, untuk mengamankan masing-masing minimal $100 juta dalam putaran ini.
OpenAI sendiri menargetkan tambahan pendanaan sebesar $17 miliar lagi hingga tahun 2027, sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka untuk mendominasi lanskap teknologi AI global.
Pada bulan Maret 2025 lalu, OpenAI dikabarkan telah menyelesaikan putaran pendanaan yang dipimpin oleh SoftBank dengan valuasi mencapai $300 miliar, menjadikannya salah satu kesepakatan teknologi swasta terbesar dalam sejarah. Angka ini menunjukkan valuasi yang hampir 30 kali dari pendapatan tahunannya, mencerminkan harapan investor terhadap pertumbuhan bisnis OpenAI yang sangat agresif.
Dana yang dikumpulkan akan difokuskan untuk mendorong pengembangan model-model AI canggih, termasuk upaya dalam memperluas kemampuan ChatGPT, mendukung riset ilmiah, dan membangun sistem edukasi personal berbasis AI. Proyek Stargate milik OpenAI juga diharapkan menjadi tulang punggung infrastruktur superkomputer AI generasi mendatang.
Per akhir 2024, OpenAI mencatat pendapatan sekitar $5,5 miliar, sebagian besar berasal dari produk konsumen, solusi enterprise, dan layanan API. Di tahun 2025, OpenAI menargetkan pendapatan melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi $12,7 miliar.
Meski begitu, perusahaan masih mencatat kerugian sekitar $5 miliar tahun lalu—angka yang lebih kecil dibandingkan proyeksi kerugian sebelumnya dan kini dianggap wajar seiring pertumbuhan agresif dan investasi masif yang dilakukan perusahaan.