Di tengah persaingan sengit antara layanan streaming dan peramban mobile, Microsoft Edge Canary untuk Android diam-diam menghadirkan fitur yang bisa mengguncang dominasi YouTube Premium.
Salah satu daya tarik utama dari langganan YouTube Premium senilai $14 per bulan adalah kemampuan memutar video di latar belakang. Namun, kini fitur eksklusif tersebut mulai bisa dinikmati secara gratis oleh pengguna Edge Canary tanpa perlu membayar sepeser pun.
Dikutip dari Android Authority, Selasa (2/9/2025), penemuan ini pertama kali diungkap oleh pengguna X dengan nama Leopeva64, yang menemukan sebuah flag tersembunyi dalam versi eksperimental Edge Canary.
Setelah diaktifkan, fitur ini memungkinkan video dari YouTube dan berbagai situs lainnya tetap berjalan meskipun pengguna berpindah aplikasi, membuka tab baru, atau bahkan mengunci layar. Bagi pengguna yang gemar mendengarkan podcast, musik, atau konten edukatif sambil multitasking, ini adalah kabar yang sangat menggembirakan.
Cara mengaktifkannya memang sedikit teknis, namun tidak terlalu rumit. Pengguna cukup mengunduh Edge Canary di perangkat Android, lalu mengetik edge://flags di kolom pencarian. Setelah itu, cari opsi “Video Background Play” dan ubah statusnya menjadi “Enabled”. Setelah peramban dimulai ulang, pengguna bisa masuk ke pengaturan situs dan mengaktifkan pemutaran video latar belakang. Hasilnya? Video YouTube akan terus mengalun meski layar terkunci atau aplikasi ditinggalkan.
Tak berhenti di situ, Edge Canary juga menyematkan fitur pemblokir iklan yang muncul dalam bentuk pop-up saat pertama kali dibuka. Dengan satu ketukan pada tombol “Aktifkan”, pengguna bisa menikmati pengalaman menonton yang bebas gangguan iklan, termasuk di YouTube. Kombinasi dua fitur ini pemutaran latar belakang dan pemblokiran iklan—secara langsung menyaingi dua pilar utama dari layanan YouTube Premium.
Jika fitur ini nantinya hadir di versi stabil Edge, maka bukan tidak mungkin pengguna akan mulai mempertimbangkan ulang langganan mereka. Microsoft tampaknya sedang memainkan strategi agresif untuk menarik pengguna mobile, dan Edge Canary menjadi senjata barunya yang cukup ampuh. Bahkan, aplikasi pihak ketiga seperti YouTube ReVanced yang menawarkan fitur serupa secara gratis kini memiliki pesaing resmi dari raksasa teknologi.
Menariknya, ini bukan kali pertama Microsoft bersitegang dengan Google terkait YouTube. Pada tahun 2013, Microsoft sempat merilis aplikasi YouTube untuk Windows Phone yang memungkinkan pengguna mengunduh video dan menonton tanpa iklan.
Google pun bereaksi cepat dengan memblokir aplikasi tersebut karena dianggap melanggar kebijakan layanan. Kini, sejarah tampaknya kembali berulang, dan dunia teknologi pun menunggu apakah Google akan mengambil langkah serupa terhadap Edge Canary.
Dengan fitur-fitur yang semakin mendekati layanan premium, Microsoft Edge Canary berpotensi mengubah cara pengguna menikmati konten video di perangkat mobile.
Apakah ini akan menjadi awal dari pergeseran besar dalam ekosistem streaming? Atau justru memicu konflik baru antara dua raksasa teknologi? Satu hal yang pasti: pengguna kini punya lebih banyak pilihan, dan YouTube Premium bukan lagi satu-satunya jalan untuk menikmati video tanpa batas.