Microsoft kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem AI lokal dengan menghadirkan model AI open source terbaru dari OpenAI ke platform Windows.
Model ini bernama GPT-OSS-20B, sebuah model ringan namun bertenaga yang kini bisa dijalankan secara lokal oleh pengguna PC dengan spesifikasi yang memadai.
Hal ini menjadikan Windows sebagai salah satu sistem operasi pertama yang mendukung model AI open source terbaru dari OpenAI secara langsung.
Apa Itu GPT-OSS-20B?
GPT-OSS-20B adalah model AI berbasis GPT dengan 20 miliar parameter, yang dirancang khusus untuk efisiensi, eksekusi kode, serta penggunaan alat.
Baca juga: Profil Mira Murati Yang Tolak Tawaran Rp16 Triliun dari Meta Demi Kemandirian AI
OpenAI merilisnya sebagai bagian dari inisiatif mereka untuk membuka akses publik terhadap teknologi AI generatif.
Tidak hanya dapat diakses secara gratis, model ini juga memungkinkan pengguna untuk menjalankannya tanpa perlu koneksi internet terus-menerus, karena telah dioptimalkan untuk inference lokal.
Syarat Minimal: GPU Kelas Atas dengan 16GB VRAM
Meskipun model ini ringan, tetap dibutuhkan perangkat keras yang mumpuni. Microsoft menyebutkan bahwa pengguna akan membutuhkan laptop atau PC dengan minimal 16GB VRAM, artinya hanya GPU kelas atas seperti NVIDIA RTX seri 30 atau 40, atau GPU Radeon setara, yang mampu menjalankan model ini secara optimal.
Dengan spesifikasi tersebut, GPT-OSS-20B menjadi ideal untuk berbagai penggunaan mulai dari pengembangan asisten otonom hingga integrasi AI dalam alur kerja industri.
Apalagi, model ini juga mampu bekerja secara efisien di lingkungan dengan konektivitas terbatas.
Hadir Melalui Windows AI Foundry
Model GPT-OSS-20B kini tersedia melalui Windows AI Foundry, sebuah platform lokal dari Microsoft yang mempermudah pengguna dalam mengakses dan menjalankan model AI secara langsung dari perangkat mereka.
Ke depannya, Microsoft menyebutkan bahwa dukungan untuk macOS juga sedang dalam tahap pengembangan.
Baca juga: Google Luncurkan Genie 3: AI Baru yang Bisa Ciptakan Dunia Game Secara Real Time
Langkah ini juga menunjukkan bagaimana Microsoft ingin mempermudah adopsi AI di lingkungan pengembangan maupun bisnis, tanpa tergantung penuh pada layanan cloud.
Ini juga bisa menjadi solusi bagi perusahaan yang memiliki batasan dalam menggunakan layanan cloud publik karena regulasi atau keamanan data.
Microsoft memberikan sinyal bahwa ke depan, GPT-OSS-20B dan model AI lokal lainnya akan mendapat dukungan yang lebih luas, termasuk optimalisasi untuk perangkat Copilot Plus PCs.
Hal ini merupakan bagian dari strategi Microsoft dalam membenamkan lebih banyak kemampuan AI ke dalam sistem operasi Windows, menjadikan AI sebagai fitur native, bukan sekadar add-on.
Langkah ini sejalan dengan tren Microsoft yang sebelumnya sudah menghadirkan berbagai model lokal ke Windows, dari model kecil seperti Phi-3 hingga model vision-language. Dengan integrasi GPT-OSS-20B, pengguna kini dapat mengeksplorasi potensi AI generatif secara lebih fleksibel.
Persaingan dengan Amazon Semakin Ketat
Menariknya, pengumuman ini datang hanya berselang tidak lama setelah Amazon juga mengadopsi GPT-OSS untuk layanan cloud mereka.
Ini menciptakan dinamika baru dalam hubungan kompleks antara OpenAI dan Microsoft, karena kini rival cloud terbesar Microsoft juga memiliki akses terhadap model OpenAI.
Bagi pengguna, tentu saja ini adalah kabar baik karena kompetisi semacam ini akan mempercepat inovasi dan menurunkan hambatan adopsi AI secara global.
