Di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap keamanan digital anak muda, Meta kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ruang online yang aman dan sesuai usia.
Melalui serangkaian pembaruan fitur keamanan di Instagram, perusahaan teknologi ini memperkenalkan pendekatan baru yang lebih proaktif dalam melindungi remaja dari risiko eksploitasi, kontak tidak diinginkan, dan paparan konten sensitif.
Salah satu langkah penting yang diambil Meta adalah peningkatan fitur Direct Message (DM) pada Akun Remaja. Kini, pengguna muda dapat melihat informasi kapan akun lain bergabung di Instagram, mengakses Tips Keamanan, serta memblokir dan melaporkan akun secara bersamaan.
Fitur ini dirancang untuk memberikan konteks tambahan sebelum memulai percakapan, sekaligus memperkuat kesadaran remaja terhadap potensi penipuan dan interaksi berisiko.
Efektivitas fitur ini tercermin dari data internal Meta: pada bulan Juni, remaja telah memblokir dan melaporkan masing-masing satu juta akun setelah menerima pemberitahuan keamanan.
Sementara itu, fitur Peringatan Lokasi yang memperingatkan pengguna saat berinteraksi dengan akun dari negara lain telah diakses sebanyak satu juta kali pada bulan Juli, dengan 10% pengguna mengambil tindakan lanjutan setelah melihat peringatan tersebut.
Meta juga memperluas perlindungan terhadap konten eksplisit melalui fitur perlindungan ketelanjangan yang secara otomatis aktif untuk pengguna remaja. Fitur ini memburamkan gambar yang terdeteksi mengandung unsur nuditas dan memberikan peringatan sebelum pengguna mengirimkan gambar tersebut.
Hasilnya, 45% pengguna memilih untuk tidak melanjutkan pengiriman gambar setelah menerima peringatan, menunjukkan dampak nyata dari pendekatan preventif ini. Tak hanya fokus pada akun remaja, Meta juga memperketat pengawasan terhadap akun Instagram yang dikelola oleh orang dewasa namun menampilkan konten anak-anak.
Akun-akun ini, yang sering kali dijalankan oleh orang tua atau manajer bakat, kini secara otomatis ditempatkan dalam pengaturan pesan paling ketat dan dilengkapi dengan fitur Hidden Words untuk menyaring komentar bernuansa seksual. Notifikasi keamanan juga ditampilkan di bagian atas Feed, mendorong pengelola akun untuk meninjau dan memperbarui pengaturan privasi mereka.
Langkah ini merupakan respons terhadap potensi penyalahgunaan yang kerap terjadi pada akun-akun tersebut. Meta mencatat bahwa awal tahun ini, mereka telah menghapus lebih dari 135.000 akun Instagram yang melakukan interaksi seksual tidak pantas dengan akun anak-anak, serta 500.000 akun tambahan yang terkait.
Pengguna yang terdampak akan menerima notifikasi bahwa akun pelanggar telah dihapus, sekaligus dorongan untuk tetap waspada dan aktif melaporkan perilaku mencurigakan.
Sebagai bagian dari upaya lintas platform, Meta juga membagikan data akun berbahaya kepada perusahaan teknologi lain melalui program Lantern dari Tech Coalition. Kolaborasi ini bertujuan memperluas jangkauan perlindungan dan memastikan bahwa pelaku eksploitasi anak tidak dapat berpindah platform dengan mudah.
Dengan pembaruan ini, Meta tidak hanya memperkuat sistem keamanan digitalnya, tetapi juga membangun ekosistem perlindungan yang lebih cerdas dan adaptif. Fitur-fitur baru ini menjadi bukti bahwa teknologi dapat digunakan secara bertanggung jawab untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi generasi muda.