Malam yang seharusnya menjadi pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara justru diwarnai momen memalukan. Upacara pembukaan SEA Games ke-33 di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Selasa 9 Desember 2025, tercoreng setelah bendera Merah Putih tertukar dengan bendera Singapura saat kontingen Indonesia diperkenalkan.
Acara opening ceremony itu memang digelar sangat megah. Lebih dari 5.000 penari memadukan tarian tradisional Thailand dengan teknologi laser, drone, dan layar LED raksasa yang menggambarkan perjalanan 11 negara peserta.
Penampilan penyanyi ternama Thailand dan parade atlet dari 11 negara juga sukses membuat 50 ribu penonton berdecak kagum.Namun, kemeriahan itu langsung redup ketika giliran Indonesia dipanggil sebagai “tuan rumah SEA Games 1997”. Di layar besar, yang muncul justru bendera merah-putih dengan bulan sabit dan lima bintang khas Singapura, bukan Merah Putih.
Sorak sorai penonton langsung berubah menjadi tawa kecil dan gumaman kecewa dari rombongan oficial Indonesia yang duduk di tribune VIP.
Bahkan dalam sebuah artikel yang menjadi berita utama, Thairath, menggambarkan acara pembukaan ajang olahraga terbesar di ASEAN itu sebagai “hari yang kacau” ketika sistem pencahayaan di stadion utama mati.
Serangkaian lampu besar tiba-tiba padam, tidak ada lampu cadangan, dan tim harus “berpacu dengan waktu” untuk meminjam peralatan dari stadion tetangga. Surat kabar tersebut berkomentar bahwa ini adalah kesalahan “dasar dan tidak dapat dipahami” yang terjadi hanya beberapa bulan sebelum upacara.
Di sisi lain, media Thailand juga mengakui bahwa panitia penyelenggara telah aktif berupaya memperbaiki masalah pascainsiden. Beberapa perlengkapan di Stadion Rajamangala telah diganti atau ditambahkan dengan cepat untuk persiapan hari-hari kompetisi mendatang. Namun, sebagian besar artikel memiliki nada kehati-hatian yang sama: Thailand perlu membuktikan bahwa SEA Games ke-33 tidak akan dikenang karena kesalahan teknis sejak awal.
Di media sosial, tagar #BenderaJanganDitukar langsung trending nomor satu di Thailand dan Indonesia. Banyak netizen Thailand yang juga ikut meminta maaf atas nama negara mereka, sementara warganet Indonesia ramai membuat meme lucu sekaligus sindiran pedas.
Meski insiden ini mencuri perhatian, pesta olahraga tetap harus berlanjut. Hari ini (10/12) cabang-cabang mulai memperebutkan medali, dan Indonesia langsung membuka harapan dengan meraih 2 emas di dayung dan 1 emas di finswimming. Semoga kesalahan kecil ini tidak mengurangi semangat sportivitas 11 negara. Dan semoga di penutupan nanti, Merah Putih benar-benar berkibar di tempat yang seharusnya.
Vietnam Layangkan Protes Tentang Kesalahan pada Acara Pembukaan SEA Games 2025
Sementara itu, delegasi Vietnam akan menanggapi secara tertulis kepada panitia penyelenggara SEA Games negara tuan rumah tentang kesalahan serius dalam upacara pembukaan SEA Games 2025.
Sebuah sumber dari Znews, mengatakan bahwa para pemimpin Delegasi Olahraga Vietnam di SEA Games telah mengetahui adanya kesalahan serius dalam penyajian peta Vietnam pada upacara pembukaan SEA Games, termasuk tidak adanya kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa serta kepulauan Phu Quoc.
Delegasi Olahraga Vietnam telah menghubungi Kedutaan Besar Vietnam di Thailand untuk mengoordinasikan penanganan masalah ini. Delegasi akan mengirimkan dokumen resmi kepada panitia penyelenggara negara tuan rumah. Informasi resmi juga akan diumumkan besok.
Kesalahan panitia penyelenggara negara tuan rumah ini terjadi pada pentas seni yang menggunakan teknologi simulasi peta regional, di mana citra wilayah Vietnam yang ditampilkan hanya meliputi wilayah daratan, dan sama sekali tidak menampilkan dua kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa serta Pulau Phu Quoc yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kedaulatan Vietnam.
Pada upacara pembukaan tersebut, pada bagian mengenang sejarah SEA Games sebelumnya, panitia memperlihatkan SEA Games 1997 yang diselenggarakan di Indonesia namun keliru memasang bendera Singapura.
Kesalahan dalam upacara pembukaan hanyalah sebagian kecil dari banyak masalah yang terkait dengan penyelenggaraan SEA Games ke-33 , dan delegasi Vietnam juga secara langsung terpengaruh oleh kesalahan-kesalahan ini. Misalnya, dalam pertandingan pembukaan U22 Vietnam melawan Laos pada tanggal 3 Desember, sistem suara di Stadion Rajamangala tidak dapat memutar lagu kebangsaan Vietnam dan Laos, sistem pencahayaan di lapangan tidak dinyalakan pada waktu yang tepat, dan lapangan rumput mengalami kerusakan selama pertandingan. Masalah-masalah ini telah banyak dilaporkan di media Thailand dan regional.
Pada pertemuan pagi hari tanggal 9 Desember antara Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Nguyen Van Hung dan Delegasi Olahraga Vietnam, perwakilan dari berbagai departemen juga membahas kekurangan-kekurangan tersebut dengan Menteri. Menteri mengatakan bahwa ia akan menyampaikan masukan kepada panitia penyelenggara SEA Games, dan pada saat yang sama mendorong tim dan atlet untuk mengatasi kesulitan dan berkompetisi dengan sukses di ajang tersebut.
