Mantan gelandang Liverpool dan Israel Yossi Benayoun selamat dari serangan granat mengerikan di rumahnya, Israel.
Menurut media lokal, insiden itu terjadi pada pukul 11 malam pada hari Minggu, ketika seorang pengendara sepeda motor berhenti di depan rumah Benayoun dan melemparkan granat ke pintu utama. Ledakan itu menyebabkan kebakaran sebelum pelaku segera meninggalkan tempat kejadian.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran segera hadir untuk mengendalikan api. Untungnya tidak ada korban jiwa, meskipun rumah rusak parah. Polisi Israel sedang menyelidiki insiden tersebut dan mengatakan itu kemungkinan serangan kriminal, bukan terorisme.
Benayoun, pencetak gol terbanyak sepanjang masa Israel, berkata dengan terkejut: “Saya yakin itu adalah kesalahan. Saya tidak percaya granat itu ditujukan kepada keluarga saya. Awalnya saya pikir itu adalah ledakan tangki bensin jadi saya menelepon pemadam kebakaran. Baru setelah polisi menemukan sisa-sisa granat, kami mengerti apa yang sebenarnya terjadi.”
Yossi Benayoun mungkin bukan nama pertama yang muncul ketika kita membicarakan legenda Liverpool, tetapi kontribusinya selama mengenakan seragam The Reds meninggalkan jejak yang tak bisa diabaikan. Pemain asal Israel ini dikenal sebagai gelandang serang yang cerdas, lincah, dan memiliki visi permainan tajam yang membuatnya menjadi salah satu pemain paling kreatif di eranya.
Lahir di Dimona, Israel, pada 5 Mei 1980, Benayoun memulai karier profesionalnya bersama klub lokal Hapoel Be’er Sheva sebelum hijrah ke Eropa bersama Racing Santander di Spanyol. Namun, panggung Premier League-lah yang benar-benar membentuk reputasinya sebagai pemain top. Setelah memperkuat West Ham United, Liverpool memboyongnya ke Anfield pada Juli 2007 dengan nilai transfer sekitar £5 juta.
Di bawah asuhan Rafael Benítez, Benayoun menjadi bagian penting dari skuad Liverpool di era akhir 2000-an. Ia bukan hanya pemain pelapis, tetapi seringkali menjadi penentu dalam laga-laga krusial. Gol hattrick-nya ke gawang Beşiktaş di Liga Champions 2007 menempatkannya dalam buku sejarah sebagai pemain Israel pertama yang mencetak trigol di kompetisi tersebut.
Musim 2008/09 menjadi salah satu yang paling dikenang. Dalam musim itu, Benayoun mencetak gol penentu kemenangan di kandang Real Madrid di Santiago Bernabéu, serta mencetak gol penting dalam laga dramatis melawan Fulham dan Arsenal. Total, ia mencatatkan 18 gol dalam 92 penampilan bersama Liverpool di semua kompetisi.
Kekuatan Benayoun terletak pada kemampuan teknis, pergerakan tanpa bola, serta insting mencetak gol dari lini kedua. Ia mungkin bukan pemain yang mencuri perhatian dengan kecepatan atau fisik, namun kecerdasannya dalam membaca permainan menjadikannya senjata rahasia Liverpool dalam berbagai pertandingan besar.
Setelah meninggalkan Liverpool pada 2010 untuk bergabung dengan Chelsea, Benayoun sempat dipinjamkan ke Arsenal dan West Ham lagi sebelum kembali ke Israel.
Sepanjang kariernya, Benayoun memainkan hampir 200 pertandingan Liga Premier untuk klub-klub besar seperti Liverpool, Chelsea, West Ham, dan Arsenal. Ia pensiun pada tahun 2019 setelah 22 tahun bermain sepak bola profesional, dengan 728 penampilan dan 173 gol.
Kini, Yossi Benayoun dikenang sebagai salah satu pemain Israel tersukses yang pernah merumput di Premier League, serta figur yang dihormati oleh fans Liverpool atas kontribusinya di masa-masa penting klub. Dalam sejarah The Reds, namanya tetap tertulis sebagai sang seniman lini tengah yang selalu memberikan sentuhan berbeda di setiap laga.