Bigetron Esports kembali mencetak sejarah sebagai tim esports Indonesia yang berhasil mengamankan tempat di Grand Finals Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring yang akan digelar di Hanoi, Vietnam.
Tim yang berada di bawah arahan Coach Chrisjo ini memastikan langkahnya ke babak puncak setelah sukses melewati pekan kelima babak Knockout bersama Virtus Pro dan All Gamers Global (AG) dari Thailand.
Ketiga tim ini mendominasi klasemen harian, memperlihatkan permainan yang konsisten dan strategi matang selama pertandingan yang berlangsung pada 23-25 Juni 2025.
Momentum kemenangan ini menjadi bukti bagaimana Bigetron Esports mampu mempertahankan performa terbaiknya sepanjang turnamen. Ridho Alfian Ramadhan (BTR KYONGG), salah satu pemain utama tim, mengungkapkan bagaimana strategi objektif hingga fase late game menjadi kunci keberhasilan mereka.
“Sesuai arahan Coach Chrisjo, kami bermain dengan pendekatan yang lebih tenang dan terfokus. Kami berusaha memaksimalkan setiap peluang untuk mengumpulkan poin dan meraih tiket ke Grand Finals. Alhamdulillah, semua usaha kami membuahkan hasil yang luar biasa. Sekarang, fokus utama kami adalah Grand Finals di Hanoi,” ujar BTR KYONGG.
Namun, perjuangan wakil Indonesia belum berakhir. Masih ada tiga tim lainnya—EVOS Divine, ONIC, dan Vesakha Sriwijaya yang akan bertarung sengit di pekan keenam untuk memperebutkan enam tiket tersisa menuju Grand Finals.
Pada 30 Mei-1 Juni 2025, mereka akan menghadapi sembilan tim lain dengan format klasemen reguler. Setiap poin sangat berarti, karena hanya enam tim teratas yang berhak melaju ke Hanoi.
Pertarungan Sengit di Pekan Kelima Babak Knockout FFWS SEA Spring 2025
Turnamen semakin memanas ketika para tim menunjukkan performa terbaik mereka sepanjang pekan kelima. Berikut adalah rangkuman jalannya pertandingan:
Matchday 1: Virtus Pro Menggila, Bigetron Esports Bangkit
Pada Jumat, 23 Mei 2025, Virtus Pro menunjukkan dominasinya dengan memperbaiki permainan dari pekan sebelumnya. Tim yang sebelumnya dikenal sebagai Reverse Red ini mengumpulkan 117 poin, mengamankan posisi puncak klasemen dengan agresivitas tinggi. Mereka juga mencetak 64 poin eliminasi, jauh lebih impresif dibanding pekan sebelumnya yang hanya menghasilkan 28 poin eliminasi.
Di sisi lain, Bigetron Esports berhasil memecahkan kebuntuan. BTR Kojaa dan rekan-rekannya mengamankan 2 Booyah, dengan placement point tinggi di setiap ronde. Hasil ini membawa mereka ke posisi kedua, tepat di bawah Virtus Pro, sementara EVOS Divine menyusul di peringkat ketiga. Sayangnya, Vesakha Sriwijaya dan ONIC harus puas berada di peringkat ketujuh dan kesembilan.
Matchday 2: Strategi Tajam Bigetron Esports Berbuah Tiket Grand Finals
Pada Sabtu, 24 Mei 2025, pertandingan semakin memanas dengan persaingan ketat antara empat tim teratas: All Gamers Global (AG), WAG (VN), Bigetron Esports, dan ONIC. Hingga ronde kelima, AG memimpin dengan 86 poin, sementara Bigetron, WAG, dan ONIC masing-masing mengoleksi 72 poin. Tim Indonesia harus tampil maksimal di ronde terakhir untuk memastikan tempat di Grand Finals.
Menjawab tantangan ini, Coach Christian Jonathan Pascoal menginstruksikan timnya untuk bermain waspada namun agresif, fokus dalam mengumpulkan poin eliminasi. Hasilnya, BTR Kyongg dan tim meraih Booyah di Map Solara dengan 10 eliminasi, menutup hari dengan 94 poin dan mengamankan tiket ke Grand Finals secara otomatis.
Sayangnya, ONIC yang berada di posisi keempat gagal memanfaatkan peluang. Mereka tersingkir lebih awal di game terakhir, terlempar dari posisi tiga besar. Vesakha Sriwijaya finis di peringkat kedelapan, sementara EVOS Divine harus puas di peringkat kesembilan.
Matchday 3: Dewi Fortuna Belum Berpihak kepada EVOS Divine
Pada Minggu, 26 Mei 2025, EVOS Divine mengalami nasib kurang beruntung meski tampil impresif sepanjang pertandingan. Mereka gagal lolos hanya karena kalah dalam jumlah poin eliminasi, meski sama-sama mengoleksi 92 poin dengan All Gamers Global.
Sejak ronde pertama, EVOS Divine menunjukkan performa solid, memperbaiki kesalahan dari hari sebelumnya. Bahkan hingga ronde kelima, mereka masih memimpin klasemen dengan 91 poin, unggul 9 poin dari AG.
Namun, di ronde terakhir mereka tereliminasi terlalu cepat, hanya mengumpulkan 1 poin, sedangkan AG bertahan hingga posisi kelima dan menambah 10 poin. Dengan total 92 poin, AG unggul dalam jumlah poin eliminasi dengan 58 eliminasi, dibandingkan dengan EVOS Divine yang hanya mencetak 55 eliminasi.
Pemain EVOS Divine, Rasyah Rasyid (EVOS RASYAH), mengungkapkan kekecewaannya, tetapi tetap optimistis menghadapi pekan keenam.
“Kami sebenarnya sudah bermain dengan baik, hanya kurang hati-hati di ronde terakhir. Jika bisa lebih defensif, tiket Grand Finals sudah di tangan. Tapi masih ada kesempatan di pekan keenam, dan kami siap membuktikan bahwa EVOS Divine layak berlaga di Grand Finals, bahkan menjadi juara untuk Indonesia,” katanya.
Tim Indonesia lainnya, ONIC, menutup pertandingan di peringkat kelima, sementara Vesakha Sriwijaya harus rela berada di posisi terbawah klasemen.
Langkah Berikutnya bagi Tim Indonesia
Dengan Bigetron Esports berhasil mengamankan tiket Grand Finals, kini fokus utama berpindah kepada EVOS Divine, ONIC, dan Vesakha Sriwijaya yang akan bertarung pada pekan keenam. Persaingan semakin sengit, karena hanya enam tim teratas yang akan lolos ke Hanoi.
Semua mata tertuju pada pertandingan yang berlangsung 30 Mei–1 Juni 2025, yang akan menjadi kesempatan terakhir bagi wakil Indonesia untuk mengamankan tempat di FFWS SEA 2025 Spring Grand Finals.