Manchester United siap melakukan perombakan lini tengah dengan minat pada Lucien Agoume dari Sevilla saat jendela transfer Januari 2026 dibuka.
Pada musim panas 2025, Ruben Amorim gagal merekrut gelandang bertahan yang mumpuni. Target utama MU adalah Carlos Baleba. Namun, Brighton meminta hingga 115 juta pound, yang menyebabkan tim Old Trafford mundur.
Upaya peminjaman Conor Gallagher dari Atletico Madrid di hari terakhir bursa transfer juga gagal. Kini, Lucien Agoume, gelandang Prancis yang dijuluki “Kante baru”, telah muncul sebagai opsi yang jauh lebih layak, baik dari segi performa maupun nilai transfer.
Pemain berusia 23 tahun ini tampil gemilang untuk Sevilla, dengan rata-rata empat kali pemulihan, dua kali tekel, dan dua kali intersepsi per pertandingan di La Liga. Ia telah memenangkan lebih dari 52% duel dan mempertahankan efisiensi umpan yang impresif, dengan rata-rata 33 umpan per pertandingan, dua kali lipat lebih banyak dari Baleba. Agoume juga telah memberikan dua assist untuk tim Andalusia tersebut.
Patut dicatat, klausul pelepasan Agoume hanya sebesar £35 juta. Nilai ini dianggap “murah” bagi MU mengingat kesulitan keuangan Sevilla akibat absennya mereka dari kompetisi Eropa. Jika memanfaatkan peluang ini, “Setan Merah” dapat mendatangkan gelandang muda, energik, dan lebih efektif daripada target yang mereka incar.
Agoume masih memiliki banyak potensi untuk berkembang, tetapi penampilannya belakangan ini menunjukkan bahwa ia benar-benar bisa menjadi bagian yang hilang dari teka-teki MU. Agoume menjanjikan untuk menjadi perisai yang solid di lini tengah tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak biaya.
Manchester United Terancam Gagal Datangkan Adam Wharton
Baik Oliver Glasner maupun gelandang muda Adam Wharton kemungkinan besar akan bertahan di Crystal Palace, sehingga memaksa Manchester United membuat perhitungan lain.
Wharton bergabung dengan Palace dari Blackburn Rovers dengan harga £18 juta dan kontraknya berlaku hingga 2029. Ia muncul sebagai salah satu talenta paling cemerlang di Inggris. Wajar jika MU disebut-sebut ingin memikat Wharton dengan tawaran besar sebesar £60 juta.
Namun, Ketua Steve Parish menyatakan: “Adam adalah talenta yang luar biasa. Dia mungkin ingin bermain di Liga Champions bersama Palace jika kami mampu, atau dengan klub lain. Namun saat ini, dia sepenuhnya fokus dan berkomitmen pada tim. Tidak ada tekanan untuk menjual, dan saya yakin dia tidak berniat pergi.”
Sementara itu, pelatih Oliver Glasner juga diincar oleh MU dan sejumlah klub besar Eropa. Namun, Parish mengungkapkan bahwa kedua belah pihak sedang “berdiskusi positif” mengenai perpanjangan kontrak ketika kontrak sang ahli strategi Austria berakhir musim panas mendatang.
“Kami ingin mempertahankan Oliver. Dia ingin menang, dia ingin membangun sesuatu yang berkelanjutan. Jika kami berbagi visi itu, kami pasti akan menemukan titik temu,” ujar Parish kepada talkSPORT.
Di tengah gelombang rumor tentang konflik internal dan masa depan pilar-pilar seperti Marc Guehi, Crystal Palace tetap memilih jalur yang stabil dan ambisius. Dengan Glasner di kursi kepelatihan dan Wharton di lini tengah, “Eagles” ingin membuktikan bahwa mereka bukan sekadar fenomena sementara di sepak bola Inggris.