Piper Sandler, bank investasi terkemuka yang berbasis di AS, menerbitkan Survei Pemuda Musim Semi 2025 pada 9 April. Laporan ini mengungkapkan bahwa di kalangan remaja Amerika, iPhone tetap mendominasi sebagai pilihan utama.
Survei yang melibatkan 6.455 remaja dari 43 negara bagian menunjukkan bahwa 88% responden memiliki iPhone ‘a’ peningkatan sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Data menunjukkan kepemilikan iPhone mendekati titik tertinggi sepanjang masa, terutama jika dibandingkan dengan tahun 2015, ketika hanya 66% remaja yang memiliki perangkat tersebut.
Mengutip Gizchina, Selasa (15/4/2025), selama dekade terakhir, Apple berhasil menciptakan loyalitas merek yang kuat di antara generasi muda, menjadikan iPhone sebagai simbol status dan inovasi teknologi.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa 88% remaja berencana untuk mengganti ponsel berikutnya dengan iPhone. Angka ini mengindikasikan bahwa konsumen muda secara konsisten memilih Apple saat melakukan transaksi pembelian gadget baru, sehingga semakin mengukuhkan posisi perusahaan di pasar telepon pintar.
Loyalitas ini merupakan cerminan dari strategi pemasaran dan inovasi produk yang berhasil menarik serta mempertahankan minat pengguna dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era digital.
Dalam ranah layanan streaming musik, analisis menunjukkan bahwa Apple belum mampu menyamai dominasi pesaing. Survei mengungkapkan bahwa 65% remaja menggunakan Spotify, di mana 45% di antaranya adalah pelanggan berbayar.
Sementara itu, Apple Music mencatat 30% pangsa pasar di kalangan remaja, yang menempatkannya di posisi kedua. Perbedaan ini memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi Apple dalam menyusul inovasi dan popularitas platform musik yang semakin berkembang, sehingga memperlihatkan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan layanan dan fitur agar selaras dengan kebutuhan generasi muda.
Persaingan semakin ketat di sektor konten video
Data menunjukkan hanya 1% remaja yang menjadikan Apple TV+ sebagai platform utama untuk menonton konten, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Netflix dan YouTube yang masing-masing menguasai 31% dan 26% pasar.
Perbandingan pangsa pasar ini menekankan perlunya ekspansi konten dan peningkatan fitur pada platform Apple TV+ agar dapat bersaing dengan raksasa layanan streaming yang sudah mapan dan lebih dikenal di kalangan pemirsa muda.
Selain itu, penggunaan teknologi realitas virtual (VR) juga menunjukkan tren yang menarik di kalangan remaja. Sebanyak 31% remaja memiliki beberapa jenis perangkat VR, dengan 25% menggunakan Oculus dari Meta.
Hanya 1% yang melaporkan kepemilikan Apple Vision Pro, di mana harga yang tinggi menjadi hambatan utama adopsinya. Di antara pengguna perangkat VR, 60% mengaku jarang memanfaatkannya, sementara hanya 4% menyatakan menggunakan perangkat tersebut setiap hari.
Tren ini mencerminkan bahwa meskipun teknologi VR mulai memasuki ranah konsumen muda, adopsi serta intensitas penggunaannya masih dalam tahap perkembangan.
Secara keseluruhan, data Survei Pemuda Musim Semi 2025 menegaskan dominasi iPhone di kalangan remaja Amerika serta loyalitas yang terus meningkat terhadap produk Apple.
Sementara keberhasilan Apple dalam pasar telepon pintar sangat terlihat, tantangan yang dihadapi di sektor layanan digital seperti streaming musik, konten video, dan teknologi VR menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan.
Perusahaan harus mengembangkan layanan streaming dan konten video yang lebih kompetitif serta menyesuaikan strategi harga untuk teknologi wearable yang lebih terjangkau, sehingga dapat menarik konsumen muda secara lebih menyeluruh.
Data komprehensif ini menjadi referensi penting bagi para pelaku industri dalam memahami preferensi digital generasi muda, sekaligus merumuskan langkah strategis untuk menghadapi tantangan di era teknologi yang terus berubah.