Meta kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ekosistem digital yang aman bagi remaja Indonesia. Perusahaan teknologi global ini resmi mengumumkan pembaruan fitur keamanan untuk Akun Remaja di Instagram, serta menghadirkan kembali program literasi digital bertajuk Cerdas Digital 2025.
Langkah ini diambil untuk menjawab kekhawatiran masyarakat, khususnya para orang tua, terhadap maraknya risiko digital yang dihadapi anak-anak di era media sosial.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2024, Akun Remaja Instagram dirancang khusus untuk memberikan pengalaman digital yang lebih aman dan sesuai usia.
Melalui pengaturan standar yang otomatis aktif, akun ini membatasi interaksi dengan orang asing, menyaring konten yang dianggap tidak pantas, serta memberikan kontrol lebih kepada orang tua dalam memantau aktivitas digital anak-anak mereka.
Baca juga: Meta AI: Asisten Cerdas yang Terintegrasi di Berbagai Aplikasi
Kini, Meta melakukan sejumlah pembaruan penting. Salah satunya, remaja berusia di bawah 16 tahun tidak lagi diperbolehkan melakukan siaran langsung (Instagram Live) kecuali telah mendapat izin orang tua.
Selain itu, fitur pengaburan gambar di Direct Message (DM) yang berisi ketelanjangan juga tidak dapat dimatikan tanpa persetujuan orang tua.
Meta menyatakan bahwa kedua fitur tambahan ini akan mulai diberlakukan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.
Perluasan Akun Remaja ke Facebook dan Messenger
Tak hanya di Instagram, Meta berencana memperluas penerapan Akun Remaja ke platform Facebook dan Messenger di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Rencana ini akan direalisasikan secara bertahap hingga akhir 2025. Kehadiran fitur ini di Facebook dan Messenger diharapkan dapat memberikan pengalaman digital yang lebih terjaga bagi remaja di seluruh aplikasi Meta.
Seperti halnya di Instagram, Akun Remaja di Facebook dan Messenger akan menghadirkan sejumlah perlindungan otomatis, mulai dari pembatasan terhadap paparan konten yang tidak sesuai usia, pengurangan risiko interaksi dari orang asing, hingga dorongan untuk membentuk kebiasaan digital yang lebih sehat.
Dengan demikian, orang tua di Indonesia dapat lebih tenang dan memiliki kontrol yang lebih baik dalam mendampingi anak mereka di dunia maya.
Cerdas Digital 2025: Bekal Literasi Digital untuk Orang Tua
Sejalan dengan peluncuran fitur baru tersebut, Meta bersama Keluarga Kita, sebuah komunitas orang tua yang didirikan oleh pendidik dan advokat keluarga Najelaa Shihab juga kembali menghadirkan program Cerdas Digital 2025.
Program ini dirancang khusus untuk membantu para orang tua meningkatkan literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial.
Di tahun keduanya ini, Cerdas Digital 2025 fokus menggelar serangkaian lokakarya di Jakarta dan beberapa kota lainnya.
Baca juga: Meta Gunakan Data Pengguna Eropa untuk Latih AI, Begini Cara Menolaknya
Lokakarya tersebut menghadirkan para pakar digital dan pendidikan keluarga yang akan memberikan panduan praktis seputar cara mendampingi anak menjelajahi dunia maya.
Mulai dari manajemen waktu penggunaan gadget, menghindari kontak asing yang tidak diinginkan, hingga membangun komunikasi terbuka dengan remaja mengenai aktivitas digital mereka.
Najelaa Shihab menyampaikan pentingnya keterlibatan orang tua dalam membimbing anak-anak di dunia digital.
“Perlindungan remaja di ruang digital tidak bisa dilakukan sendirian. Diperlukan kolaborasi aktif antara keluarga, perusahaan, dan pemerintah. Kami mengapresiasi langkah Meta melalui fitur Akun Remaja dan program Cerdas Digital ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Meta Fokus Ciptakan Pengalaman Digital Aman dan Positif
Antigone Davis, VP & Global Head of Safety Meta, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan fitur keamanan digital, tanpa harus menunggu regulasi pemerintah.
“Selama bertahun-tahun kami telah berinvestasi dalam teknologi dan fitur keamanan yang sesuai usia, seperti Akun Remaja. Kami percaya fitur ini bisa menjadi solusi nyata untuk menjawab kekhawatiran orang tua dan pemerintah Indonesia,” jelas Davis.
Sejak peluncuran global pada September 2024, lebih dari 54 juta remaja di seluruh dunia telah menggunakan Akun Remaja. Menariknya, sebanyak 97% pengguna berusia 13-15 tahun memilih tetap menggunakan pengaturan pembatasan bawaan ini karena dinilai lebih aman.
Davis menambahkan, Meta terbuka terhadap diskusi publik yang melibatkan orang tua, perusahaan teknologi, serta pemerintah dalam merumuskan kebijakan terbaik untuk melindungi anak-anak di bawah usia 18 tahun.
“Orang tua adalah pihak yang paling mengetahui apa yang terbaik untuk anak mereka. Kami ingin menjadi mitra yang mendukung keluarga di Indonesia dalam menghadapi tantangan digital ini,” katanya.
Lewat kombinasi antara pembaruan fitur Akun Remaja, perluasan ke platform Meta lainnya, serta edukasi literasi digital melalui Cerdas Digital 2025, Meta berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan ruang digital yang aman, nyaman, dan positif untuk generasi muda Indonesia.