Real Madrid dikabarkan siap memecat Xabi Alonso setelah serangkaian hasil buruk.
Menurut Fichajes, Jürgen Klopp tiba-tiba muncul sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Xabi Alonso. Dengan gaya kepelatihannya yang energik dan semangat kompetitif yang tinggi, pelatih asal Jerman ini dianggap oleh Presiden Florentino Perez mampu membangkitkan kembali Real Madrid .
Disiplin dan kemampuan Klopp untuk menginspirasi sangat menarik bagi para pemimpin Bernabeu, terutama di saat klub ibu kota tersebut dianggap kurang berani. Meskipun kedatangan mantan kapten Liverpool tersebut mungkin memerlukan permintaan transfer yang besar , ini tetap dianggap sebagai harga yang pantas untuk membangun kembali Real Madrid,” ungkap surat kabar Spanyol tersebut.
Masa depan Xabi Alonso di Real Madrid semakin tidak menentu setelah kekalahan memalukan 0-2 dari Celta Vigo. Kekalahan ini dianggap sebagai titik puncak, mengguncang kepercayaan diri internal klub dan memaksa Presiden Perez untuk mengadakan rapat darurat guna menilai situasi tim.
Dewan direksi Real Madrid dilaporkan tidak senang dengan performa tim yang tidak konsisten, kurangnya kekompakan, dan moral yang rendah. Beberapa eksekutif yakin Xabi Alonso kehilangan kendali di ruang ganti dan gagal memberikan dampak taktis yang nyata. Pertandingan Liga Champions tengah pekan melawan Manchester City dipandang sebagai “final” yang akan menentukan masa depannya.
Ultimatum untuk Xabi Alonso
Xabi Alonso akan dipecat jika Real Madrid kalah dari Manchester City di Liga Champions pada, Kamis 11 Desember 2025 dini hari WIB. Keputusan tersebut dikabarkan sudah diambil.
Menurut Marca, masa depan Xabi Alonso di Real Madrid dipertaruhkan menjelang pertandingan krusial melawan Manchester City. Khususnya, jika tim Los Blancos tersebut tidak dapat meraih hasil yang baik, dewan direksi akan mengaktifkan rencana untuk mengganti pelatih tersebut.
Informasi menunjukkan bahwa ini bukan lagi skenario eksplorasi. Keputusan telah disiapkan dan tinggal menunggu hasil pertandingan resmi. Hal ini menjadikan konfrontasi dengan Manchester City tidak hanya memiliki makna profesional, tetapi juga pertandingan yang menentukan nasib Xabi Alonso.
Real Madrid memasuki pertandingan dengan tekanan yang sangat besar. Hasil di lapangan akan berdampak langsung pada kursi kepelatihan, dan sekaligus memengaruhi orientasi personel tim di periode mendatang.
Sementara itu, Manchester City dipandang sebagai tantangan besar. Kekalahan dari lawan ini bisa mengakhiri masa bakti Xabi Alonso di Santiago Bernabeu lebih cepat, ungkap sumber tersebut.
Belakangan ini, Real Madrid asuhan Xabi Alonso sedang goyah. Setelah El Clasico, mereka unggul 4 poin dari Barcelona di klasemen La Liga.
Akan tetapi setelah pekan ke-15, Barcelona telah melampaui Real Madrid dengan keunggulan 4 poin. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa “Los Blancos” belakangan ini terus kehilangan poin.
