Sebuah kejutan besar baru saja terjadi di sepak bola Jerman ketika Uerdingen, tim yang mencapai semifinal Piala Winners tahun 1986, resmi dinyatakan bangkrut dan tersingkir dari divisi keempat Regionalliga.
Selain itu, seluruh skuad Uerdingen telah dipecat, meskipun mereka menawarkan untuk terus bermain secara gratis hingga akhir musim.
Pada Rabu 23 April 2025, administrator Thomas Ellrich mengumumkan bahwa semua kegiatan sepak bola KFC Uerdingen harus segera dihentikan. “Semua pemain sudah bisa mengajukan permohonan tunjangan dari badan ketenagakerjaan. Tidak akan ada lagi pertandingan hingga akhir musim,” katanya.
Penyebab utama keruntuhan ini adalah otoritas pajak yang mencabut status nirlaba klub tanpa sepengetahuan dewan direksi. Hal ini membuat Uerdingen tidak dapat menerima sumbangan dari masyarakat dan tidak dapat menerima relawan, dua sumber daya penting untuk kelangsungan hidup tim sepak bola semi-profesional.
Konsultan Uerdingen Mehmet Eser mengatakan para pemain telah menunjukkan semangat luar biasa dalam berkomitmen bermain tanpa menerima upah. Tuan Eser bahkan menawarkan diri untuk membayar semua biaya operasional tim hingga akhir musim. Akan tetapi, upaya ini tidak dapat menyelamatkan situasi karena aliran uang dukungan telah mengering dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
KFC Uerdingen, yang pernah menjadi salah satu klub paling terkenal di sepak bola Jerman pada 1980-an, kini menghadapi masa depan yang tidak menentu. Meskipun klub diperkirakan akan mengajukan banding atas keputusan kebangkrutan tersebut, kemungkinan untuk kembali ke keadaan normal sangat kecil.
KFC Uerdingen 05: Jejak Sejarah dan Perjuangan Klub Legendaris Jerman
KFC Uerdingen 05, klub sepak bola yang berbasis di distrik Uerdingen, Krefeld, Jerman, adalah salah satu nama bersejarah dalam sepak bola Jerman. Didirikan pada 17 November 1905 sebagai Fußball-Club Uerdingen 05, klub ini pernah mencatatkan prestasi gemilang di era 1980-an, termasuk menjuarai DFB-Pokal dan mengguncang Eropa dengan kemenangan epik. Namun, di balik kejayaan masa lalu, klub ini juga menghadapi lika-liku finansial yang membuatnya kini berjuang di kasta keempat, Regionalliga West.
Sejarah KFC Uerdingen tidak lepas dari perjalanan panjang merger dan transformasi. Pada 1953, klub bergabung dengan Werkssportgruppen Bayer AG, menjadi FC Bayer 05 Uerdingen, dengan dukungan raksasa kimia Bayer. Nama Krefelder Fußball-Club Uerdingen 05 baru diadopsi pada 1995 setelah Bayer menarik sponsorship dari tim sepak bola, meskipun tetap mendukung cabang olahraga lain di bawah Sport-Club Bayer 05 Uerdingen.
Era 1980-an menjadi puncak kejayaan klub ini. Pada 1985, mereka mengangkat trofi DFB-Pokal usai mengalahkan Bayern München 2-1 di Olympiastadion, Berlin. Tak hanya itu, di ajang Piala Winners Eropa 1986, Uerdingen menciptakan keajaiban dengan membalikkan defisit 2-0 melawan Dynamo Dresden menjadi kemenangan 7-3 di leg kedua, sebuah laga yang dikenang sebagai salah satu comeback terbesar dalam sejarah sepak bola Eropa.
Namun, setelah masa emas itu, Uerdingen mengalami pasang surut. Mereka menjadi “tim elevator”, bolak-balik antara Bundesliga dan 2. Bundesliga pada 1990-an. Kehilangan dukungan finansial dari Bayer pada 1995 menjadi pukulan berat. Krisis keuangan terus membayangi, hingga pada 2003, DFB bahkan mencabut lisensi mereka untuk bermain di Regionalliga Nord karena masalah finansial, memaksa klub terdegradasi ke Oberliga Nordrhein. Upaya bangkit terus dilakukan, termasuk di bawah asuhan pelatih legendaris Aleksandar Ristić pada 2008, tetapi hasilnya belum konsisten.
Kini, KFC Uerdingen berjuang di Regionalliga West, kasta keempat sepak bola Jerman. Meski jauh dari sorotan Bundesliga, klub ini tetap memiliki basis penggemar setia yang merindukan kejayaan di Grotenburg-Stadion, markas ikonik mereka. Musim 2024/2025 menjadi tantangan baru bagi Uerdingen untuk membangun kembali fondasi yang kokoh, baik dari sisi olahraga maupun finansial. Dengan warisan sejarah yang kaya dan semangat pantang menyerah, KFC Uerdingen 05 tetap menjadi simbol perjuangan dan harapan bagi sepak bola Krefeld.