Atlet golf kelas dunia, Atthaya “Jeeno” Thitikul, kembali mencetak prestasi di kancah global dengan meraih gelar juara kelimanya di ajang The Ladies Professional Golf Association (LPGA) Tour melalui turnamen “Mizuho Americas Open”.
Kemenangan ini menandai gelar LPGA kelima sepanjang karier profesionalnya, setelah kemenangannya di “JTBC Classic presented by Barbasol” dan “Walmart NW Arkansas Championship presented by P&G” di tahun 2022, serta “Dow Championship” dan “CME Group Tour Championship” pada tahun 2024 lalu.
Dalam tahun 2025 saja, atlet golf asal Thailand ini telah berkompetisi dalam delapan turnamen, di mana Atthaya berhasil mencapai posisi 10 besar sebanyak enam kali. Wanita yang sering disapa sebagai Jeeno ini juga meraih mendapatkan kelar “Ladies European Tour (LET)” melalui turnamen “PIF Saudi Ladies International” yang diselenggarakan di Arab Saudi pada bulan Februari lalu.
Believe in Possibilities: Kisah Inspiratif Atthaya Memenangkan Turnamen Mizuho Americas Open
Melihat kembali penampilannya di Mizuho Americas Open, Atthaya mengungkapkan pengalaman inspiratifnya saat turnamen tersebut.
“Turnamen ini benar-benar menguji kesabaran saya, terutama di babak final. Saya melewatkan beberapa pukulan putt di sembilan hole pertama, tetapi saya terus mengingatkan diri sendiri untuk tetap tenang dan melakukan yang terbaik — bahwa pada akhirnya semuanya akan berjalan dengan baik,” ucap Atthaya Thitikul, dalam keterangannya kepada awak Mashable Indonesia.
Dua minggu sebelumnya, Atthaya mencapai posisi seri untuk posisi ke-24 pada The Chevron Championship, yang merupakan turnamen besar pertama musim ini. Ia menggambarkan bahwa hal ini sebagai sebuah tantangan berat yang sekaligus memberikan pengalaman berharga untuk dipelajari. Berbekal dengan tekad untuk terus berkembang, performa Atthaya meningkat secara mengesankan dan berhasil merebut gelar juara di Mizuho Americas Open. Momentum ini juga berhasil membangun kepercayaan diri menjelang turnamen besar yang akan diikuti oleh Atthaya pada tahun 2025.
Bagi Atthaya, keberhasilannya yang berkelanjutan ditopang oleh kekuatan dalam keyakinan, di mana atlet tersebut yakin bahwa setiap rintangan yang dihadapi memiliki solusi, dan berbagai tantangan tersebut dapat membawa sebuah pertumbuhan, sehingga setiap usaha yang dilakukan mampu membawanya lebih dekat kepada tujuan utama.
Mengukir Prestasi dan Sejarah di Usia yang Muda
Tumbuh di Ratchaburi, Thailand, Atthaya Thitikul mulai menumbuhkan kecintaannya terhadap dunia golf sejak usia dini. Pada usia enam tahun, sang kakek memperkenalkannya kepada olahraga ini. Sejak saat itu, perempuan yang akrab disapa Jeeno ini mulai menekuni golf secara serius dan rutin berlatih setiap hari sepulang sekolah. Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, Atthaya berhasil masuk dalam tim nasional golf Thailand pada usia 13 tahun sebagai pemain amatir. Meskipun usianya terbilang masih sangat muda, hal tersebut tidak mengurangi rasa percaya dirinya untuk bersaing di tingkat nasional.
Pada tahun 2017, Atthaya Thitikul mengguncang dunia golf internasional setelah meraih kemenangan pertamanya di ajang Ladies European Thailand Championship, meskipun saat itu ia masih berstatus sebagai pemain amatir.
Prestasi tersebut diraihnya pada usia 14 tahun, 4 bulan, dan 19 hari, menjadikannya pegolf termuda dalam sejarah yang pernah menjuarai turnamen profesional. Tak berhenti sampai di situ, atlet kelahiran tahun 2003 ini kembali menjuarai turnamen yang sama pada tahun 2019.
Rangkaian prestasi gemilang ini membuat para pengamat golf dunia terpukau, mengingat pencapaiannya diraih dalam waktu yang relatif singkat. Sejak saat itu, Atthaya resmi beralih status menjadi pegolf profesional pada awal tahun 2020.
Sejak memutuskan untuk menjadi pemain profesional, Atthaya Thitikul tampil menonjol sebagai salah satu atlet golf wanita paling berprestasi. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, ia berhasil meraih berbagai pencapaian gemilang yang mengukuhkan reputasinya di kancah golf dunia.
Atas performa luar biasanya, Atthaya dianugerahi penghargaan 2022 Louise Suggs Rolex Rookie of the Year, yang semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain paling tangguh di dunia golf profesional. Hingga saat ini, Atthaya telah mengoleksi lima gelar juara di ajang LPGA Tour, lima gelar di Ladies European Tour (LET), lima gelar di Thai LPGA Tour, serta sejumlah kemenangan di berbagai turnamen internasional bergengsi lainnya.
Saat ini, pegolf berusia 22 tahun ini menempati peringkat kedua dalam klasemen Rolex Player of the Year, peringkat kedua dalam rata-rata skor (unggulan peraih Vare Trophy), kedua dalam kategori Strokes Gained, serta memimpin tur dalam jumlah finis 10 besar — dengan deretan statistik impresif lainnya yang turut melengkapi catatan prestasinya.
Pencapaian gemilang Atthaya menjadi bukti nyata bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk bersinar dan menorehkan prestasi di kancah dunia.