Jakarta (Kemenag) — Menteri Agama Nasaruddin Umar melakukan Kick-off gelaran AICIS Plus 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta. Tahun ini, konferensi internasional tahunan yang mempertemukan para intelektual muslim dunia ini mengusung tema “Islam, Eco-theology, and Technological Transformations for an Equitable and Sustainable Future.”
“Kita mengangkat tema yang tidak hanya relevan untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia. Salah satu sub-temanya adalah ekoteologi. Kita sangat meyakini bahwa jika hubungan antara manusia dan alam tidak harmonis, maka akibatnya bisa lebih dahsyat dibandingkan perang,” ujar Menag Nasaruddin, Selasa (9/7/2025).
Menag menyoroti data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menunjukkan bahwa perubahan iklim menyebabkan lebih dari satu juta kematian per tahun di seluruh dunia.
“Apa yang bisa kita lakukan? Jadi, yang paling dalam adalah sistem teologi. Jika kita ingin menciptakan dunia yang damai dan sejahtera, maka kita harus menggunakan bahasa teologi atau bahasa agama,” tegasnya.
“Oleh karena itu, AICIS hadir untuk mengingatkan dunia akan pentingnya kesadaran spiritual dalam merancang program kehidupan,” tutur Menag.
Dari AICIS menjadi AICIS Plus
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno adanya wajah baru AICIS yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. AICIS Plus tidak hanya akan berfokus pada kajian Islam, tetapi juga mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan kemajuan teknologi untuk menjawab tantangan global yang mendesak.
“Padata tahun-tahun sebelumnya konferensi ini bernama Annual International Conference on Islamic Studies atau AICIS). Kini konferensi berevolusi menjadi Annual International Conference on Islamic Science and Society atau AICIS Plus,” terang Suyitno.
Lebih lanjut, Suyitno mengatakan AICIS Plus akan memperkuat dua komponen penting, yaitu para ahli (experts) dari berbagai disiplin keilmuan, serta narasumber khusus yang akan membahas topik Sains, Islam, dan Society Studies.
AICIS Plus juga akan menghadirkan beberapa acara tambahan. Salah satunya adalah ekspo riset yang menampilkan hasil-hasil penelitian terkini yang berdampak besar terhadap pembangunan SDM unggul dan berdaya saing.
“Riset-riset ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap berbagai sektor, termasuk perusahaan di bidang kedokteran, energi, hingga industri pangan,” jelas Suyitno.
UIII Tuan Rumah AICIS Plus 2025
Konferensi AICIS Plus 2025 dijadwalkan berlangsung pada 29-31 Oktober 2025, dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sebagai tuan rumah. Ini merupakan pertama kalinya AICIS diselenggarakan oleh kampus non-PTKIN.
“UIII kini dipercaya menjadi wajah Indonesia di mata dunia dalam hal Islamic Studies. Mahasiswanya sudah berasal dari lebih dari 40 negara. Dan itu menjadi bukti bahwa Indonesia bisa menjadi destinasi baru bagi Islamic Studies, Society Studies, dan bahkan Science Studies di tingkat global,” ungkap Suyitno.
Rektor UIII, Jamhari Makruf mengatakan bahwa pihaknya telah memulai persiapan intensif untuk menyukseskan AICIS Plus 2025. “Kami telah membentuk panitia penyelenggara khusus yang bertugas mempersiapkan infrastruktur, agenda akademik, dan logistik acara ini,” jelasnya.
“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian Agama Republik Indonesia atas kepercayaannya menjadikan UIII sebagai tuan rumah AICIS Plus 2025.” ujar Jamhari.