Bintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, memberikan kaus bertanda tangan berisi pesan perdamaian kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Melalui Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Cristiano Ronaldo mengirimi Trump kaus tim nasional Portugal bernomor 7 dan pesan: “Kepada Tuan Presiden Donald Trump , mari kita bertindak demi perdamaian.”
Setelah menerima hadiah kejutan dari Ronaldo, Tn. Trump membacakan keras-keras kata-kata CR7 yang tertulis di kaus itu, lalu mengangkatnya untuk difoto. Saat ini, Tn. Trump dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa hadir di pembukaan KTT G7 di Kanada.
Adapun Ronaldo, pemain veteran berusia 40 tahun itu sedang berlibur setelah membantu tim nasional mengalahkan Spanyol untuk memenangkan kejuaraan UEFA Nations League 2024/25.
Di babak gugur, CR7 bersinar dengan 2 gol penting di babak semifinal dan final, sehingga menorehkan prestasi penting dalam raihan gelar ketiga sepanjang sejarah “Seleccao”. Bagi Ronaldo sendiri, ini juga merupakan kali pertama sejak hengkang dari Juventus pada 2021, ia mampu mengangkat trofi. Setelah 4 tahun bermain di level klub Manchester United, Al Nassr, Ronaldo baru meraih satu trofi Piala Persahabatan Arab.
Ronaldo pernah ditawari kesempatan untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub FIFA™, tetapi menolak dan tetap bertahan di Al Nassr. Pemain bintang kelahiran 1985 ini masih percaya pada kemampuannya untuk membantu tim ibu kota memuaskan dahaga mereka akan gelar juara.
Peran Donald Trump dalam Buku Sejarah Manchester United
Sedangkan Donald Trump pernah memainkan peran khusus dalam sejarah Manchester United, jauh sebelum dia terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1992, ketika Trump membantu menentukan lawan Manchester United di perempatfinal Piala Liga Inggris, turnamen yang dulunya dikenal dengan nama Piala Rumbelows.
Kala itu, Donald Trump setuju untuk hadir dan terlibat dalam acara pengundian babak kelima Piala Liga Inggris atau Rumbelows Cup. Acara tersebut dilangsungkan di Trump Tower, pusat bisnis Trump, di New York.
Ikut terlibat juga dalam acara tersebut seperti mantan pemain Timnas Inggris, Jimmy Greaves dan David Dent yang pada saat itu menjadi sekretaris Football League.
Trump pun menjalankan tugasnya untuk membantu pengundian bersama dengan Greaves. Satu per satu tim ia ambil, sampai akhirnya mencomot Manchester United. Sementara Greaves sudah mengambil nama Leeds United, membuat kedua tim mesti berduel.
Tangan ajaib Donald Trump membawa Manchester United bertemu Leeds United di Stadion Elland Road. Pada masa-masa itu, MU dan Leeds adalah dua klub top Inggris yang terlibat rivalitas panas.
“Ini sebuah partai besar. Kedengarannya seperti sebuah laga yang ingin saya saksikan,” sebut Trump, seperti dinukil dari Sky Sports.
Duel Leeds United vs Manchester United bahkan dijuluki sebagai War of the Roses, atau Perang Bunga-Bunga Mawar. Hal ini merujuk pada sejarah permusuhan kedaerahan antara House of York (dengan lambang bunga mawar putih, mewakili Leeds) dan House of Lancaster (dengan bunga mawar merah, mencitrakan MU).
“Trump setuju untuk berpartisipasi, meskipun jelas dia tidak tahu banyak tentang sepak bola,” kata pembawa acara pengundian Piala Liga Inggris saat itu, Ian St John.
Pada akhirnya Manchester United memenangi duel lawan Leeds pada saat itu, dalam prosesnya menjuarai Piala Liga Inggris 1991/1992.