BINUS University kembali membuktikan komitmennya dalam mendorong semangat inovasi dan kreativitas mahasiswa melalui prestasi gemilang di kancah global. Dua tim dari Program Game Application & Technology (GAT), School of Computer Science, sukses lolos kurasi dan memamerkan karya mereka di ajang bergengsi Busan Indie Connect (BIC) Festival 2025.
Dengan membawa dua game orisinal berjudul Silent Trip dan Little Space Mechanic, BINUS menjadi satu-satunya perguruan tinggi dari Indonesia yang tampil di festival game independen terbesar di Asia, memperkuat reputasinya sebagai kampus pencetak talenta digital kelas dunia.
Game Silent Trip hadir dengan pendekatan yang unik dan menyentuh. Mengusung genre horor psikologis orang pertama, game ini menggambarkan pengalaman hidup seorang penderita Social Anxiety Disorder.
Ketegangan dalam permainan tidak dibangun dari sosok monster atau jumpscare, melainkan dari interaksi sosial sehari-hari yang terasa menekan seperti tatapan orang asing, keramaian, dan kecanggungan sosial. Konsep ini tidak hanya menawarkan pengalaman bermain yang berbeda, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang pentingnya kesadaran terhadap isu kesehatan mental.
Di balik layar, tim Silent Trip mendapat bimbingan intensif dari dua dosen inspiratif yakni Dimas Ramdhan dan Galih Dea yang terus menanamkan nilai keberanian, kreativitas, dan ketekunan dalam proses pengembangan karya.
Sementara itu, tim LOGIC – Thizen Studio memperkenalkan Little Space Mechanic, sebuah game puzzle-adventure dengan nuansa santai dan latar dunia pasca-kiamat bergaya 2D circular loop. Pemain diajak berperan sebagai Aria, seorang mekanik muda yang optimis, ditemani oleh robot asisten bernama Nic.
Bersama-sama, mereka memecahkan teka-teki dan membangun kembali semesta yang hancur. Visual yang menawan dan gameplay yang menenangkan membuat game ini tampil menonjol di antara ratusan karya lain di BIC Festival.
Keberhasilan tim ini tidak lepas dari dukungan penuh BINUS University, mulai dari fasilitas pengembangan, pendanaan, hingga mentoring langsung dari praktisi industri game yang berpengalaman.
Kedua karya ini menjadi bukti nyata filosofi pendidikan BINUS University yang mendorong mahasiswa untuk berani berkarya, bereksperimen, dan tidak takut gagal. Semangat untuk mencoba hal baru dan menyampaikan ide segar menjadi fondasi utama dalam proses kreatif para mahasiswa.
“Kalau punya ide, langsung kerjakan. Jangan tunggu sempurna. Yang penting berani mencoba dan tidak mudah menyerah,” ujar tim Silent Trip, yang sekaligus menyampaikan pesan inspiratif bagi generasi pengembang game berikutnya.
Partisipasi BINUS University di BIC Festival 2025 bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang membangun ekosistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri global. Dengan terus memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berkembang, berkompetisi, dan berkontribusi, BINUS menunjukkan bahwa pendidikan tinggi bisa menjadi motor penggerak inovasi digital Indonesia.
Dukungan institusi terhadap pengembangan talenta muda, baik melalui kurikulum, fasilitas, maupun kolaborasi industri, menjadi fondasi kuat dalam mencetak generasi kreatif yang siap bersaing di panggung internasional.
Prestasi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa potensi anak muda Indonesia sangat besar, dan dengan pembinaan yang tepat, mereka mampu menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga bermakna.
BINUS University, melalui Program GAT dan berbagai inisiatif lainnya, terus membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang untuk tumbuh, berkarya, dan menginspirasi dunia.