Dalam era dimana teknologi berkembang lebih cepat dari kurikulum, tantangan pendidikan anak-anak Indonesia semakin kompleks dan mendesak.
Menurut laporan World Economic Forum, sebanyak 65% anak usia sekolah dasar diproyeksikan akan memasuki profesi yang bahkan belum ada saat ini.
Realitas ini menuntut pendekatan baru dalam pendidikan, terutama dalam membekali generasi muda dengan literasi digital dan kemampuan global yang relevan.
Menjawab tantangan tersebut, LEAP English & Digital Class lembaga pelatihan berbasis Surabaya yang telah aktif sejak 2006 memperkenalkan LEAP CODING CLASS.
Program ini tidak sekadar mengajarkan coding, tetapi merancang pengalaman belajar berbasis proyek yang mengintegrasikan keterampilan teknologi dengan penguasaan Bahasa Inggris secara bersamaan.
Dengan pendekatan bertahap yang meliputi tiga level pembelajaran Basic, Intermediate, dan Advanced siswa mendapatkan kurikulum progresif yang telah dirancang bersama institusi pendidikan global dari Hong Kong dan digunakan di lebih dari 20 negara.
Pada tingkat Basic, siswa mulai mengenal HTML, CSS, dan JavaScript untuk membangun situs web sederhana. Tingkat Intermediate membawa mereka ke dunia pembuatan game berbasis web, sementara tingkat Advanced memperkenalkan konsep Artificial Intelligence seperti image recognition dan generator seni digital.
Semua proyek yang dihasilkan bisa dibagikan secara publik melalui QR code dan URL, memperkuat semangat keterbukaan dan kreativitas digital. Namun, LEAP CODING CLASS bukan hanya soal kecakapan teknis.
Program ini juga dirancang untuk membangun kemampuan komunikasi internasional siswa. Seluruh output proyek harus dipresentasikan dalam Bahasa Inggris, baik secara lisan maupun tertulis. Proses ini bertujuan menanamkan kepercayaan diri dan keterampilan presentasi lintas bahasa yang krusial dalam era global.
Seiring dengan transformasi kurikulum nasional melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, pemerintah mulai mengintegrasikan mata pelajaran Koding dan AI sebagai opsi pembelajaran sejak kelas 5 SD.
Implementasi ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun ajaran 2025/2026. Dokumen resmi juga menekankan pentingnya pelatihan guru, kolaborasi multi pihak, dan penyediaan infrastruktur digital sebagai komponen kunci suksesnya pembelajaran abad ke-21.
Menanggapi kebijakan tersebut, LEAP turut mengambil langkah strategis melalui peluncuran program Pelatihan Dasar Guru KODINGKA, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Tujuannya adalah memperkuat kesiapan para pendidik dalam menyampaikan materi teknologi dengan pendekatan pedagogi digital terkini.
Pelatihan ini mencakup literasi digital, coding dasar, serta konsep AI dengan metode deep learning, sehingga para guru memiliki media ajar siap pakai untuk diimplementasikan di kelas.
Antusiasme terhadap LEAP CODING CLASS terpantau tinggi. Sejak diluncurkan pada awal tahun, program ini telah menjangkau lebih dari 120 siswa dari delapan kota di Indonesia dan Asia.
Statistik internal LEAP mencatat bahwa 87% peserta mampu menyelesaikan proyek pertamanya secara mandiri dalam waktu kurang dari dua jam capaian yang menunjukkan efektivitas metode pembelajaran dan keunggulan kurikulum yang digunakan.
Sebagai bagian dari ekosistem pelatihan LEAP, program ini menjadi pelengkap dari inisiatif lain seperti General English Class, Podcastpedia, dan berbagai workshop literasi digital yang telah menjangkau lebih dari 28.000 siswa sejak LEAP didirikan.
Dengan format pembelajaran online dan offline, LEAP CODING CLASS terbuka untuk peserta umum dan sekolah mitra di seluruh Indonesia, menjadikannya model pendidikan digital inklusif yang mampu menjembatani kebutuhan generasi masa depan dengan realitas industri kerja digital.
“Tujuan kami bukan hanya menciptakan pelajar yang adaptif, tetapi membentuk generasi inovatif yang siap bersaing di era digital global,” tutup Ika Asriani Yadin, Kepala LEAP English & Digital Class.