Motorola tampaknya bersiap menghidupkan kembali warisan jam tangan pintarnya dengan memberi sentuhan modern pada seri Moto 360 yang dulu sempat menggemparkan pasar Wear OS.
Dikutip dari Gizmochina, Selasa (22/7/2025), bocoran terbaru menampilkan siluet Moto 360 (2025) yang ramping dan elegan, menegaskan bahwa pabrikan asal Amerika ini berniat merebut kembali panggung industri wearables.
Setelah beberapa tahun sunyi dan hanya muncul lewat lisensi pihak ketiga, nama Moto 360 bakal kembali disematkan pada perangkat premium yang memadukan gaya klasik dan teknologi terkini.
Sekilas, Moto 360 (2025) mengembalikan bentuk melingkar ikonis dengan bezel minimalis, lengkap dengan mahkota berputar dan tombol tambahan di sisi kanan yang dulu menjadi ciri khasnya.
Namun, kali ini Motorola mengemasnya dalam casing baja tahan karat yang lebih halus dan gelang logam senada, meninggalkan nuansa sporty tali karet yang marak di model-model smartwatch lain.
Warna bodi yang diprediksi hadir meliputi nuansa perak satin, abu-abu gelap, hingga emas rosé, meski render awal hanya memperlihatkan satu varian, kehadiran lima pilihan warna diyakini memperkaya opsi gaya bagi pengguna.
Untuk memahami kebangkitan Moto 360, penting melihat jejak awalnya. Generasi pertama meluncur tahun 2014 sebagai salah satu pelopor Android Wear sekarang Wear OS dan langsung menuai pujian berkat desain bulatnya yang menyerupai jam konvensional.
Setahun kemudian, Moto 360 gen kedua hadir dengan penyempurnaan layar dan masa pakai baterai, sebelum Motorola memutuskan melisensi mereknya sehingga muncul generasi ketiga pada 2019 melalui mitra lain.
Sejak itu, jejak Moto 360 meredup di antara gempuran jam pintar dari berbagai merek, hingga kabar terbaru ini menandai titik balik yang ditunggu-tunggu penggemarnya.
Meski belum dikonfirmasi, santer terdengar bahwa Moto 360 (2025) bakal menjalankan Wear OS 6 versi terkini platform Google untuk perangkat wearable. Integrasi versi baru ini diyakini menghadirkan antarmuka lebih intuitif, dukungan aplikasi pihak ketiga yang lebih luas, serta peningkatan performa berkat API dan kernel yang dioptimalkan.
Dibandingkan pendahulunya, peningkatan ini berpotensi memanjakan pengguna dengan transisi notifikasi yang lebih mulus, pelacakan kesehatan real time, dan daya tahan baterai yang lebih lama fitur penting di era di mana smartwatch semakin difungsikan sebagai pendamping gaya hidup aktif.
Di tengah persaingan ketat, Moto 360 (2025) ditantang untuk menonjol di ranah yang kini dikuasai Pixel Watch, Galaxy Watch, hingga lini smartwatch dari merek fashion seperti Fossil.
Kekuatan Motorola terletak pada nama legendaris Moto 360 yang sarat cerita serta keahlian mereka merancang hardware yang solid. Dengan membalut perangkat baru dalam material premium dan menjaga jati diri desain melingkar, Motorola dapat menarik kembali hati pengguna yang merindukan keseimbangan antara estetika klasik dan kecanggihan teknologi.
Seiring waktu semakin mendekati peluncuran resmi, antisipasi terhadap Moto 360 (2025) terus bergulir di forum-forum teknologi dan media sosial. Bagi penggemar jam tangan pintar, ini menjadi momentum untuk menilai apakah kembalinya Moto 360 akan merevolusi kembali pasar Wear OS atau sekadar nostalgia semata.
Dengan segala evolusi desain dan kemungkinan adopsi Wear OS 6, Moto 360 (2025) berpeluang menjadi katalis baru bagi industri smartwatch, memperkuat citra Motorola sebagai inovator yang tidak hanya sekadar kembali, tetapi bertransformasi menuju era wearable yang lebih matang.