Setelah lebih dari dua dekade menemani pengguna di seluruh dunia, sejak 5 Mei 2025, Skype resmi ditutup.
Aplikasi yang pernah menjadi simbol komunikasi daring global akhirnya ditarik sepenuhnya oleh Microsoft, menandai berakhirnya satu era penting dalam sejarah internet.
Bagi sebagian orang, kabar tutupnya Skype mungkin terasa mengejutkan atau malah membuat bertanya, “Memangnya Skype masih ada ya?”
Namun bagi mereka yang tumbuh besar di era awal internet, terutama generasi 90-an, kepergian Skype membawa rasa nostalgia yang cukup mendalam.
Skype bukan sekadar aplikasi. Di masa keemasannya pada pertengahan 2000-an, Skype menghadirkan keajaiban teknologi: menelepon antarnegara secara gratis, melakukan panggilan video lintas benua, dan menjadi solusi komunikasi jarak jauh yang mudah, murah, dan andal.
Baca juga: Game Gratis PlayStation Plus Mei 2025: Ada Balatro yang Fenomenal!
Bahkan, sempat tercatat lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan, menjadikannya pionir dalam dunia panggilan suara dan video melalui internet.
Tidak sedikit orang yang mengenang Skype sebagai media utama untuk menjalin komunikasi dengan keluarga di luar negeri, teman LDR, atau bahkan sebagai sarana meeting profesional sebelum Zoom dan Google Meet mengambil alih.
Diteruskan oleh Microsoft Teams Free
Microsoft, pemilik Skype sejak 2011, kini mengalihkan fokusnya ke platform Microsoft Teams Free. Ini menjadi pengganti resmi Skype dan akan menjadi rumah baru bagi para pengguna yang masih aktif.
Kabar baiknya, pengguna dapat login ke Teams Free dengan akun Skype lama, serta mengakses kontak dan riwayat percakapan lama yang otomatis ditransfer.
Meski begitu, perlu dicatat bahwa tidak semua fitur Skype akan ikut terbawa. Fitur panggilan ke nomor telepon rumah atau seluler tidak tersedia di Microsoft Teams.
Namun, selama masih memiliki Skype Credit atau langganan aktif, pengguna tetap bisa menggunakan Skype Dial Pad hingga saldo atau masa langganan habis. Sayangnya, fitur berbayar ini tidak lagi tersedia untuk pelanggan baru.
Tutupnya Skype Menajdi Momen Bersejarah
Meskipun pamor Skype menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir, dampak yang diberikan aplikasi ini terhadap dunia komunikasi digital tak bisa diabaikan.
Skype membuka jalan bagi munculnya berbagai platform komunikasi modern seperti Zoom, WhatsApp Call, Google Meet, dan FaceTime.
Baca juga: Google Izinkan Anak di Bawah 13 Tahun Gunakan Gemini
Teknologi Voice over IP (VoIP) yang diadopsi Skype kini menjadi standar dalam industri, dan konsep video calling yang dahulu terasa futuristik, kini sudah menjadi bagian sehari-hari kehidupan digital modern.Dapat disimpulkan bahwa, penutupan Skype memang menjadi simbol berakhirnya satu era internet, tapi sekaligus membuka lembaran baru.
Microsoft Teams, meskipun memiliki pendekatan lebih profesional dan modern, akan menjadi penerus dari warisan Skype dengan peningkatan fitur, integrasi ekosistem Microsoft 365, dan pengalaman komunikasi yang lebih terstruktur.
Namun tak bisa disangkal, nada dering khas Skype, suara “Hello?” pertama saat video call tersambung, dan kemudahan menelepon dari PC dengan koneksi dial-up akan tetap hidup dalam ingatan banyak pengguna.
Bagi sebagian orang, terutama mereka yang pernah menggunakan Skype untuk prank call atau video chat tengah malam di masa remaja, aplikasi ini bukan hanya alat komunikasi, tetapi bagian dari memori personal.