Perusahaan teknologi raksasa Apple menarik perhatian dunia maya, khususnya netizen asal Indonesia. Hal tersebut menyusul sebuah video di akun Instagram resminya, yang memperlihatkan keindahan gerak Tari Ratoh Jaroe asal Daerah Istimewa Aceh.
Di dalam video yang dipublikasikan di akun Instagram resmi mereka, @apple, menampilkan ratusan penari yang dengan kompak dan penuh semangat memperagakan gerakan khas tarian tersebut.
Dalam visual memukau itu, ada sentuhan tangan kreatif dari Agung Pambudi, salah satu pendiri Parallel Studio, yang turut menggarap produksi video ini.
Menariknya, seluruh proses perekaman dilakukan menggunakan perangkat iPhone, meski Apple tidak menyebutkan model spesifik yang digunakan. Dengan menyematkan tagar #ShotoniPhone, Apple kembali menegaskan bahwa teknologi mereka mampu menangkap keindahan budaya dengan detail dan kualitas tinggi.
Pada video tersebut, cahaya yang berubah-ubah tidak menjadi masalah. Fokus kamera tetap stabil, memperlihatkan kualitas visual yang tajam dan pencahayaan yang dramatis.
Meski berdurasi singkat itu, dalam video terlihat para penari tampil seragam mengenakan busana hitam dengan balutan kain songket khas Aceh. Gerakan mereka yang serentak, dengan ayunan tangan, hentakan, dan posisi duduk rapi, menjadi bukti kedisiplinan dan kekompakan yang menjadi ciri khas Ratoh Jaroe.
Deskripsi video menuliskan, “Ratoh Jaroe, tarian dan irama khas Aceh, dipadukan dengan musik modern untuk menciptakan ekspresi khas Indonesia.” Ini menjadi bukti bahwa seni tradisional tetap bisa beradaptasi dan hidup berdampingan dengan nuansa modern, tanpa kehilangan jati dirinya.
Ratoh Jaroe sendiri merupakan tarian khas dari Aceh yang berasal dari tradisi mengaji dan bersyair di pesantren. Tarian ini biasanya dimainkan oleh kelompok wanita yang duduk berjajar, menyelaraskan gerakan tangan, kepala, dan tubuh dengan irama musik dan syair. Tari ini bukan hanya hiburan, tapi juga sarat makna religius dan kekompakan.
Popularitas tarian ini semakin melejit saat dipentaskan dalam upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, sekitar 1.600 penari dari berbagai daerah tampil serentak membawakan Ratoh Jaroe, menciptakan momen yang menyentuh dan memukau jutaan mata di seluruh dunia.
Kembali ke produksi Apple, video ini rupanya bukan sekadar unjuk kemampuan kamera iPhone, tetapi juga sebuah bentuk penghargaan terhadap seni dan tradisi lokal.
Agung Pambudi, sang kreator, dalam narasi videonya mengatakan, “Semakin saya bekerja dengan Bang Dek Gam, Kasimyn, dan Mas Gatut, semakin ‘tradisi’ mulai terasa tidak seperti masa lalu, lebih seperti sesuatu yang hidup, berubah, membawa kita ke tempat baru.”
Hingga saat artikel ini dipublikasikan, video Ratoh Jaroe versi Apple telah ditonton lebih dari 2,5 juta kali serta mengumpulkan lebih dari 117 ribu like dan ribuan komentar dari pengguna Instagram.
Lewat platform globalnya, Apple berhasil membawa tarian Ratoh Jaroe menembus batas wilayah dan generasi. Sebuah pengingat bahwa tradisi lokal dapat tampil memesona dan relevan di panggung dunia, asal dipresentasikan dengan cinta, rasa hormat, dan tentu saja, teknologi yang tepat.