Inspektur V Itjen Kemenag Ahmadun bersama tim saat reviu pembangunan gedung MTsN 5 Cirebon, Sabtu (27/09/2025).
Cirebon (Kemenag) — Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama ikut mengawal pembangunan gedung madrasah yang dibiayai melalui skema Berharga Syariah Negara (SBSN). Itjen Kemenag melakukan reviu untuk untuk memastikan proyek selesai tepat waktu dengan kualitas terjaga.
Hal ini antara lain dilakukan Tim Inspektorat V pada Itjen Kemenag di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Cirebon. Mereka berkunjung pada Sabtu (27/9/2025), bertemu Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha madrasah, dan tim pelaksana proyek. Fokus pengawasan mencakup pemeriksaan dokumen administrasi serta pengecekan progres bangunan fisik di lapangan.
Pembangunan gedung baru ini menghabiskan anggaran sebesar Rp3,39 miliar. Dana SBSN tersebut dialokasikan untuk mendukung peningkatan fasilitas belajar siswa madrasah.
Inspektur V Itjen Kemenag, Ahmadun, menyebut pembangunan berjalan baik, tetapi masih perlu percepatan. “Kami melihat ada progres positif, namun tetap ada pekerjaan yang harus dipacu agar tidak tertinggal,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya langkah konkret di lapangan. “Kami apresiasi upaya pihak madrasah dan pelaksana. Namun, untuk mengejar persentase pekerjaan yang tertinggal, kami instruksikan penambahan personel serta metode kerja yang lebih efektif,” tegasnya.
Menurut Ahmadun, proyek ini tidak hanya soal percepatan, tetapi juga soal kualitas. Ia menegaskan agar setiap tahap pekerjaan memenuhi standar teknis yang berlaku. “Pekerjaan boleh cepat, tapi tidak boleh mengorbankan mutu. Kualitas bangunan harus menjadi prioritas,” tandasnya.
Kepala MTsN 5 Cirebon, Ahmad Saechu, menyambut positif pengawasan Itjen. Ia menilai kehadiran tim reviu memberi dorongan untuk menjaga kualitas dan transparansi pekerjaan.
“Kami bersyukur pembangunan berjalan lancar. Insyaallah, gedung baru ini segera digunakan untuk mendukung pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan madrasah,” ujarnya.
Gedung baru yang dibiayai SBSN ini akan difungsikan sebagai ruang kelas. Kehadirannya diharapkan menjadi bagian dari transformasi madrasah menuju layanan pendidikan yang lebih modern dan kompetitif. (Ali Huzaifi)