Seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan semi-otonom di jalan raya, muncul pula potensi risiko baru terkait kerusakan kamera ponsel. Pengguna yang mengambil foto atau merekam video mobil secara tidak sengaja dapat mengarahkan kamera ponsel mereka ke sensor lidar yang terpasang di kendaraan.
Sensor ini, yang bekerja dengan memancarkan sinar laser inframerah untuk mendeteksi lingkungan sekitar, dapat menyebabkan kerusakan pada lensa ponsel jika difoto dari jarak yang sangat dekat, seolah-olah seperti menatap langsung ke Matahari.
Dikutip dari Jalopnik, Jumat, 30/5/2025), kasus mencengangkan terjadi ketika seorang pengguna Reddit, u/Jeguetelli, mengunggah rekaman yang diambil dari ponsel pintar iPhone 16 Pro Max miliknya saat merekam Volvo EX90 baru.
Video tersebut memperlihatkan bahwa sensor lidar yang dipasang pada pod di atas kaca depan mobil memancarkan serangkaian sinar laser inframerah yang secara langsung mengenai kamera ponsel. Kerusakan terlihat jelas melalui munculnya konstelasi piksel berwarna merah, merah muda, dan ungu pada hasil rekaman.
Efek kerusakan ini tampak jelas hanya pada salah satu lensa, karena rekaman dari lensa lain tetap normal. Bahkan, meskipun kamera ponsel tersebut mengalami kerusakan permanen, pengguna tidak terlalu khawatir berkat perlindungan dari Apple Care.
Menanggapi insiden tersebut, Volvo pun mengeluarkan peringatan kepada pemilik kendaraan. Pabrikan asal Swedia ini menyarankan untuk tidak mengarahkan kamera ponsel langsung ke sensor lidar.
Volvo menegaskan bahwa sinar laser yang dipancarkan sensor lidar berpotensi merusak kamera atau mengganggu kinerjanya, terutama pada kondisi ketika kamera berada terlalu dekat dan diarahkan langsung ke sumber laser. Peringatan tersebut sebanding dengan anjuran untuk tidak menatap Matahari secara langsung guna menghindari kerusakan.
Di tengah meluasnya adopsi teknologi lidar di industri otomotif, insiden ini juga menyoroti kemungkinan bahwa produsen mobil besar seperti Tesla akan segera mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam kendaraan mereka.
Meskipun Elon Musk telah lama menyatakan keraguannya terhadap sensor lidar yang dianggap “mahal dan tidak perlu,” laporan keuangan kuartal pertama dari Luminar Technologies baru-baru ini mengungkapkan bahwa Tesla merupakan pelanggan terbesar mereka dengan pembelian peralatan lidar senilai US$2,1 juta.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun skeptis, teknologi lidar mulai diterima sebagai solusi penting untuk meningkatkan keselamatan dan kecanggihan kendaraan di era modern. Secara keseluruhan, perkembangan teknologi lidar yang semakin meluas dalam kendaraan semi-otonom menghadirkan tantangan baru bagi pengguna ponsel.
Seiring dengan peningkatan penggunaan sensor lidar di berbagai perangkat dan kendaraan, sangat penting bagi masyarakat serta produsen untuk menyadari potensi risiko yang ditimbulkannya.
Oleh karena itu, penerapan langkah pencegahan yang efektif sangat diperlukan agar kualitas pengalaman digital tetap optimal, tanpa mengorbankan keamanan dan integritas perangkat.