Canon kembali mengguncang dunia sinematografi dengan peluncuran EOS C50, kamera sinema full-frame terkecil yang pernah mereka rilis. Dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan kreator konten masa kini mulai dari filmmaker independen hingga influencer media sosial EOS C50 hadir sebagai solusi serbaguna yang menggabungkan performa profesional dengan fleksibilitas maksimal.
Dikutip dari Engadget, Jumat (12/9/2025), dengan dudukan mirrorless RF dan sensor full-frame generasi terbaru, kamera ini mampu merekam video RAW internal hingga resolusi 7K 60p serta menangkap foto beresolusi tinggi 32MP, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin menghasilkan konten berkualitas sinematik tanpa harus membawa perangkat besar dan berat.
Meski hanya berbobot sekitar 1,5 pon, EOS C50 tidak main-main soal fitur. Sensor CMOS full-frame-nya dilengkapi sistem ISO ganda yang bekerja optimal dalam Canon Log 2 (C-Log 2) pada ISO 800 dan 6400, memberikan performa luar biasa dalam kondisi pencahayaan rendah.
Teknologi ini memungkinkan perekaman Cinema RAW Light hingga 12-bit di 7K 60p dan RAW HQ di 7K 30p, serta mendukung format XF-AVC S dan XF-HEVC dengan bitrate tinggi untuk hasil video yang tajam dan kaya detail.
Menariknya, C50 juga menjadi kamera sinema pertama Canon yang mendukung perekaman open gate 3:2, memungkinkan konversi fleksibel ke berbagai format tanpa kehilangan kualitas fitur yang sebelumnya hanya ditemukan di kamera mirrorless kompetitor seperti Panasonic.
Canon juga menyematkan fitur inovatif yang sangat relevan bagi kreator media sosial: crop simultan recording. Saat merekam dalam resolusi 4K, pengguna bisa sekaligus menghasilkan video 2K dalam format vertikal seperti 9:16, 9:17, atau 1:1—ideal untuk platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.
Dengan fitur ini, kreator tak perlu lagi melakukan proses editing tambahan untuk menyesuaikan format video dengan platform yang berbeda, sehingga workflow jadi lebih efisien dan konten bisa langsung dipublikasikan.
Sebagai bagian dari jajaran Cinema Canon, EOS C50 tetap mempertahankan fitur-fitur profesional yang selama ini menjadi standar industri. Kamera ini mendukung dua input audio XLR ukuran penuh (melalui pegangan atas opsional), pengatur zoom, tampilan waveform dan peaking, dukungan C-Log3, serta tombol start-stop khusus untuk kontrol yang lebih presisi.
Sistem autofokus Dual Pixel yang telah diakui keandalannya juga hadir, kini ditingkatkan dengan pelacakan subjek berbasis AI yang mampu mengenali mata, wajah, kepala, dan tubuh baik manusia maupun hewan dengan akurasi tinggi.
Kamera ini juga dilengkapi slot SD-UHS II dan CFexpress, serta terminal kode waktu untuk kebutuhan produksi profesional. Meski tidak memiliki stabilisasi internal, C50 tetap mendukung stabilisasi melalui lensa optik dan sistem elektronik, memberikan hasil yang tetap stabil dalam berbagai kondisi pengambilan gambar.
Menariknya, EOS C50 juga tampil sebagai kamera sinema hybrid terbaik Canon sejauh ini. Dengan kemampuan foto 32MP dan burst shooting hingga 40 fps, kamera ini tidak hanya unggul dalam video, tapi juga mampu memenuhi kebutuhan fotografi tingkat tinggi.
Canon turut memperkenalkan lensa RF 85mm F/1.4 L VCM yang dirancang khusus untuk pemotretan potret dan video, memberikan bokeh yang creamy dan ketajaman luar biasa di setiap frame.
Sebagai pelengkap, Canon juga merilis versi terbaru dari kamera saku legendaris mereka, PowerShot Elph 360 HS A, yang kini hadir dengan slot microSD untuk kemudahan penyimpanan dan transfer data.
Canon EOS C50 dijadwalkan mulai dikirimkan menjelang akhir kuartal keempat 2025 dengan harga $3.899. Lensa RF 85mm F/1.4 L VCM akan tersedia lebih awal, yakni bulan ini, dengan harga $1.649.
Sementara itu, PowerShot Elph 360 HS A akan mulai dipasarkan pada Oktober 2025 dengan harga $380. Dengan kombinasi fitur sinematik, desain ringkas, dan dukungan penuh untuk konten media sosial, Canon EOS C50 siap menjadi senjata utama para kreator yang ingin tampil maksimal di semua platform.