Menjelang peluncuran model kecerdasan buatan terbaru mereka, GPT-5, OpenAI kembali menarik perhatian.
Bukan hanya karena teknologi barunya, tetapi karena CEO Sam Altman mengumumkan bonus spesial bernilai miliaran rupiah bagi sejumlah karyawan terpilih.
Bonus ini tidak diberikan kepada seluruh tim, melainkan hanya untuk bagian yang dianggap krusial dalam pengembangan AI tingkat lanjut.
Baca juga: Sombong ‘Amat’! Sam Altman Ungkap Satu Pertanyaan ChatGPT Hanya ‘Habiskan Sedikit Air’
Dilansir dari The Verge (08/08/25), dalam pesan internal Slack yang dikirim sebelum peluncuran GPT-5, Altman menjelaskan bahwa bonus ini adalah respons terhadap pergerakan pasar dalam industri AI, di mana permintaan terhadap talenta teknologi semakin tinggi.
Karyawan di divisi seperti engineering, scaling, dan keamanan disebut menjadi penerima utama dari bonus “one-time award” ini.
Langkah ini diyakini sebagai strategi untuk mempertahankan talenta terbaik OpenAI, di tengah persaingan sengit antara perusahaan teknologi seperti Meta, Google, dan lainnya.
“Kami akan terus meningkatkan kompensasi seiring pertumbuhan perusahaan,” tulis Altman, sambil mengapresiasi kontribusi tim dalam mewujudkan misi pengembangan AGI (Artificial General Intelligence)
Siapa Saja yang Mendapatkannya?
Meskipun detail nominalnya bervariasi, beberapa peneliti utama OpenAI dilaporkan akan menerima bonus dalam kisaran jutaan dolar AS atau setara puluhan miliar rupiah, sedangkan engineer rata-rata mendapatkan ratusan ribu dolar.
Bonus tersebut akan dibayarkan secara bertahap setiap kuartal selama dua tahun ke depan, dengan pilihan pencairan berupa saham perusahaan, uang tunai, atau kombinasi keduanya.
Baca juga: Gandeng Jony Ive, Sam Altman Akan Buat ‘Pembunuh iPhone’?
Diperkirakan, sekitar 1.000 dari total 3.000 karyawan OpenAI berhak menerima bonus ini.
Valuasi Naik, Saham Jadi Daya Tarik Tambahan
Langkah ini juga beriringan dengan rencana internal OpenAI untuk membuka peluang bagi karyawan agar bisa mencairkan saham vested mereka.
Masih dari The Verge, Altman menyatakan bahwa harga saham saat ini diprediksi akan jauh lebih tinggi dibanding valuasi sebelumnya, yaitu $274 per saham, ketika OpenAI dinilai senilai $300 miliar pada awal tahun 2025.
Hal ini menandakan adanya optimisme besar dari internal perusahaan terhadap masa depan GPT-5 dan teknologi AI generatif secara umum.
Meskipun terdengar seperti kabar baik, pengumuman ini juga memunculkan tanda tanya dan potensi ketegangan di internal. Karena tidak semua karyawan mendapatkan bonus ini, sebagian pihak mulai mempertanyakan keadilan distribusinya.
Namun, Altman dengan tegas menekankan bahwa keputusan ini bersifat strategis dan transparan, serta dimaksudkan untuk mendorong kontribusi optimal dari tim-tim kunci di OpenAI.
Namun, tetap menjadi pertanyaan besar, apakah bonus besar cukup untuk mempertahankan dan memotivasi talenta AI dalam jangka yang panjang? Ataukah justru menciptakan jarak antara tim-tim elite dan karyawan lainnya?
